Sukses


Persebaya Miniatur Kebhinekaan di Indonesia

Bola.com, Surabaya - Kebhinekaan akhir-akhir ini menjadi topik hangat di Tanah Air. Bicara soal Kebhinekaan, Persebaya Surabaya bisa menjadi contoh konkret indahnya perbedaan suku antarpemain yang kini memperkuat tim berjulukan Green Force tersebut.

Pemain Persebaya musim ini memang berasal dari berbagai daerah dan beragam suku. Mereka hidup berdampingan di luar lapangan dan bekerja sama ketika turun bermain. Kultur yang berbeda satu sama lain tidak membuat mereka terbelah atau berkelompok. Hubungan di antara mereka terjalin dengan baik.

Hal itu bisa dilihat ketika mereka beraktivitas bersama-sama di apartemen tempat mereka tinggal sehari-hari maupun saat menjalani aktivitas di luar. Keakraban sangat tampak dari canda tawa maupun obrolan mereka.

Di apartemen yang terletak di daerah Dukuh Kupang, Surabaya itu, mereka selalu kompak. Tidak hanya makan bersama dengan kaos polo yang sama, mereka juga kerap nge-gym bareng, renang bersama-sama, sauna, maupun main futsal.

"Semua itu fasilitas apartemen. Jadi, kami sering sama-sama," kata Sidik Saimima, pemain Persebaya asal Ambon.

Para pemain Persebaya juga kerap keluar bersama-sama. Mereka jalan ke mall bareng-bareng ketika tidak ada jadwal latihan atau sekadar berwisata kuliner saat bosan dengan menu yang ada di apartemen.

Hal ini berawal dari pelatih Iwan Setiawan yang mewajibkan para pemain untuk membiasakan diri agar kompak di dalam maupun luar lapangan, terutama saat makan tiga kali sehari. Tampaknya, kebiasaan tersebut membuat para pemain akhirnya secara otomatis terbiasa bersama-sama.

"Kami sering main game console bersama-sama. Saling ejek dan saling sesumbar, sebagai bumbu agar suasana makin asyik," ujar Rahmat Juliandri, pemain Persebaya asal Palembang.

Selain Sidik Saimima yang berasal dari Ambon dan Rahmat Juliandri dari Palembang. Juga ada Irfan Jaya, Rachmat Latief, Abdul Azis, Karniawan Karman, Siswanto (Makassar), Rachmat Irianto dari Surabaya (Jawa), Rachmat Afandi (Sunda), M. Hidayat (Bontang Kaltim) Miswar Saputra, Andri Muliadi (Aceh), Samuel CH Reimas, Jayadin Udin Lessy (Papua), Abu Rizal Maulana, M. Jalaludin, dan Arif Rachman (berdarah Madura) dan sejumlah pemain lain.

Menurut media officer Persebaya, Roky Maghbal, kebhinekaan di Persebaya sudah berlangsung sejak awal tim ini ada. Bahkan di awal-awal tim ini berdiri, Persebaya dihuni pemain dari sejumlah etnis, misalnya etnis Tionghoa.

"Kalau mau melihat kebhinekaan yang sebenarnya itu memang ada di sepak bola. Di Persebaya, dari dulu selalu dihuni pemain-pemain dari berbagai suku maupun etnis. Kebersamaan dan kekompakan mereka adalah miniatur dari negara ini," jelasnya.

 

Video Populer

Foto Populer