Sukses


Kisah Kecintaan Gede Widiade pada Sepak Bola Surabaya

Bola.com, Surabaya - Nama Gede Widiade sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air. Itu karena selama beberapa tahun terakhir sosoknya begitu dekat dengan sepak bola Surabaya, kendati namanya menyiratkan ia berasal dari Bali.

Kecintaan Gede pada sepak bola Surabaya bukan tanpa alasan. Ia memang berdarah Bali, namun Gede lahir dan besar di Surabaya. Semasa kecil hingga remaja, Gede menghabiskan waktu di salah satu kampung tua di Surabaya, Pulo Wonokromo.

Layaknya warga Surabaya kebanyakan, pria yang di kampungnya dikenal dengan sebutan Eko itu sangat mencintai sepak bola Surabaya. Kecintaan itu terpampang jelas dari apa yang ia berikan untuk sepak bola Surabaya.

Padahal, sudah puluhan tahun ia meninggalkan kota kelahirannya dan menetap di Jakarta. "Saya memang tinggal di Jakarta, tapi hati saya tetap Surabaya,” jelas pengusaha properti, hotel, serta kafe itu.

Gede bukan orang baru di panggung sepak bola Surabaya. Sebelum menjadi CEO Surabaya United, jabatannya saat ini, Gede pernah jadi manajer Persebaya junior pada 2003. Pengusaha asal Surabaya berdarah Bali ini juga sempat dua periode menjadi CEO Persebaya 1927, musim kompetisi IPL 2011-2012 dan 2012-2013.

Jangan pernah tanyakan pengorbanan Gede Widiade pada dua klub itu. Bicara soal Surabaya United, misalnya. Sudah tidak terhitung uang pribadi yang dihabiskan Gede untuk membiayai tim yang bermarkas di Jemursari Selatan, Surabaya ini.

Sejak menjabat sebagai sebagai CEO Surabaya United pada November 2014, setiap bulannya Gede menghabiskan ratusan juta rupiah untuk biaya operasional timnya.

Gede Widiade, sosok manajer maupun CEO yang didekat dengan pemain. Semisal hubungan dengan Manahati Lestusen tetap terjaga baik meski sang pemain sudah meninggalkan tim yang diasuhnya. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Hingga kini, dari catatan keuangan manajemen, total dana yang dikeluarkan Gede dari kantong pribadinya sudah lebih dari Rp 15 miliar. Kocek sebanyak itu ia belanjakan untuk operasional tim lebih dari setahun. Mulai kebutuhan pemain, perawatan mes, dana bantuan untuk pemain setiap bulan, serta kebutuhan lain.

Pengeluaran terbesar setiap bulan yang harus dipenuhi Gede adalah untuk memberi dana bantuan kepada pemain dan pelatih. Hal itu disebabkan Gede tetap memberi dana yang setara dengan 25 persen besaran gaji pemain dan pelatih, meski sudah tak punya kewajiban membayar pemainnya sejak PSSI menghentikan kompetisi reguler pada Mei 2015.

"Saya tidak suka menghamburkan uang untuk kehidupan malam atau untuk kesenangan lainnya. Sepak bola itu satu-satunya hobi yang tidak bisa saya tinggalkan dan hobi tidak bisa dinilai dengan uang," ujar Gede menjawab pertanyaan mengapa ia bersedia menghabiskan dana sebesar itu untuk sepak bola.

Layaknya di Surabaya United, saat bersama Persebaya 1927, tak sedikit pula uang pribadi Gede dikeluarkan untuk memenuhi keperluan tim yang bermarkas di Jalan Karanggayam, Surabaya, itu, selama dua periode. Gede dikabarkan merogoh kocek hingga Rp 9 miliar untuk menggaji pemain serta kebutuhan lainnya.

Gede Widiade, sosok penggila bola yang ingin sepak bola Surabaya bisa berprestasi dan mandiri. (Bola.com/Arief Bagus)

Meski sudah miliaran yang dikeluarkanya untuk membiayai dua klub sepak bola asal Surabaya itu, Gede tak pernah menganggap hal itu sebagai pengorbanan. Baginya, uang yang dibelanjakannya semata-mata karena cinta terhadap sepak bola di Surabaya, kota asalnya.

"Saya punya angan-angan, sepak bola Surabaya berjaya dan mandiri. Itulah mengapa saya merasa terpanggil untuk masuk dan terlibat langsung di dalamnya," tutur pria penggemar berat Barcelona itu.

Lantas dari mana uang puluhan miliar untuk membiayai pengeluaran yang besar di sepak bola itu? Gede mengaku dana itu berasal dari usahanya yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Gede Widiade saat ini tercatat memimpin puluhan perusahaan di bawah bendera Spring Hill. Tidak hanya itu, Gede juga memiliki hotel di Bali, kafe dan restoran di Bandung, serta beberapa usaha lain. "Tak perlu saya sebutkan satu persatu usahanya, yang pasti semuanya halal," katanya.

Video Populer

Foto Populer