Sukses


Ini Penjelasan Metode Latihan Rapid Circulation ala Luis Milla

Bola.com, Karawaci - Asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, Bima Sakti, mengakui bahwa sang pelatih kepala, Luis Milla, sudah memiliki gambaran tim yang ingin dibentuknya. Bima Sakti menyebut Luis Milla sudah menemukan pemain-pemain yang bisa menjalankan metode rapid circulation yang memang diinginkannya.

Bima Sakti mengungkapkan nama untuk 25 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan sudah dalam catatan pelatih asal Spanyol tersebut. Namun, 25 nama itu kemungkinan besar baru diumumkan usai seleksi tahap ketiga pada Kamis (9/3/2017) pagi atau selepas final Piala Presiden 2017 yang digelar pada Minggu (12/3/2017).

Mengenai pemain-pemain yang dipilih Luis Milla untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22, Bima Sakti menegaskan bahwa pemain dengan kecepatan adalah yang dipilihnya, baik soal kecepatan individu, maupun kecepatannya dalam mengalirkan bola ke rekan-rekan setimnya.

"Yang diinginkan oleh Coach Luis adalah rapid circulation. Jadi sirkulasi bola harus cepat. Kemudian umpan pendek, pendek, dan kemudian jauh. Semua itu agar permainan tim ini tidak mudah ditekan oleh lawan," ujar Bima.

"Coach Luis juga mempelajari karakter pemain, mempelajari kemampuan pemain Indonesia. Memang yang paling banyak dipilih adalah pemain-pemain yang memiliki kecepatan. Kami bersyukur memiliki pemain-pemain yang luar biasa di sisi sayap, dan ia pun puas dengan kemampuan gelandang yang kita miliki," lanjutnya.

Gelandang Bhayangkara FC, Evan Dimas, berusaha lepas dari gelandang Persib, Gian Zola, saat mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-22 di Lapangan SPH Karawaci, Banten, Selasa (7/3/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Rapid circulation yang diungkapkan oleh Bima Sakti memang sangat terlihat ketika diterapkan dalam proses seleksi pemain. Luis Milla menerapkan pola latihan yang mengharuskan para pemain melakukan umpan-umpan pendek yang kemudian dikombinasikan dengan umpan jauh untuk menghindari tekanan pemain lawan di satu sisi.

Penekanan metode tersebut adalah bagaimana mengalirkan bola dengan cepat dari kaki ke kaki dan menghindari bola terlalu lama berada di kaki pemain sehingga bisa mendapatkan tekanan dari pemain lawan. Untuk menerapkan metode rapid circulation itu, Luis Milla memang membutuhkan pemain yang tak hanya memiliki kecepatan, tapi juga pemain yang pintar dan cekatan dalam berpikir ke mana bola harus dialirkan begitu menerima bola dari rekan setim.

Keuntungan menggunakan metode permainan cepat ini adalah bola yang berpindah cukup cepat ke segala arah dan membuat pemain lawan kehilangan waktu untuk mengantisipasi cara bertahan mereka. Dalam latihan yang dijalankan Timnas Indonesia U-22, Luis Milla bahkan memadukannya dengan pola transisi dari bertahan ke menyerang yang diperkirakan akan menjadi momentum terbaik untuk mengejutkan tim lawan yang belum siap untuk bertahan.

Bicara soal pengumuman pemain-pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan, Bima Sakti menambahkan, "Semua masih akan menunggu keputusan Coach Luis. Bisa jadi setelah internal game terakhir, atau mungkin saja setelah final Piala Presiden. Opsinya dua momen tersebut."

Setelah program seleksi selesai dan pemain-pemain yang mengikuti pemusatan latihan ditentukan, Timnas Indonesia U-22 akan menjalani jadwal yang sangat padat. Melakukan uji coba dan pemusatan latihan domestik pada Maret hingga April 2017, tim asuhan Luis Milla direncanakan ikut dalam Islamic Solidarity Games 2017 di Baku Azerbaijan pada Mei 2017.

Setelah itu, pemusatan latihan luar negeri yang digelar di Spanyol akan dilakukan oleh Timnas Indonesia U-22 pada akhir Mei hingga Juni 2017. Pemusatan latihan akan digelar secara dua tahap di empat kota, yaitu Madrid, Valencia, Murcia, dan Mallorca

Kembali dari Spanyol, Timnas Indonesia U-22 akan direncanakan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 yang akan digelar pada Juli 2017. Kemudian ajang yang menjadi target utama Timnas Indonesia U-22, SEA Games 2017, akan digelar pada Agustus 2017.

 

Video Populer

Foto Populer