Sukses


Disebut Calon Bintang, 2 Pemain Muda Persebaya Tak Mau Jemawa

Bola.com, Surabaya - Persebaya dihuni mayoritas pemain muda. Dari sekian pemain yang mereka miliki saat ini, ada pemain yang digadang-gadang akan menjadi bintang Persebaya di Liga 2. Selama pramusim ini mereka sudah menunjukkan kualitasnya di beberapa laga uji coba yang dijalani tim berjulukan Green Force tersebut.

Mulai dari Rahmat Irianto. Putra bungsu legenda Persebaya, Sugiantoro, ini memiliki semua syarat untuk menjadi seorang bintang. Mantan pemain Frenz Malaysia ini setidaknya sudah membuktikan bahwa ia mampu mewarisi kebintangan sang ayah meski usianya relatif muda (18 tahun).

Pemain yang akrab disapa Rian ini digadang-gadang menjadi bintang masa depan Persebaya, lantaran sang pemain mempunyai kemampuan individu bagus, intersep bola bawah dan atas jempolan, dan memiliki kecepatan.

Rian kerap diidentikkan dengan sang ayah, namun pemain yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 ini mengaku mempunyai sesuatu yang berbeda dengan sang ayah. “Saya bukan ayah, dan ayah bukan saya, tentu saja berbeda meski memiliki banyak kesamaan. Perbedaan paling mencolok yakni pengalaman dan prestasi. Ayah sudah memiliki semuanya, saya belum apa-apa,” ujar Rian merendah.

Pada usianya yang masih muda, permainan Rian sudah tampak dewasa. Ia mengaku, apa yang ia miliki saat ini berkat dukungan semua pihak, baik pelatih Surabaya FC, pelatih di Frenz United, pelatih Persebaya saat ini (Iwan Setiawan), dan sang ayah Sugiantoro.

“Saya selalu menerima masukan apa pun dari pelatih, pemain yang lebih senior, dan ayah. Mereka yang selalu memberikan kritik membangun sehingga saya bisa seperti sekarang,” katanya.

Selain Rian, Persebaya masih memiliki Irfan Jaya. Berbeda dengan Rian, Irfan beroperasi di sektor depan, tepatnya penyerang sayap, atau juga bisa bermain sebagai striker lubang. Eks striker PSM Makassar U-21 itu dipercaya bakal menjadi bintang Persebaya selama gelaran Liga 2 nanti.

“Irfan dibekali kemampuan individu yang cukup bagus. Dia juga memiliki kecepatan di atas rata-rata,” ujar Iwan Setiawan, pelatih Persebaya.

Sayang, tak sedikit yang meyakini Irfan mempunyai sejumlah kelemahan. Hal itu tampak saat Persebaya beruji coba dengan Persegres Gresik United. Irfan tidak mampu berbuat banyak, ia juga lambat dalam membuat keputusan saat harus menahan atau melepas bola, sehingga mudah bagi lawan mengambil bola darinya.

Irfan memang butuh jam terbang. Maklum, pengalaman tertinggi yang ia rasakan hanya bermain di kompetisi ISC U-21 dan PON XIX Jabar bersama tim Sulsel.

Video Populer

Foto Populer