Sukses


4 Predator Ganas Haus Gol di Paruh Pertama Liga 1

Bola.com, Jakarta -  Kompetisi Liga 1 2017memasuki periode akhir putaran pertama. Persaingan sengit terjadi di zona atas dan bawah.

Memasuki pekan ke-16, Persipura Jayapura menyodok ke puncak klasemen. PSM Makassar yang sepanjang paruh pertama kompetisi kasta tertinggi menjadi pelanggan posisi teratas, belakangan melempem. Terakhir, Tim Juku Eja ada di posisi empat, kalah bersaing dibanding Madura United, Bali United, serta Bhayangkara FC.

 

Tak ada jaminan bagi Tim Mutiara Hitam bisa bertahan di posisi nomor satu, karena jarak poin dengan pesaing amat tipis. Konsistensi penampilan bakal menjadi penentu.

Bicara soal pengalaman, Persipura jadi tim yang paling berpengalaman memenangi pesaingan kompetisi dengan format duel home and away. Boaz Solossa dkk. tercatat lima kali jadi jawara kompetisi kasta tertinggi, di mana empat di antaranya saat kompetisi menggunakan format pertandingan kandang dan tandang (2008-2009, 2010-2011, 2013, dan 2016).

Persaingan Liga 1 2017 tidak hanya seru di perburuan gelar juara saja. Rivalitas perebutan gelar sepatu emas alias top scorer juga memanas.

Mesin-mesin gol 18 klub bersaing menjadi pemain paling produktif di pentas kompetisi. Produktivitas gol tidak selalu berbanding dengan prestasi klub. Seringkali terjadi seorang penyerang produktif, tapi klub yang dibelanya terhempas di jajaran papan bawah. 

Ada empat pemain yang kini bersaing di jajaran atas pencetak gol terbanyak Liga 1 2017. Mayoritas di antaranya merupakan pemain asing. Siapa-siapa saja mereka dan seberapa ganas mereka mencetak gol?

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Peter Odemwingie

1. Peter Odemwingie

Peter Odemwingie jadi marquee player paling kinclong di Liga 1 2017. Pada awal kedatangannya ke Madura United tak ada yang menduga kalau sinar kebintangannya akan lebih bersinar dibanding kompatriotnya asal Afrika, Michael Essien.

Mantan pemain West Bromwich Albion dan Stoke City untuk sementara jadi pemain paling produktif di Liga 1 2017.

Pemain gaek berusia 35 tahun, sejatinya bermain sebagai penyerang sayap, namun di Madura United ia diposisikan sebagai target man.

Perubahan posisi justru membuat performa Peter Odemwingie lebih menggigit. Sebagai penyerang tengah, ia tidak jadi pemain malas, yang hanya menunggu umpan matang, tapi jadi striker yang agresif.

Walau Gomes de Oliviera menyebut tim asuhannya tidak tergantung pada sosok Peter Odemwingie seorang. Namun fakta di lapangan menunjukkan peran sang pemain amat besar. Madura United yang kini jadi penantang juara Liga 1 bareng PSM Makassar dan Persipura Jayapura.

Gol Peter Odemwingie (13 Gol):

Vs Persipura Jayapura (1 Gol)

Vs Persiba Balikpapan (1 Gol)

Vs Bhayangkara FC (1 Gol)

Vs Persib Bandung (2 Gol)

Vs Semen Padang (3 Gol)

Vs PS TNI (1 Gol)

Vs Perseru Serui (1 Gol)

Vs Persija (1 Gol)

Vs Madura United (1 Gol)

Vs Bali United (1 Gol)

3 dari 5 halaman

Sylvano Dominique Comvalius

2. Sylvano Dominique Comvalius

Saat kali pertama mendarat di Bali United sosok Sylvano Dominique Comvalius diragukan bisa jadi goal getter. Ia pemain asing minim pengalaman berkecimpung di Ranah Asia.

Publik sepak bola Tanah Air lebih yakin figur, Irfan Bachdim, yang bakal jadi mesin gol di skuat Laskar Tridatu. Namun seiring perjalanan waktu pemain yang sebelum ke Indonesia tercatat sempat merumput di Liga Ukraina bersama FC Stal Kamianske membuktikan kelasnya sebagai bomber haus gol.

Hingga pekan ke-16 ia sudah mencetak 12 gol. Sylvano jadi salah satu kartu truf skema ofensif yang diperagakan pelatih Widodo Cahyono Putro.

Performa sang pemain terus terlihat menanjak di pengujung putaran pertama Liga 1 2017. Di lima laga terakhir Bali United, Sylvano selalu mencetak gol. Tak satupun sumbangsih golnya berasal dari titik penalti.

Dengan postur tinggi menjulang (192 cm) Sylvano Dominique Comvalius amat berbahaya dalam duel-duel udara. Kolaborasi Striker binaan Ajax Amsterdam tersebut dengan Irfan Bachdim jadi ancaman menakutkan bagi lini belakang lawan.

Irfan, saat ini sudah mengoleksi tiga gol. Ia diposisikan sebagai penyerang pelayan oleh Widodo. Kerja sama antarkedua pemain mulus karena ia pernah bermain dengan Sylvano di Belanda saat level junior.

Gol Sylvano Dominique Comvalius (12 Gol): 

Vs PSM Makassar (1 Gol)

Vs Sriwijaya FC (1 Gol)

Vs Barito Putera (2 Gol)

Vs PS TNI (1 Gol)

Vs Persiba Balikpapan (1 Gol)

Vs Bhayangkara FC (1 Gol)

Vs Perseru Serui (2 Gol)

Vs Mitra Kukar (1 Gol)

Vs Semen Padang (1 Gol)

Vs Persipura Jayapura (1 Gol)

4 dari 5 halaman

Lebry Eliandry

3. Lebry Eliandry

Semenjak era Bambang Pamungkas, jarang ada striker-striker murni lokal yang mencuat di jajaran atas pencetak gol kompetisi kasta elite. Sempat mencuat sosok Patrich Wanggai, Titus Bonai, tetapi sinar kebintangan mereka hanya bersinar sesaat.

Kalaupun ada Boaz Solossa dan Ferdinand Sinaga, pemain yang sempat mengoleksi gelar top scorer, posisinya penyerang sayap.

Alfred Riedl, pelatih asal Austria yang menukangi Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 melihat Lerby Eliandry berpotensi menjadi penyerang murni setajam Bambang Pamungkas.

Keputusan Alfred memanggil Lerby sempat dipertanyakan banyak pengamat, mengingat rekam jejak produktivitasnya kurang mentereng saat membela Putra Samarinda, Bali United, dan Pusamania Borneo FC.

Lerby menjawab kritik dengan menyumbang sebiji gol di Piala AFF. Walau kalah produktif dibanding Boaz serta Stefano Lilipaly, rapor permainan striker kelahiran 21 November 1991 menopang lini ofensif Tim Merah-Putih relatif oke.

Pengalaman membela Timnas Indonesia mendongkrak keperayaan Lerby musim ini. Di Pusamania Borneo FC ia menjelma menjadi predator ganas. Total sembilan gol ia sumbangkan buat Tim Pesut Etam hingga pekan ke-16 Liga 1 2017.

Ketajamannya mengalahkan Shane Smeltz, striker asal Selandia Baru yang berstatus marquee player yang baru mencetak tiga gol.

Dengan tinggi badan 180 cm Lerby Eliandry menjadi target man yang kokoh, terutama saat duel-duel udara. Pemain asal Toraja ini bukan penyerang yang malas. Ia rajin bergerak membuka ruang dan mau membantu pertahanan saat tim yang dibelanya dalam posisi tertekan.

Gol Lerby Eliandry (9 Gol):

Vs PS TNI (1 Gol)

Vs Perseru Serui (1 Gol)

Vs Mitra Kukar (1 Gol)

Vs Barito Putera (2 Gol)

Vs Persiba Balikpapan (1 Gol)

Vs Bhayangkara FC (1 Gol)

Vs Semen Padang (1 Gol)

Vs Persegres Gresik United (1 Gol)

5 dari 5 halaman

Reinaldo Da Costa

4. Reinaldo Elias da Costa

Reinaldo Da Costa jadi rekrutmen brilian pelatih PSM Makassar, RobertReneAlberts. Ia jadi poros kekuatan lini depan Tim Juku Eja. Diduetkan dengan Ferdinand Sinaga TitusBonai, atau M. Rahmat, strikerberdarah Brasil berwarganegaraan Australia itu terlihat tetap kinclong.

Penampilannya yang trengginas sebenarnya tak mengherankan. Sebelum bertualang ke Indonesia ia sempat singgah di sejumlah klub top macam America Mineiro (Brasil) Brisbane Roar (Australia), Beijing Guoan (China).

Dengan postur tinggi menjulang (196 cm), banyak orang memprediksi Reinaldo hanya akan mengandalkan sundulan kepala. Nyatanya, permainannya amat agresif.

Ia kerapkali melakukan aksi gocek mengelabui pemain lawan yang memukau. Sepintas gaya bermainnya mirip superstar Swedia, Zlatan Ibrahimovic. Tua-tua keladi (sang pemain kelahiran 13 Juni 1984). 

Ia kini sudah mengoleksi sembilan gol buat PSM Makassar. Beberapa pekan belakangan muncul gosip hangat soal rencana Persib Bandung membajak Reinaldo Da Costa dari PSM. Tim Maung Bandung bersedia membayar mahar mahal yang dipatok manajemen Tim Ayam Jantan dari Timur.

Gol Reinaldo da Costa (9 Gol):

Vs Persiba Balikpapan (1 Gol)

Vs Bhayangkara FC (1 Gol)

Vs Pusamania Borneo FC (1 Gol)

Vs Persipura Jayapura (2 Gol)

Vs Sriwijaya FC (1 Gol)Vs Arema FC (1 Gol)

Vs Perseru Serui (1 Gol)

Vs Persela Lamongan (1 Gol)

Video Populer

Foto Populer