Sukses


Barito Putera: PSMS Tak Punya Etika Memakai Manahati dan Teguh

Bola.com, Banjarmasin - Setelah sekian lama menahan diri, manajemen Barito Putera tak tahan juga untuk membahas kepindahan dua pemain mudanya ke PSMS Medan. Juara Piala Kemerdekaan 2015 itu mengangkut Manahati Lestusen dan kiper Teguh Amirudin sejak keduanya lolos seleksi menjadi anggota TNI AD beberapa waktu lalu.

Asisten manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasya, menyebut pihak PSMS Medan tak punya etika kala merekrut eks pilar timnas U-23 itu. Dua pemain itu hanya izin secara lisan ke pengurus klub berjulukan Laskar Antasari itu. 

“Setelah mereka resmi jadi anggota TNI AD, keduanya memang sempat izin secara lisan untuk bergabung ke PSMS. Mereka tak bisa menolak jadi pemain PSMS karena perintah langsung dari komandan. Secara garis komando, prajurit harus patuh dengan perintah pimpinan. Tapi secara profesional, seharusnya pengurus PSMS izin kepada kami karena keduanya masih terikat kontrak dengan Barito Putera hingga Desember 2015. Kami juga menggaji mereka hingga sekarang ini,” ungkap Syarifuddin.

Manajemen Barito Putera makin kecewa karena tak satu pun petinggi klub berjuluk Ayam Kinantan itu menelpon atau bersurat secara resmi soal status Manahati dan Teguh.

“Hingga kini kami tak tahu status mereka di PSMS. Apakah sebagai pemain pinjaman atau permanen karena manajemen PSMS sama sekali tak komunikasi dengan kami. Jadi kami mempertanyakan iktikad dan etika teman-teman PSMS. Saya yakin orang-orang PSMS tahu aturan legal sepak bola profesional. Kalau PSMS ingin meminjam harus ada surat permintaan pinjam,” tutur Syarifuddin.

Soal status mereka sebagai anggota TNI AD, menurut Syarifuddin Ardasya, manajemen Barito Putera sangat memahami. Apalagi, keputusan pemain jadi prajurit karena kompetisi tak berjalan. "Kami tak bisa melarang seseorang menentukan masa depan dan nasibnya,” ujar Syarifuddin.

Meski kompetisi musim ini berhenti karena konflik antara PSSI dan Menpora, Manahati Lestusen dan Teguh Amiruddin termasuk pemain yang tetap dikontrak dan digaji hingga Desember 2015. Selain mereka masih ada Amirul Mukminin dan kiper Aditya Harlan. Sementara Paulo Sitanggang dikontrak selama tiga tahun dan Hansamu Yama Pranata kontraknya berakhir pada 2017.

Sebelumnya, manajemen PSMS juga menegaskan bergabungnya Manahati, Teguh, dan beberapa eks timnas U-23 yang lain karena atas penugasan dari komandan mereka di TNI AD.

"Mereka ikut seleksi TNI AD dan sedang menjalani pendidikan TNI AD di Sumut. Mereka dapat tugas untuk masuk ke klub PSMS Medan. Jika lolos seleksi mereka dapat kontrak, tetapi bisa kembali melanjutkan pendidikan di TNI AD," kata Andre Mahyer, Manajer PSMS.

Video Populer

Foto Populer