Sukses


Liga 2: PSIM Berharap PT LIB Tambah Jumlah Tim Bertahan

Bola.com, Yogyakarta - Kick-off babak play-off Liga 2 akan dimulai 8 Oktober 2017. Fase tersebut bakal berjalan sangat berat mengingat hanya lima tim saja yang berhak mendapat tiket bertahan di kompetisi kasta kedua sepak bola Tanah Air.

Play-off berlangsung dengan format home tournament di tempat netral yang terbagi atas empat grup, yang masing-masing berisi empat tim. Hanya juara grup plus satu runner-up terbaik yang akan bertahan di kasta kedua kompetisi Indonesia pada musim depan.

Beratnya persaingan tersebut mendapat tanggapan dari PSIM Yogyakarta. Manajamen tim berjulukan Laskar Mataram itu berharap adanya penambahan jumlah tim yang tidak terdegradasi ke Liga 3.

"Kami memang mengusulkan agar yang dapat bertahan, yakni delapan tim, diambil dari juara dan runner-up masing-masing grup," kata Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.

Menurut Jarot, usulan itu sebagai respons atas kebijakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi.

Seperti diketahui, PT LIB memutuskan hanya lima tim saja yang berhak bertahan di Liga 2 musim depan, yang diambil dari empat juara grup dan satu runner-up terbaik. Tim yang tak masuk daftar itu, bakal terdegradasi ke Liga 3 musim depan

"Usulan soal jumlah tim yang bertahan ini akan kami sampaikan ke operator kompetisi bersama dengan usulan adanya kebijakan transfer pemain bagi tim-tim play-off," tutur Jarot.

Jarot mewakili tim memang sangat berharap kebijakan PT LIB untuk membuka jendela transfer bagi peserta play-off kembali dibuka. Sebab, bila dilihat dari kebutuhan, baik tim PSIM maupun beberapa tim lain, diyakini memerlukan penambahan pemain.

"Kami masih menunggu kebijakan transfer pemain bagi klub peserta play-off Liga 2. Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan operator terkait kebijakan transfer pemain dapat merugikan tim peserta play-off. Beberapa peserta sempat memberikan masukan kepada PT LIB agar jendela transfer kembali dibuka untuk tim peserta play-off. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban," ujar Jarot.

Video Populer

Foto Populer