Bola Mati Jadi Kunci Kemenangan Arema atas Persela

Bola.com, Malang - Arema FC berhasil mengakhiri dahaga kemenangan. Tim berjuluk Singo Edan ini menekuk Persela Lamongan 2-0 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang semalam (16/9/2017).

Dua gol disumbangkan oleh Syaiful Indra dan Esteban Vizcarra. Kemenangan ini sekaligus menutup tren negatif setelah ditahan PSM Makassar dan dikalahkan oleh Madura United dalam dua pekan sebelumnya.

Kunci kemenangan ini tak lepas dari persiapan taktik bola mati karena dua gol Arema lahir dari tendangan penjuru dan tedangan bebas. "Kami sudah siapkan dalam sesi latihan. Tentu bersyukur bisa meraih tiga poin," kata Getuk.

Tim pelatih Arema memang sudah memprediksi jika Persela akan bermain disiplin dan lebih bertahan. Strategi itu Cristian Gonzales dkk kesulitan mencetak gol lewat skema permainan. Sebagai jurus pamungkas, tendangan bola mati akhirnya digunakan pada pengujung babak pertama dan menit ke-67.

Gol Syaiful Indra bermula dari kemelut setelah tendangan sudut yang dilepaskan Adam Alis. Sedangkan gol kedua lahir dari tendangan bebas langsung Vizcarra. Khusus untuk gol kedua, pemain Persela sempat menduga Vizcarra tidak akan melakukan tendangan langsung karena di sekitarnya ada Cristian Gonzales dan Ahmet Atayev yang juga mengambil ancang-ancang.

Kiper Persela, Choirul Huda, seperti kaget melihat Vizcarra melakukan tendangan langsung. Meski bola mengarah ke dekatnya, Choirul Huda terlambat bereaksi karena dia mengira pemain Arema lain yang akan mengambil bola tersebut.

Sebenarnya, Arema punya hasrat untuk menang dengan skor lebih besar. Mereka ingin membalas kekalahan telak empat gol di kandang Persela. Namun apa daya, hanya dua gol yang bisa dicetak. "Tentu kami ingin menang sebanyak-banyaknya. Tapi tidak masalah meski hanya dua gol karena poin yang kami dapat tetap tiga angka," jelas Getuk.

Tambahan tiga poin ini memang tidak membuat posisi Arema di klasemen sementara naik dari urutan ketujuh. Tim Singo Edan masih belum bisa menyalip 37 poin yang dimiliki Persija Jakarta di peringkat keenam.