Indra Sjafri Adaptasi Pendidikan TNI di Timnas Indonesia U-19

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, menekankan dirinya menjadi pelatih dengan tujuan membentuk pemain profesional dengan jati diri Indonesia. Indra menegaskan, misi kepelatihannya bukan hanya sekadar membuat pemain yang bisa menendang bola.

Timnas Indonesia U-19 melakukan sesi pemusatan latihan di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur, sejak Minggu (19/3/2017). Dalam pemusatan latihan yang berada di lingkungan TNI AD itu, suasana militer pun begitu terasa.

Sebelum memulai latihan dan sesudah latihan berakhir, para pemain menyuarakan yel-yel penuh semangat yang diakui oleh Indra Sjafri diajarkan oleh anggota TNI AD Kopassus.

Indra Sjafri menekankan bahwa tidak ada filosofi militer yang dimasukkan ke dalam pelatihan yang dilakukannya. Namun, mantan pelatih Bali United itu menekankan bahwa disiplin layaknya tentara memang harus diakui sangat bagus dan bersifat positif.

Indra menekankan sikap disiplin sangat penting baginya mengingat dirinya ingin membentuk seorang pemain sepak bola profesional, bukan sekadar tukang menendang bola.

"Kami harus mengakui soal masalah kedisiplinan, komitmen, yang dilakukan TNI sangat luar biasa. Saya pribadi banyak belajar dari hal tersebut. Anak-anak pun harus disiplin dan setiap malam akan kami periksa," ujar Indra Sjafri usai sesi latihan Timnas Indonesia di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (24/3/2017).

"Misi kepelatihan saya adalah kami bukan sekadar menciptakan tukang tendang bola. Kalau tukang tendang bola, sudah banyak ada di Indonesia. Yang kami inginkan adalah membentuk pemain yang profesional, yang memiliki jati diri bangsa Indonesia, itu yang penting," lanjut pelatih Timnas Indonesia U-19 itu.

Timnas Indonesia U-19 saat ini tengah melakukan pemusatan latihan yang diikuti 35 pemain dan sekaligus menjadi ajang seleksi untuk membentuk tim yang akan berkompetisi di Piala AFF U-18 2017 yang digelar di Myanmar pada September 2017.

Rencananya Indra Sjafri ingin menerapkan proses eliminasi dalam pemusatan latihan untuk menemukan pemain-pemain yang memiliki filosofi sepak bola yang sesuai dengan dirinya.