Sukses


Prediksi F1 2017: Persaingan Tiga Kuda Pacu

Bola.com, Jakarta - F1 2017 menggelar seri pertama di Sirkuit Albert Park, Melbourne, pada akhir pekan ini. Era baru lomba jet darat pun resmi dimulai.

Edisi 2017 menandai musim perdana F1 di bawah kendali Liberty Media. Supremo lama F1, Bernie Ecclestone, telah lengser. Sang pemilik baru dan jajaran manajemennya diharapkan bisa mengembalikan pamor F1 yang mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagian fans F1 merasa bosan karena dominasi tim tertentu dan dipusingkan perubahan regulasi yang tak kunjung henti. Tahun ini, regulasi lomba juga mengalami perubahan. Namun, penggemar boleh berharap perubahan regulasi pada tahun ini bakal menghasilkan balapan yang lebih seru.

Mobil F1 tahun ini mengalami perubahan masif. Jet darat bakal lebih lebar dan berat ditambah ban yang juga lebih lebar ketimbang mobil tahun lalu. Imbasnya, jet darat lebih cepat empat sampai lima detik sebab downforce mobil dan grip ban menjadi lebih besar. Karena mobil lebih bertenaga, pebalap dituntut memiliki kondisi fisik prima supaya bisa tampil konsisten dari start sampai finis.

Perbedaan lain pada F1 2017 adalah jumlah seri balap yang berkurang satu dari 21 menjadi 20 karena GP Jerman dicoret dari kalender. Jumlah tim dan pebalap di grid pun menyusut setelah Manor Racing bangkrut. Manor merupakan tim yang diperkuat pebalap Indonesia, Rio Haryanto, pada F1 2016.

Di jajaran pebalap, banyak yang berganti seragam setelah berpindah tim. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah kepindahan Valtteri Bottas dari Williams ke Mercedes. Bottas menggantikan sang juara bertahan Nico Rosberg yang sudah tak lagi berpartisipasi pada musim ini. Rosberg pensiun setelah menjadi kampiun musim lalu.

Sebelum musim dimulai, seluruh tim dan pebalap sudah menjalani dua kali tes pramusim F1 2017 dengan total delapan hari di Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol. Berdasarkan hasil tes, Mercedes, Ferrari, dan Red Bull kemungkinan masih akan bersaing di depan. Namun, tak seperti tahun lalu, duel tiga kuda pacu tersebut kali ini sepertinya lebih ketat. Ferrari sangat cepat, Mercedes tak jauh di belakang, sedangkan Red Bull terlihat masih menyimpan kekuatan.

2 dari 2 halaman

Rivalitas 3 Tim

Sebagai tim yang mendominasi F1 dalam tiga tahun terakhir sejak diperkenalkannya mesin turbo pada 2014, Mercedes masih menjadi tim yang harus dikalahkan. Meski kalah cepat dari Ferrari pada tes pramusim, mobil Mercedes terlihat masih menyimpan potensi besar. Mercedes mengklaim mesin mereka lebih bertenaga ketimbang tahun lalu.

Tanpa Rosberg, Lewis Hamilton kini jadi kandidat terkuat juara dunia musim ini. Lalu, bagaimana dengan Bottas? Pebalap asal Finlandia itu pada tes pramusim membuktikan tak kalah cepat dari Rosberg. Namun, kemampuannya menghadapi tekanan dalam perebutan titel masih belum teruji.

Namun, Mercedes mesti mewaspadai ancaman sang raksasa tidur, Ferrari. Setelah tak sekalipun meraih kemenangan pada tahun lalu, Tim Kuda Jingkrak mulai memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan.

Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen tampil kompetitif pada tes pramusim dengan menguasai catatan waktu tercepat. Rahasia kecepatan mobil SF70H terletak pada sidepod yang unik dan elegan. Banyak pengamat menilai Ferrari bisa lebih cepat lagi dan terlihat masih menyembunyikan kekuatan sebenarnya.

Hamilton sampai menyebut Ferrari sebagai favorit juara tahun ini. Vettel membantah komentar Hamilton dengan mengatakan Ferrari masih harus bekerja keras. Namun, Vettel dan Raikkonen mengakui mobil Ferrari tahun ini memang jauh lebih baik ketimbang tahun lalu.

"Dari sudut pandang pebalap, mobil ini lebih baik di segala aspek, baik dalam pengereman, menikung, dan grip ban," kata Vettel di situs resmi F1.

"Saya rasa kami telah banyak belajar dari kegagalan tahun-tahun sebelumnya. Tim telah melakukan pekerjaan hebat pada musim dingin. Kami optimistis menatap musim baru, tapi bagaimana hasilnya pada akhir musim nanti masih sulit diprediksi," ujar Raikkonen.

Red Bull juga tak bisa dicoret dari persaingan meski belum meyakinkan pada tes pramusim. Entah Tim Banteng Merah masih kesulitan atau mereka memang sengaja belum memperlihatkan tanduk yang sesungguhnya. Apalagi Renault, yang menjadi pemasok mesin Red Bull, mengklaim mesin mereka juga lebih kompetitif ketimbang musim lalu.

Tahun lalu, Red Bull menjadi satu-satunya tim yang mampu meraih kemenangan selain Mercedes. Red Bull masih mengandalkan duet Daniel Ricciardo dan rising star Max Verstappen. Ricciardo sangat konsisten pada musim lalu, sedangkan Verstappen menyimpan potensi besar untuk menjadi juara dunia di masa depan.

"Sebagai tim, kami memang tak pernah memenangi tes pramusim. Kami hanya menjalankan program tes dan terus mempelajari segala hal agar mobil terus memperlihatkan peningkatan performa. Sejauh ini hasil tes positif karena kedua pebalap kami cukup senang," kata Bos Red Bull Racing, Christian Horner.

Hasil tes memang tak bisa dijadikan sebagai satu-satunya patokan jalannya musim nanti sebab lazimnya tes digunakan bukan buat mengejar catatan waktu terbaik. Jumlah bahan bakar dan setelan mesin setiap tim berbeda-beda karena fokus mereka tak sama. Hasil kualifikasi dan lomba sepanjang musim lah yang akan dihitung. Siapa yang lebih dahulu menebar sinyal juara di Melbourne?

Video Populer

Foto Populer