Sukses


3 Kritikan Buat Max Verstappen di F1 GP Belgia

Bola.com, Spa - Muda, berbakat, namun berbahaya. Ungkapan itu rasanya pas buat menggambarkan sosok Max Verstappen, pebalap tim F1 Red Bull.

Verstappen sudah membuktikan bakat besarnya ketika ia menjuarai GP Spanyol di sirkuit Catalunya, Mei 2016. Prestasi itu membuat Verstappen menjadi satu-satunya pebalap yang bisa mencuri kemenangan dari dominasi duet Mercedes, Lewis Hamilton-Nico Rosberg, yang bergantian menang dalam 12 seri musim balap F1 2016.

Pada F1 GP Belgia di sirkuit Spa, Minggu (28/8/2016), Verstappen start dari posisi dua di belakang Nico Rosberg. Namun pada akhir lomba, pebalap asal Belanda ini harus puas finis di posisi 11.

Pemuda berusia 18 tahun itu terlibat dua kali insiden serius dalam balapan. Yang pertama terjadi pada lap pertama dan tikungan pertama. Ia bersenggolan dengan Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel. Senggolan dengan Kimi kemudian hampir terjadi lagi di pertengahan lomba.

Aksi Verstappen itu kemudian menyulut komentar dari sejumlah pihak. Siapa dan apa saja komentar mereka soal Verstappen:

2 dari 4 halaman

Kimi Raikkonen

1. Kimi Raikkonen
Pebalap tim Ferrari ini menyebut ada yang salah dari taktik balap Verstappen. Kimi terlibat dua kali insiden dengan Verstappen.

Insiden pertama terjadi pada tikungan pertama di lap pembuka. Kimi yang start dari posisi tiga berhasil melewati Verstappen saat start.

Namun Verstappen ngotot untuk merebut posisi dua dari sisi dalam saat mereka masuk ke tikungan pertama. Akibatnya mobil mereka bersenggolan.

Insiden kedua terjadi pada pertengahan lomba. Kimi menilai Verstappen melakukan bloking yang terlambat saat ia hendak menyusul.

"Saya terbuka untuk pertarungan yang fair dan ketat. Namun saya harus menghindar supaya tak menabraknya. Ia berbelok saat saya berada dalam kecepatan penuh untuk menyusulnya. Saya menilai hal tersebut tidak tepat. Kami beruntung tidak terjadi kecelakaan fatal akibat hal tersebut," kata Kimi seperti dikutip Motorsport.

Juara dunia F1 2007 itu akhirnya finis di posisi sembilan. Namun ia tetap menilai Verstappen melakukan aksi yang berbahaya buat pebalap lain.

"Saya harus mengerem dengan keras setelah mencapai kecepatan maksimal. Hal yang tak pernah saya alami dengan pebalap lain. Kalau saya tidak mengerem, saya akan menabraknya dengan kecepatan maksimal. Hal itu tidak benar," kata pebalap berusia 36 tahun itu.

3 dari 4 halaman

Sebastian Vettel

2. Sebastian Vettel
Sebastian Vettel bisa dibilang mengalami nasib sial karena aksi Verstappen. Pebalap Ferrari ini melakukan start yang gemilang dari posisi empat di belakang Nico,Verstappen, dan Kimi Raikkonen.

Vettel melesat dan bisa berada di posisi dua sesaat sebelum masuk ke tikungan pertama. Namun senggolan mobil Kimi dan Verstappen yang kemudian menyenggol mobilnya membuat Vettel melintir di tengah trek.

"Saya melakukan start yang sangat bagus. Itu adalah start yang terbaik dari semua pebalap yang ada di depan saya. Nico ada di depan dan saya sudah benar berada di sisi luar memimpin jalan untuk masuk tikungan pertama," kata pebalap asal Jerman ini seperti dikutip Motorsport.

Setelah melintir, posisi juara dunia empat kali itu kemudian melorot hingga keluar dari 10 besar. Ia beruntung karena sejumlah insiden terjadi, membuat safety car keluar, dan akhirnya ia bisa merangkak memperbaiki posisi hingga finis di urutan enam.

"Saya tidak melihat Verstappen. Tindakannya ceroboh. Berusaha memaksa untuk kembali ke posisi dua dan masuk dari sisi dalam, dimana saya yang berada di depan dari grup itu," kata Vettel.

"Masalahnya, tidak bisa memaksa tiga mobil untuk masuk berbarengan di tikungan pertama. Hal itu membuat saya dan Kimi mengalami kerugian," lanjut Vettel.

Eks pebalap tim Red Bull itu menilai Verstappen kurang cerdik pada balapan kali ini.

"Mengkritiknya adalah hal yang benar. Namun tidak benar kalau hal ini terlalu dibesar-besarkan. Saya menyukainya. Namun ia harus tahu kalau tindakannya itu tidak benar," kata Vettel.

4 dari 4 halaman

Toto Wolff

3. Toto Wolff
Bos tim Mercedes, Toto Wolff, ikut angkat bicara soal aksi Verstappen di GP Belgia. Padahal dua pebalap Mercedes tak terlibat insiden dengan Verstappen.

"Dia menjadi penyegar buat saya. Anak muda yang saya sukai," ujar Wolff.

Pria Jerman itu menilai aksi Verstappen mengingatkannya pada dua pebalap hebat di ajang F1.

"Dia datang dan tidak memiliki rasa takut sedikitpun. Ia mengingatkan saya pada Lewis Hamilton dan Ayrton Senna," kata Wolff.

Menurut Wolff, aksi-aksi Verstappen itu akan membuat pebalap lain akan berpikir dua kali sebelum menyusulnya. Hanya saja, Verstappen juga harus lebih berhati-hati jika tak ingin terjadi kecelakaan fatal akibat aksinya itu.

"Saya khawatir aksinya akan berakhir di dinding pembatas dengan keras suatu saat. Buat saya, aksinya itu menyegarkan namun berbahaya," tutur Wolff.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer