Sukses


Rudy Eka Priyambada: Target Mengerek PS TNI ke Posisi 10 Besar

Bola.com, Jakarta - Rudy Eka Priyambada memulai petualangan baru menjadi pelatih PS TNI. Ia  menggantikan arsitek top, Ivan Kolev, yang dipecat karena rentetan hasil jelek The Army di sepanjang putaran kedua kompetisi Liga 1 2017.

Rudy sendiri terhitung pelatih pendatang baru. Ia baru menjalani karier sebagai pelatih kepala sebuah tim saat menangani klub Liga 2, Celebest FC. Di klub tersebut ia baru saja mengundurkan diri imbas kegagalan lolos ke babak 16 besar.

Selebihnya Rudy lebih banyak menjalani pekerjaan sebagai staf kepelatihan. Pria kelahiran 5 Desember 1982 itu pernah tercatat sebagai asisten pelatih Mitra Kukar pada musim 2014. Kala itu ia mendampingi nakhoda asal Swedia, Stefan Hansson.

Popularitas Rudy melesat naik ketika dirinya dikontrak klub Divisi II Liga Bahr inain, Al-Najma, saat kompetisi Tanah Air vakum karena konflik pemerintah dengan PSSI. 

Tugas Rudy di PS TNI tak bisa dibilang ringan. Ia diharapkan bisa mengerek posisi Manahati Lestusen dkk. dari jajaran papan bawah klasemen Liga 1 2017. Prestasi yang gagal disajikan Ivan Kolev, yang punya reputasi mentereng di pentas sepak bola Indonesia.

Seperti apa Rudy Eka  Priyambada menyikapi tantangan pekerjaan barunya ini. Berikut petikan wawancara Bola.com dengan arsitek yang pernah masuk jajaran staf pelatih Timnas Indonesia U-19 pada Rabu (27/9/2017):

Bisa ceritakan proses Anda didapuk jadi pelatih PS TNI menggantikan Ivan Kolev?

Proses penunjukkan pelatih berlangsung kilat. Saya kebetulan dua pekan bekerja sebagai penasehat teknik manajemen baru PS TNI. Namun, tiba-tiba manajemen klub memberhentikan Ivan Kolev, dan mereka meminta kesediaan saya sebagai pelatih.

Saya melihat pekerjaan ini menjadi tantangan tersendiri. Saya tak ragu-ragu menerimanya, karena kebulan punya hubungan baik dengan manajemen klub. Saya ingin membantu klub ini dengan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki.

2 dari 3 halaman

Kerja, Kerja, dan Kerja

Sempat melakukan komunikasi dengan Ivan Kolev, pelatih yang lebih senior dibanding Anda?

Tidak sama sekali. Saya profesional saja menerima pekerjaan ini. Tidak ada kaitan dengan pribadi Ivan Kolev.

Pengalaman Anda sebagai pelatih kepala di klub profesional terhitung minim. Ada kesulitan yang dihadapi saat melatih pemain-pemain senior atau top dengan pengalaman yang ada di PS TNI? 

Tidak ada. Saya mencoba mendapatkan respek dari pemain lewat prestasi. Prinsip saya kerja, kerja, dan kerja.

Namanya diremehkan biasa itu di dunia sepak bola. Saya mengalaminya saat di Bahrain. Tapi di dunia pekerjaan pelatih sepak bola, semuanya akan hilang dengan sendirinya jika kita bisa menunjukkan kualitas dan hasil kerja.

Anda sendiri melihat PS TNI seperti apa, apa yang membuat mereka terpuruk?

Tim ini punya potensi besar buat berprestasi. Banyak pemain muda berkualitas di tim, sayangnya penanganannya salah. Saya pribadi punya keyakinan PS TNI bisa bersaing di perburuan juara. Mungkin tidak musim ini, tapi musim depan.

Target yang dibebankan manajemen PS TNI ke Anda apa?

Saya tidak ditarget apa-apa oleh manajemen. Prinsipnya mereka hanya berharap PS TNI bisa bertahan di kompetisi kasta elite musim depan. Musim ini fase perbaikan, pada musim depan baru tim serius melakukan pembenahan agar bisa bersaing di jajaran atas.

3 dari 3 halaman

Gaya Pep Guardiola

Target pribadi Anda sendiri seperti apa?

Saya pribadi ingin tim ini menembus posisi 10 besar. Hal itu masih memungkinkan, asalkan pemain bisa fokus menjaga stabilitas permainan di laga-laga sisa putaran kedua kompetisi.

Anda pengidola Pep Guardiola. Apakah filosofi permainan ala Pep akan diaplikasikan di PS TNI seperti sebelumnya Celebest FC? 

Saya memang PS TNI bermain menekan dan menyerang. Jujur saja saya meniru gaya bermain yang digunakan oleh Pep ke setiap klub yang dilatihnya. Tapi aplikasinya tentu menyesuaikan dengan ketersediaan stok pemain.

Berbekal pemain yang ada, saya bisa bilang PS TNI bisa menjalankan sistem permainan yang saya inginkan. Saya senang melihat para pemain PS TNI punya semangat serta etos kerja keras. Hal ini yang diperlukan sebuah klub untuk mencapai kesuksesan.

Anda melakukan perombakan di jajaran staf pelatih PS TNI?

Tidak ada perubahan, saya masih bekerja sama dengan staf yang mendampingi pelatih sebelumnya. Saya hanya menambah seorang saja, yakni Mattias Ibo. Ia bakal fokus mengurusi sport science, khususnya berkaitan dengan kebugaran dan hal-hal medis. Dengan bekal pengalaman yang dimiliki saya yakin ia bakal berkontribusi buat tim ini.

 

 

Video Populer

Foto Populer