Sukses


5 Eks Arema yang Gagal Bersinar di Persib

Bola.com, Malang - Rivalitas Persib Bandung dengan Arema FC selalu menarik untuk disimak. Kedua tim ini dalam beberapa tahun terakhir selalu bersaing di papan atas kompetisi sepak bola Indonesia.

Kedua suporter mereka juga selalu bersaing kreasi dan tidak jarang saling serang di dunia maya. Di balik itu, untuk urusan transfer pemain, ternyata kedua tim tergolong akur.

Persib jadi yang paling aktif memboyong pemain Arema. Tetapi, ada catatan kurang mengenakkan dari mayoritas pemain yang hijrah dari Malang ke Bandung karena jarang ada yang bisa bertahan lama. Entah karena tidak disukai fans atau memang tidak bisa menyesuaikan diri dengan karakter Persib.

Berikut eks pemain Arema yang tidak bertahan lama di Persib:

1. Marcio Souza
Striker asal Brasil ini jadi pemain penting Arema di musim 2012. Selama putaran pertama Marcio Souza jadi pujaan publik Malang dengan aksi skill dan tendangan bebasnya. Namun di putaran kedua, dia dilego manajemen Arema ke Bandung. Sebab, musim itu Singo Edan kesulitan finansial dan terlempar ke papan bawah.

Tampil gemilang dengan mencetak delapan gol dari 15 laga membuat Persib kepincut. Kabarnya Arema mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan Marcio lantaran ada nominal transfer yang mengalir pada manajemen Singo Edan.

Marcio Souza, mantan striker Persib Bandung ditangkap kepolisian Brasil dalam kasus pengaturan skor. (Istimewa)

Di Persib sebenarnya Marcio juga lumayan subur. Di putaran kedua berhasil mencetak tujuh gol dari 15 pertandingan. Namun, musim selanjutnya manajemen Persib tidak memperpanjang kontraknya. Waktu itu, Persib memang melakukan perombakan karena tidak mencapai target di akhir musim 2012.

Bisa jadi Marcio juga dilepas karena kurang diterima oleh fans Maung Bandung. Selain eks Arema, dia dikenal punya perilaku buruk di dalam lapangan. Memprotes wasit dan melakukan aksi provokasi jadi kebiasaannya.

Pada pertengahan 2016 namanya sempat heboh karena ditangkap kepolisian Brasil karena dituduh terlibat dalam pengaturan skor di kompetisi negaranya.

2 dari 5 halaman

Noh Alam Shah

2. Noh Alam Shah
Noh Alam Shah sangat dipuja Aremania karena di musim pertama (2009-2010) dia berhasil membawa gelar juara ISL untuk Arema. Namun saat Arema terpecah jadi dua di ISL dan IPL, striker yang akrab disapa Along ini hengkang ke Persib di pertengahan musim 2012.

Dia datang bersamaan dengan penyerang Arema ISL, Marcio Souza. Waktu itu, Along sempat menganggur beberapa bulan setelah keluar dari Arema IPL. Bisa jadi itu yang membuat permainannya menurun drastis di Bandung. Dari 19 pertandingan, top scorer dan pemain terbaik Piala AFF 2007 hanya bisa mencetak empat gol.

Pose striker Arema Indonesia asal Singapura Noh Alam Shah atau yang biasa disapa Along.

Ketika Persib bertemu Arema di Stadion Kanjuruhan, dia tidak bermain dan justru menangis saat menyapa Aremania usai pertandingan. Itu menunjukkan kalau dia masih mencintai Arema sehingga publik Bandung yang merupakan rival Aremania kurang begitu respek kepadanya.

Setelah setengah musim di Persib, Along kembali ke klub lamanya di Singapura, Tampines Rovers. Di sana, kariernya semakin redup dan ketajamannya menghilang.

Bisa dikatakan titik balik permainan Along terjadi saat hengkang ke Persib. Padahal di Arema dia merupakan striker tajam. Dari total 56 pertandingan, Along menyumbangkan 33 gol.

3 dari 5 halaman

Hermawan

3. Hermawan
Bek kidal ini sempat ditolak Bobotoh Persib ketika bergabung dengan Persib musim 2016 awal. Penyebabnya, Hermawan merupakan pemain asli Malang, eks Arema, dan lekat dengan citra sebagai kapten PBR yang merupakan rival Persib.

Pelatih Persib saat itu, Dejan Antonic, hingga pemain asing Vladimir Vujovic sempat turun tangan untuk membela Hermawan dari cacian bobotoh di media sosial. Begitu juga salah satu petinggi Persib, Glen Sagita, lewat akun Twitter mencoba menenangkan fans Persib.

Ketika Hermawan sudah diterima, dia justru jarang dapat kesempatan main di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Dia kalah bersaing dengan mantan rekannya sendiri di Arema, Purwaka Yudhi, sehingga Hermawan memilih pindah ke Persib Balikpapan pada putaran kedua. Dia mengikuti jejak Marcio Souza dan Along yang hanya setengah musim di Persib.

Sebelum hengkang, Hermawan meninggalkan kontroversi. Waktu itu dia pamit mundur dari Persib dengan alasan ingin dekat dengan orangtuanya yang tengah sakit di Malang.

Tetapi kenyataannya, dia justru memilih Persiba Balikpapan demi mengejar kesempatan bermain. Tindakan ini membuat fans Persib kembali menyerang Hermawan di media sosial.

4 dari 5 halaman

Purwaka Yudhi

4. Purwaka Yudhi
Dari semua eks Arema yang bermain di Persib, sebenarnya Purwaka Yudhi bisa sukses di Bandung. Purwaka hengkang dari Malang ke Bandung awal 2016 bersamaan dengan sahabatnya, Samsul Arif.

Bek yang dikenal tenang dan punya postur kukuh itu sempat jadi pilihan utama bersama Vladimir Vujovic di TSC 2016. Tetapi, musibah dialaminya. Pemain asal Lampung ini diterpa cedera lutut dan harus naik meja operasi pada pertengahan 2016.

Sejak Oktober lalu, Purwaka harus istirahat dari lapangan hijau setelah operasi di Surabaya. Lantaran cedera ini, di akhir musim Persib memasukkan namanya dalam daftar pemain yang dilepas.

Purwaka Yudhi, Persib Bandung. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Tentu akan lain ceritanya jika kondisinya tidak cedera karena dalam 11 pertandingan yang dilewatinya, Purwaka sempat menyumbangkan sebuah gol.

Kabarnya manajemen Persib ingin memperpanjang kontrak Purwaka hingga 2017. Sebab, mereka tidak enak hati meninggalkan pemain dalam kondisi cedera. Namun, Purwaka juga segan jika dikontrak saat cedera sehingga keduanya sepakat tidak melanjutkan kontrak. Tetapi, biaya operasi dan penyembuhannya ditanggung Persib.

Setelah operasi itu, eks pemain Deltras itu harus istirahat selama enam bulan ke depan sehingga Purwaka tidak bisa mengikuti persiapan untuk musim 2017. Rencananya, dia baru aktif bermain di pertengahan musim depan.

5 dari 5 halaman

Samsul Arif

5. Samsul Arif
Penyerang gesit ini digadang-gadang jadi rekrutan terbaik Persib tahun 2016. Saat mengikuti turnamen pemanasan seperti Bali Island Cup dan Bhayangkara Cup awal 2016, dia tampil agresif dan sering mencetak gol penting.

Tetapi, ketika masuk ajang TSC 2016, namanya mulai tenggelam. Apalagi sejak pergantian pelatih Persib dari Dejan Antonic ke Djadjang Nurdjaman. Tim berjulukan Pangeran Biru ini mendatangkan banyak striker top seperti Sergio van Dijk dan Zulham Zamrun.

Pemain Persib, Samsul Arif, cedera saat menghadapi Barito Putera pada laga Torabika Soccer Championship 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Praktis Samsul kian jarang dapat kesempatan. Padahal dia pindah dari Arema juga ingin mendapatkan kesempatan main lebih banyak di klub barunya. Samsul lebih sering masuk sebagai pengganti di menit-menit akhir serta hanya mencetak dua gol sehingga kebersamaannya dengan Maung Bandung hanya berjalan satu tahun.

Tim pelatih memasukkan namanya ke daftar pemain yang dilepas untuk musim depan. Dia pun memperpanjang daftar eks pemain Arema yang tidak bisa awet di Persib.

Padahal secara kualitas, dia tak perlu diragukan lagi. Saat di Arema, Samsul bisa bersaing dengan catatan gol Cristian Gonzales meski dapat kesempatan bermain lebih sedikit pada tahun 2014.

Musim depan, Samsul Arif akan berkarier di Bali United. Di sana dia akan bereuni dengan beberapa eks Arema seperti I Gede Sukadana dan Hasim Kipuw serta asisten pelatih, I Made Pasek Wijaya.

 

Video Populer

Foto Populer