Sukses


Ada Nama Legenda Persebaya di Kapten Timnas Indonesia U-19

Bola.com, Surabaya - Ada legenda Persebaya di balik nama kapten Timnas Indonesia U-19, Rachmat Irianto. Sang ayah, Sugiantoro menjelaskan mengenai nama belakang Rachmat Irianto yang sama dengan legenda Persebaya yang dikenal memiliki tendangan gledek, almarhum Eri Irianto.

"Benar, saya sematkan nama belakang Eri pada nama Rian sebagai dedikasi saya kepada seorang sahabat. Karena saya berharap Rian memiliki tendangan gledek seperti Eri. Namun yang perlu dicatat, bukan untuk mengenang meninggalnya Eri, sebab saya kelahiran anak saya lebih dulu ketimbang kematian Eri" ujar Sugiantoro.

Rachmat Irianto lahir pada 3 September 1999, sementara Eri Irianto meninggal karena serangan jantung pada 3 April 2000. Kaitannya antara Eri dengan Sugiantoro tak lepas dari kedekatan keduanya.

Sebelum Eri meninggal, hubungan Eri dengan Sugiantoro memang dekat. Sebab mereka bersahabat sejak lama, atau ketika masih sama-sama junior. Sugiantoro mengagumi kelebihan Eri yang memiliki tendangan keras di atas rata-rata pemain lainnya.

Hubungan Rachmat Irianto dengan sang ayah, Sugiantoro, bukan sekadar ayah dengan anak. Kedekatan keduanya layaknya guru dan murid, bahkan terkadang seperti teman akrab. Tak heran setiap hari keduanya menjalin komunikasi secara intens.

Saat ini Rachmat Irianto berada jauh dari sang ayah. Remaja yang akrab disapa Rian ini sedang berada di Yangon, Myanmar, untuk membela Timnas Garuda Nusantara di Piala AFF U-18. Namun soal komunikasi, jarak tak jadi soal.

Banyaknya aplikasi yang memberikan layanan chat dan video call membuat ayah dan anak sulungnya itu tetap lancar. "Lebih sering chat, tapi kalau mau ngobrol banyak, kami pakai video call," tutur Sugiantoro.

Ia mengaku, setiap hari menanyakan kabar sang anak, begitu juga sebaliknya. Tak sebatas itu, terkadang Rian mencurahkan isi hatinya kepada Sugiantoro. Namun, bahasan dalam percakapab keduanya lebih banyak seputar aktivitas sepak bola yang dijalani Rian bersama Timnas Indonesia U-19.

Ada kebiasaan yang dilakukan Rian setiap kali selesai latihan maupun bertanding. Seperti diungkapkan Sugiantoro, Rian selalu meminta koreksi mengenai penampilannya, atau sekadar meminta masukan kepada sang ayah mengenai hal-hal teknis yang terkadang masih ia rasa kurang.

 

Video Populer

Foto Populer