Sukses


Warisan Rahmad Darmawan Berguna Lagi di Arema

Bola.com, Malang - Arema FC masih mengalami krisis pemain belakang. Ketika Ahmad Alfarizi cedera, pelatih Joko Susilo harus bongkar pasang pemain untuk menyusun kuartet di sektor pertahanan.

Pada dua pertandingan terakhir, melawan Persib Bandung dan Persiba Balikpapan, ada satu pemain yang harus rela diturunkan bukan pada posisi aslinya. Dia adalah Hendro Siswanto.

Pemain asal Tuban, Jawa Timur itu berposisi asli sebagai gelandang bertahan. Namun, dua pertandingan lalu dia menjadi bek kanan. Sebab, Syaiful Indra dan Beny Wahyudi yang biasa menempati posisi itu, digeser sebagai stoper dan bek kiri.

Meski bermain tidak dalam posisi idealnya, Hendro bisa menjalankan tugas tersebut. "Saya tidak masalah main di bek kanan. Yang penting bisa bantu tim. Ini juga bukan pertama kali saya turun sebagai bek," kata mantan pemain Persela Lamongan itu.

Bisa dibilang, opsi menurunkan Hendro sebagai bek kanan merupakan warisan pelatih Rahmad Darmawan alias RD. Pelatih yang kini menangani T-Team di liga Malaysia tersebut yang pertama kali melakukan eksperimen, tepatnya pada 2013.

Waktu itu RD kehabisan stok bek kanan dan menjajal Hendro di posisi itu. Ketika di Timnas U-23, pelatih asal Lampung itu juga melakukan hal yang sama. "Pertama kali saya main bek kanan memang waktu bersama coach RD. Jadi sekarang sudah terbiasa," lanjut pemain 27 tahun itu.

Hendro memang bisa memenuhi kriteria sebagai bek kanan. Dia punya fisik prima dan tangguh dalam berduel. Umpan silangnya juga tergolong apik. Namun, jika komposisi lini belakang sudah komplet, Hendro akan dikembalikan sebagai gelandang jangkar.

Hal itu diakui pelatih Arema, Joko Susilo. "Sekarang pemain harus bisa bermain di beberapa posisi. Tapi, saya menempatkan pemain di posisi baru sesuai dengan batas kemampuan mereka. Sebab, kebutuhan pemain baru tidak semua bisa terpenuhi. Jika komposisi lengkap, pemain akan dikembalikan ke posisi ideal mereka. Termasuk Hendro," jelasnya.

Video Populer

Foto Populer