Sukses


Aji Santoso Ingatkan Karakter Thailand saat Ladeni Timnas U-19

Bola.com, Surabaya - Upaya Timnas Indonesia U-19 untuk lolos ke partai puncak tak akan mudah. Maklum, lawan yang mereka hadapi di babak semifinal adalah tim kuat, Thailand. Butuh kerja ekstra keras untuk menundukkan Thailand di babak krusial seperti ini.

Eks pelatih Timnas U-23, Aji Santoso, memberikan saran kepada pemain timnas agar tak perlu silau dengan nama besar Thailand. Sebab dari pengamatan Aji, secara kualitas individu maupun tim, Egy Maulana Vikri dkk lebih baik ketimbang Thailand.

"Selama ini persoalan mental menjadi yang paling dominan. Padahal di kelompok usia seperti ini kekuatan mereka dengan kita relatif sama. Jangan lupa, bahwa mereka sudah persiapan cukup lama, seharusnya mereka percaya pada proses yang mereka jalani," ujar Aji.

Semangat besar untu memenangkan pertandingan seperti yang mereka tunjukkan ketika mengalahkan Brunei dengan skor 8-0 juga diharapkan kembali dimiliki anak buah Indra Sjafri di pertandingan kontra Thailand.

Selain faktor nonteknis, Aji melihat masih ada celah di lini belakang Timnas U-19. Aji melihat ketika Rachmat Irianto dkk tumbang 0-3 di tangan Vietnam pada laga ketiga Grup B lalu, Aji menilai koordinasi pemain belakang Garuda Nusantara amburadul. Transisi dari menyerang ke bertahan lemah, sehingga banyak celah bagi pemain lawan untuk mengancam gawang Timnas U-19.

Rapatnya barisan belakang dalam menghimpun pertahanan diharapkan jauh lebih baik pada pertandingan tersebut. Sebab, setelah Riyandi cedera, penjaga gawang Timnas dinilai belum teruji di pertandingan lawan Brunei. "Aqil Savik harus percaya diri agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya," kata Aji.

Menurutnya, semua itu dibutuhkan karena Thailand memiliki kelebihan pada ketenangan para pemainnya. Ia meyakini Thailand bakal cenderung menunggu pemain para pemain Timnas Indonesia U-19 keluar menyerang, untuk kemudian merebutnya dan melakukan serangan balik cepat.

"Itu ciri khas Thailand. Mereka sangat pandai memancing lawan untuk keluar. Setelah itu, dengan mengandalkan kecepatan pemain depan dan gelandang tengah dan kedua sayapnya, mereka melancarkan serangan mematikan," terang Aji.

Video Populer

Foto Populer