Sukses


Diminta Pindah Kandang, Perseru Pertanyakan Keputusan PSSI

Bola.com, Serui - Kabar tak sedap diterima manajemen Perseru Serui hanya delapan hari menjelang kick off Liga 1 pada 15 April 2017. Klub berjuluk Cenderawasih Oranye itu dinyatakan tak lolos verifikasi infrastruktur oleh operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru.

Menurut asisten manajer, Hariadi Winarno, alasan yang disampaikan PT LIB menyangkut transportasi dan keamanan untuk menggelar pertandingan kandang Perseru di Stadion Marora Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

"Dari surat itu, berdasar dua alasan di atas, kami disarankan pindah homebase. Kami belum berpikir mau pindah markas. Kami masih berjuang tetap bisa bermain di Stadion Marora. Jika mempelajari surat itu, sepertinya Perseru 'dipaksa' pindah homebase," kata Hariadi.

Hariadi menilai alasan yang dikemukakan PT LIB tak sesuai kenyataan di lapangan. "Jika yang jadi alasan soal penerbangan, itu jelas mengada-ada karena mulai tahun ini ada penerbangan tiap hari dengan pesawat Trigana yang bisa memuat 49 penumpang. Sebelumnya hanya pesawat Susi Air yang memuat 14 orang yang melayani penerbangan ke Serui," ia menegaskan.

Penerbangan tersebut diungkapkan Hariadi melayani rute Biak-Serui-Jayapura setiap harinya. "Tim tamu bisa terbang ke Serui dari Biak atau dari Jayapura ke Serui. Jadi Serui bisa ditempuh dari Biak dan Jayapura," ia menuturkan.

Moda transportasi laut pun ada kemajuan. Setiap hari banyak jadwal kapal cepat yang melayani penyeberangan dari Biak ke Serui. "Waktu tempuhnya pun lebih cepat. Jika biasanya Biak-Serui ditempuh 6-7 jam, kini bisa dijangkau 4-5 jam. Jadi banyak kemajuan di transportasi laut," ucapnya.

Hariadi juga diliputi tanda tanya besar soal alasan keamanan. "Apa parameter keamanan yang jadi alasan tim verifikasi? Apakah itu keamanan wilayah atau transportasi? Kalau wilayah, selama ini Kabupaten Kepulauan Yapen, khususnya Serui aman-aman saja. Tak pernah ada kerusuhan atau demonstrasi," ujarnya.

Jika alasan keamanan atau keselamatan transportasi, kata Hariadi, siapa pun tak bisa menjaminnya. "Musibah kecelakaan bisa terjadi di mana saja, darat, laut, maupun udara," katanya.

Di sisi lain, manajemen Perseru telah banyak berbenah. Mereka baru saja membeli bus baru untuk transportasi tim Perseru maupun tim tamu.

"Perseru sudah memperbaiki diri dengan menyiapkan fasiltas standar klub profesional Liga 1. Jika Papua yang memiliki letak geografis dan topografi wilayah terus jadi alasan, saya kira sepak bola daerah ini tak akan maju. Klub-klub Liga 2 dari Papua pasti enggan promosi ke Liga 1 karena mereka pasti gagal verifikasi," ia memungkasi.

Video Populer

Foto Populer