Sukses


PSSI Dinilai Tidak Manusiawi Terkait Regulasi Pembatasan Usia

Bola.com, Sragen - Regulasi kompetisi yang ditetapkan PSSI menuai pro dan kontra dari pelaku sepak bola nasional. Aturan pembatan lima pemain senior dengan usia maksimal 35 tahun di Liga 2 memantik reaksi pelatih Sragen United, Jaya Hartono.

Jaya Hartono menilai kebijakan yang dikeluarkan otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air membuat pesepak bola produktif, pensiun dini.

"Ini kan sepak bola profesional, saya rasa tidak perlu ada pembatasan usia. Akan banyak pemain yang terkatung-katung bahkan pensiun dini karena tidak ada pekerjaan. Saya kira regulasi itu tidak manusiawi,'' ungkap Jaya kepada Bola.com, Minggu (2/4/2017).

Pelatih 53 tahun itu memprediksi, akibat regulasi itu akan ada ratusan pesepak bola senior yang harus gantung sepatu meski masih mampu bermain. Dirinya melihat posisi pemain di atas 35 tahun sudah mentok karena tidak bisa bermain di Liga 2 dan Liga 3 akibat regulasi.

Di sisi lain, cukup berat untuk bermain di Liga 1 mengingat persaingan yang ketat. Apalagi, lanjut Jaya, banyak pemain yang selama ini hanya menyandarkan hidup pada sepak bola.

"Kalau mencari pekerjaan di luar lapangan juga akan sulit, karena keahlian mereka hanya bermain bola. Apalagi kalau melamar perusahaan swasta tentu juga ada batasan usia. Makanya regulasi ini saya kira tidak tepat," kata mantan bek kiri Timnas Indonesia era 1990-an itu.

Disinggung rencana PSSI memberikan kursus kepelatihan bagi pemain dengan usia senior, Jaya Hartono menilai langkah tersebut bukan solusi yang tepat. Sebab menurutnya tidak semua pemain memiliki kemampuan dalam hal melatih. Banyak pemain yang kurang dalam cara berkomunikasi.

"Saya rasa solusi itu tidak akan berjalan efektif. Banyak yang tidak memiliki bakat sebagai pelatih," ujar mantan pelatih Persib Bandung tersebut.

Dirinya justru mendorong PSSI untuk menggulirkan kompetisi usia muda secara berkelanjutan. Hal tersebut dinilai lebih bermanfaat serta tidak akan mematikan mata pencaharian pesepak bola di Tanah Air.

"Kalau memang fokus pemain muda ya dibuat kompetisi sendiri sehingga kompetisi profesional yang berjalan sekarang, biarkan menggunakan regulasi seperti dulu. Toh selama manajemen klub bersedia menggunakan jasa mereka, tentu tidak masalah," ujar Jaya Hartono.

 

Video Populer

Foto Populer