Sukses


Pelatih Inter Milan Bersitegang dengan Mantan Klub

Milan - Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, membalas sindiran pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco soal gaya bermain tim yang dilatihnya. Dia mengaku cukup heran dengan komentar tersebut.

Sebelumnya, Di Francesco menyebut Inter Milan hanya beruntung bisa berada di atas AS Roma papan klasemen. Dia menyorot statistik I Nerazzuri sebagai salah satu tim papan atas yang paling sedikit melepaskan tembakan ke arah gawang.

Namun, bagi Spalletti, ucapan Di Francesco tersebut bukan hanya ditujukan kepada timnya.

“Ada tim lain yang di atas AS Roma. Jika membandingkan diri dengan kami, itu bukanlah yang pertama kali. Saya katakan saya setuju dengannya,” ujar Spalletti, seperti dilansir Football Italia.

Hingga pekan ke-24, AS Roma menempati peringkat empat klasemen Serie A dengan 47 poin. Mereka hanya tertinggal satu angka dari Inter Milan, tapi tercecer 16 poin dari pemuncak klasemen, Napoli.

“AS Roma bisa berada di peringkat yang lebih baik di papan klasemen karena dalam beberapa musim terakhir mereka selalu bersaing memperebutkan Scudetto bersama Juventus dan Napoli. Saya kira itulah yang dimaksud olehnya (Di Francesco),” kata Spalletti.

2 dari 3 halaman

Jawab Kritikan Totti

Tak cuma komentar Di Francesco, Spalletti juga menanggapi curhat legenda AS Roma, Francesco Totti. Totti menyesalkan penanganan perseteruannya dengan Spalletti pada musim lalu.

“Totti mengekspresikan dirinya secara terang-terangan. Saya selalu terbuka terhadapnya dan selalu begitu. Kalau memang itu yang dia rasakan,saya minta maaf. Tapi yang jelas begitulah keadaannya. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Spalletti, yang melatih AS Roma pada 2016/2017.

3 dari 3 halaman

Bantah Tertekan

Adapun akhir pekan ini Inter Milan bertandang ke Stadion Marassi untuk menghadapi Genoa dalam lanjutan Serie A. Petaka bagi La Beneamata karena tiga penggawa mereka, Mauro Icardi, Joao Miranda, dan Ivan Perisic, tidak dapat tampil karena cedera.

Kendati demikian, Spalletti tetap tenang. Ia membantah timnya tengah dalam keadaan tertekan.

“Buang jauh-jauh kata depresi. Kami di Inter tak kenal kata itu. Kami tahu apa yang harus dilakukan untuk menduduki peringkat tiga. Walaupun tentunya kami masih bisa lebih baik lagi dari ini,” ujar pelatih 59 tahun itu. (Abul Muamar)

Video Populer

Foto Populer