Sukses


6 Pemain Kontestan Piala AFF 2016 yang Mencicipi Kompetisi Eropa

Bola.com, Jakarta - Ajang Piala AFF 2016 tidak masuk kategori hajatan besar kelas dunia yang melibatkan negara-negara elite. Turnamen yang dihelat tiap dua tahun sekali ini hanya mempertemukan negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Selain Indonesia yang sempat berlaga di Piala Dunia 1938 Perancis (dengan menggunakan nama Hindia Belanda), tak satupun negara kontestan Piala AFF 2016, pernah masuk peredaran elite dunia.

Thailand mungkin jadi satu-satunya negara paling berprestasi saat ini. Tim Negeri saat ini tengah bersaing di kualifikasi babak akhir zona Asia Piala Dunia Rusia 2018.

Tapi jangan lantas meremehkan tingkat persaingan Piala AFF 2016. Fakta menunjukkan kalau ada sejumlah pemain berstatus bintang di negara-negara peserta turnamen, pernah mengecap persaingan elite di kompetisi Eropa.

Kehadiran mereka sudah barang tentu menjadi bumbu menambah daya tarik turnamen. Dengan bekal skill individu menawan plus pengalaman mengarungi pertandingan dengan atmosfer bermutu, para pemain tersebut diharapkan membawa dampak pada performa negara yang dibelanya.

Bola.com mencatat sekurangnya ada enam pemain negara-negara peserta Piala AFF 2016 yang sempat mencicipi kompetisi Eropa, baik sebagai pemain atau sekadar menimba ilmu di Benua Biru. Menariknya dua di antaranya saat ini jadi pilar Timnas Indonesia.

Stefano Lilipaly

1. Stefano Lilipaly (SC Telstar)

Sosok Stefano Lilipaly jadi satu-satunya pemain naturalisasi yang dimasukkan Alfred Riedl di skuat Timnas Indonesia Piala AFF 2016. Sang pemain saat ini tercatat sebagai pemain klub Divisi II Belanda, SC Telstar.

Stefano matang pengalaman berkiprah di kompetisi Negeri Kincir Angin. Ia pernah memperkuat klub kontestan Eredivisie, FC Utrecht pada kurun waktu 2010-2012.

Stefano Lilipaly (sctelstar.nl)

Selain itu pemain  berdarah Maluku tersebut juga sempat singgah di Akedemi DCG, AZ Alkmaar, Almere City. Pada musim 2014 ia sempat dikontrak klub Jepang, Consadole Sapporo. Lilipaly sempat mencoba peruntungan kompetisi elite Indonesia bersama Persija Jakarta pada awal 2015.

Namun, ia akhirnya memilih mudik ke negara kelahirannya karena Tim Macan Kemayoran tidak menepati komitmennya membayar gajinya tepat waktu. Di SC Telstar ia pelanggan posisi inti dua musim terakhir.

Alfred Riedl memanggilnya untuk menambah jumlah pemain kreatif di sektor tengah. Pasalnya di Timnas Indonesia saat ini hanya memiliki seorang Evan Dimas.

Pemain berusia 26 tahun ini pemainserbabisa. Ia bisa ditempatkan sebagai bek sayap, gelandang serang, dan penyerang sayap. Didikan akademi sepak bola Belanda menuntutnya harus bisa bermain di banyak posisi.

Daisuke Sato

2. Daisuke Sato (Politehnica Lasi)

Daisuke Sato jadi andalan di sektor pertahanan Filipina. Bek kiri berusia 22 tahun menjadi satu-satunya pemain blasteran The Azkals yang bermain di Rumania, tepatnya di klub Politehnica Lasi.

Daisuke Sato memiliki darah Negeri Sakura dari ayahnya yang berasal dari Jepang. 

Saat level junir Sato pernah menimba ilmu di akademi Urawa Red Diamonds dan Sendai University, sebelum akhirnya pindah ke klub lokal Filipina Global FC pada 2014. Bermain selama dua musim di klub tersebut ia turun di 31 laga dengan torehan lima gol.

Daisuke Sato (Rappler)

Pada awal tahun 2016 ia mencoba peruntungan mengikuti trial di Politehnica Lasi. Sayangnya di klub kontestan kasta elite Rumania tersebut ia hanya sebatas pemain serep. Sato baru mencicipi lapangan sebanyak tiga laga saja.

Namun ia sempat tampil di big match yang mempertemukan FC Dinamo Bucharest kontra Politehnica Lasi yang berkesudahan 3-1 buat kubu lawan.

Sang pemain memulai debut di Timnas Filipina pada bulan April 2014 silam, kala tim asuhan Thomas Dooley menghadapi Nepal. Ia jadi bagian penting dari penggawa Filipina saat jadi runner-up AFC Challenge Cup edisi 2014.

Evan Dimas

3. Evan Dimas (Llagostera dan RCD Espanyol B)

Popularitas Evan Dimas Dimas melesat bak roket seusai mengantar Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2013. Ia bersama rekan-rekannya kian dielu-elukan saat sukses lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2014.

Tim Garuda Jaya besutan Indra Sjafri saat mengunci kepastian lolos ke putaran final turnamen setelah menggasak juara bertahan Korea Selatan dengan skor 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Evan mencetak hattrick saat itu.

Walau kemudian Timnas U-19 gagal berprestasi di Piala AFC U-19 2014 yang dihelat di Myanmar, popularitas Evan tak meredup.

Evan Dimas Darmono (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Permainan cantik mirip-mirip Barcelona yang diusung Indra Sjafri sudah telanjur membuat masyarakat jatuh cinta. Evan yang berposisi sebagai gelandang tengah disebandingkan dengan bintang-bintang The Catalan macam Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Saat kompetisi profesional Indonesia mati suri imbas konflik antara PSSI dengan Pemerintah RI sepanjang 2015, Evan mendapat kesempatan berharga menjalani latihan di klub Spanyol, Llagostera dan RCD Espanyol B.

Nine Sport, promotor event olahraga yang sering mendatangkan klub-klub top ke Indonesia, menjalin kerja sama dengan pengelola La Liga. Intinya mereka memberikan kesempatan kepada Evan unjuk kemampuan. Jika dinilai berkualitas ia punya kesempatan dikontrak permanen.

Di Llagostera pada medio 2015, Evan yang datang dalam kondisi  cedera gagal menunjukkan kemampuan terbaik. Ia hanya menjalani latihan kurang dari sepekan. Sementara itu di Espanyol B, gelandang serang kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 tersebut sempat menjalani latihan  selama tiga bulan.

Teerasil Dangda

4. Teerasil Dangda (Manchester City, Grasshopper, UD Almeria)

Sosok Teerasil Dangda jadi andalan lini depan Timnas Thailand beberapa tahun terakhir. Hal yang wajar mengingat Top Scorer Piala AFF 2012 dengan koleksi lima gol, berpengalaman mencicipi kompetisi elite Eropa.

Teerasil pernah bermain untuk tiga klub Eropa, yakni Manchester City (Inggris/2014), Grasshopper (Denmark/2014), dan UD Almeria (Spanyol/ 2014-2015). Walau di klub-klub tersebut ia lebih sering jadi cadangan, mentalitas Dangda terasah.

Teerasil Dangda (UD Almeria)

Di Timnas Thailand sendiri penyerang kelahiran 6 Juni 1988 tercatat sudah menyumbang 32 gol dari 77 laga. Ia kini berstatus sebagai pemain Muangthong United.

Ketajaman Teerasil Dangda bakal jadi ancaman bagi lini belakang Timnas Indonesia serta Filipina dan Singapura yang tergabung dalam penyisihan Grup A PIala AFF 2016.

Philip Younghusband

5. Philip Younghusband (Chelsea dan Esbjerg fB)

Menjadi pemain akademi Chelsea sejak usia sembilan tahun, Philip Younghusband sempat masuk skuat reserve The Blues pada periode 2004-2006.

Ia sempat unjuk gigi pada musim 2005–2006 dengan bermain sebanyak 21 laga bersama Chelsea reserve dengan torehan lima gol. Pada musim 2007-2008 ia sempat dipinjamkan Chelsea ke klub Denmark, Esbjerg fB.

Philip Younghusband (Bola.com/FIFA)

Hanya bertahan selama setengah musim di sana ia kembali Chelsea. Pada akhir musim tersebut ia menyudahi kontrak dengan klub berbasis di London tersebut. Philip memutuskan kembali ke negara leluhurnya Filipina.

Ia kini tercatat sebagai pemain Loyola Meralco Sparks. Semenjak Piala AFF 2010, namanya tak pernah absen dari skuat Timnas Filipina. Walau lama tak terlibat laga kompetitif di Eropa, Philip Younghusband tetap jadi pemain jaminan mutu.

Sukses Filipina lolos ke semifinal Piala AFF 2010, 2012, dan 2014 tak lepas dari kontribusi sang pemain.

James Younghusband

6. James Younghusband (Chelsea dan Wimbledon)

Sama halnya saudaranya Philip Younghusband, James memulai karier di akademi Chelsea pada kurun
waktu 1997-2005. Ia sempat promosi ke tim reserve The Blues pada musim 2005-2006, namun tidak pernah dapat kesempatan bermain.

 

James Younghusband (AFP/Hoang Dinh Nam)

Pada musim 2006-2007 ia memutuskan pindah ke AFC Wimbledon. Namun di klub kasta bawah Liga Inggris tersebut ia juga kesulitan menembus posisi inti.

Sempat berkiprah di beberapa klub amatir Inggris, James yang berposisi sebagai penyerang akhirnya mudik ke Filipina pada 2011 membela klub San Beda FC.

Ia kini main bareng dengan Philip saudaranya di tim Loyola Meralco Sparks. Keduanya jadi pilar kunci Timnas Filipina di tiga edisi terakhir Piala AFF. James tampil sebanyak 63 laga bersama The Azkals, dengan koleksi 10 gol.

 

Video Populer

Foto Populer