Sukses


Mengenal Ichsan, Pencetak Gol Termuda dan Pengganti Evan Dimas

Bola.com, Jakarta - Nama Teuku Muhammad Ichsan mendadak jadi buah bibir. Hal ini tidak lepas dari penampilan apiknya bersama Bhayangkara FC saat menundukkan Persegres Gresik United (7/5/2017) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Tidak hanya bermain bagus, Ichsan juga mencetak gol untuk mengantarkan Bhayangkara FC menang 2-1 atas Persegres.

Gol tersebut tidak hanya menjadikannya bintang di pertandingan itu. Eks pemain Bhayangkara FC U-21 ini juga menjadi pencetak gol termuda di Liga 1 2017 sejauh ini, menggeser pemain Persib Bandung, Billy Keraf, yang juga mencetak gol ke gawang Persegres pada pekan sebelumnya.

Saat mencetak gol ke gawang Persegres, Ichsan berusia 19 tahun, 5 bulan, 12 hari. Ichsan mengalahkan rekor Billy Keraf, yang menjebol gawang Persegres pada usia 19 tahun, 11 bulan, 26 hari.

Nama Ichsan memang masih asing di telinga pencinta sepak bola Tanah Air. Pasalnya, musim lalu ia masih bermain di kompetisi U-21. Ichsan baru dipromosikan ke tim senior Bhayangkara FC di awal musim ini menyusul regulasi yang mewajibkan semua tim Liga 1 menggunakan lima pemain U-23.

Ichsan direkrut Bhayangkara FC untuk mengisi posisi Evan Dimas Darmono yang kerap absen karena harus bergabung dengan Timnas U-22.

"Saya bersyukur akhirnya mendapatkan kesempatan bermain," kata eks pemain Timnas U-19 yang batal tampil di Piala AFF U-19 2015 lantaran PSSI dibekukan FIFA.

Media Officer Bhayangkara FC, Eko Yudiono, mengaku terkesan dengan penampilan pemain muda asal Beureun, Aceh, ini. Sebab, keputusan pelatih untuk menurunkan sang pemain sebetulnya berbau perjudian. Setelah Evan merapat ke Timnas U-22, pelatih sebetulnya bimbang saat dihadapkan pada dua opsi, menurunkan Dinan Javier atau Ichsan.

Namun karena Dinan cenderung menyisir dari sayap, pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, memilih memainkan anak ketiga dari tiga bersaudara itu karena posisi aslinya sama dengan Evan, gelandang tengah.

Kepercayaan Simon pun dibayar lunas. Ichsan tidak hanya mampu memerankan tugas Evan di lini tengah, ia juga lebih berani muncul dari lini kedua.

Berbekal kemampuan individu serta kecepatan di atas rata-rata, pemain kelahiran Beureun, 25 November 1997 itu menjadi solusi tepat Bhayangkara FC untuk memecah konsentrasi pertahanan lawan. "Ternyata pelatih cukup jeli melihat potensi sang pemain," tutur Eko.

 

Video Populer

Foto Populer