Sukses


6 Sisi Unik Bintang Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri

Bola.com, Jakarta - Nama Egy Maulana Vikri tengah melambung tinggi. Ia digadang-gadang jadi rising star di Timnas Indonesia U-19.

Ia tercatat sebagai top scorer Piala AFF U-18 2017 dengan koleksi delapan gol. Timnas Indonesia U-19 sendiri gagal jadi yang terbaik di ajang itu. Namun, performa Tim Merah-Putih banjir pujian.

Sepanjang turnamen, Timnas Indonesia U-19 hanya kalah sekali dari Thailand, itupun lewat adu penalti. Selebihnya tim asuhan Indra Sjafri meraih rentetan kemenangan. Termasuk kemenangan sensasional 7-1 di laga perebutan posisi tiga besar melawan tuan rumah, Myanmar.

Media asing Fox Sports Asia menyebut Egy punya kualitas buat bermain di Eropa. Ia disebut Messi Indonesia. Julukan sama sempat diberikan kepada sosok Andik Vermansah.

Pemain kelahiran Medan, 7 Juli 2000, tersebut namanya meroket seperti seniornya, Evan Dimas, beberapa tahun silam. Kedua pemain bakatnya ditemukan oleh Indra Sjafri, pelatih yang doyan melakukan blusukan ke berbagai daerah.

Infografis Egy Maulana Vickri (Liputan6.com/Abdillah)

Di usia yang masih muda, Egy sempat diminta oleh Luis Milla mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-22 yang akan berlaga di SEA Games 2017.

Jika tak lagi fokus memperkuat Timnas Indonesia U-19 menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-19 2018, Egy Maulana Vikri amat mungkin diminta bergabung ke Tim Merah-Putih senior yang akan menjalani uji coba internasional pada awal bulan Oktober ini. 

2 dari 7 halaman

Fans Messi dan Robben

1. Fans Lionel Messi dan Arjen Robben

Egy Maulana merupakan penggemar berat klub Barcelona. Ia juga mengidolakan bintang Barcelona, Lionel Messi.

Egy menilai Barcelona adalah tim yang bermain secara kolektif dan memiliki taktik bagus. Sedangkan Messi ia nilai sebagai pemain yang lengkap. Skill individunya di atas rata-rata, naluri mencetak golnya tinggi, serta cerdik dalam membaca situasi permainan.

Sebelumnya Egy mengaku mengidolakan penyerang Belanda Arjen Robben. Gaya bermain kedua superstar itu ditiru Egy.

Permainan Egy sempat dipuji pelatih Espanyol B, David Gallego Rodriguez, yang menyebut aksi sang pemain mirip Messi. Pemain asal Medan ini sejatinya tak terlalu suka dibandingkan dengan pemain idolanya, karena ia merasa nyaman menjadi dirinya sendiri.

3 dari 7 halaman

Keluarga Sepak Bola

2. Keluarga Sepak Bola

Egy Maulana Vikri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya Syariffudin, adalah mantan pesepak bola di klub amatir, bernama PS Tirtanadi. Pasca pensiun, Syariffudin membuat sekolah sepak bola bernama Asam Kumbang.

Kakak pertama Egy, Yusrizal Muzzaki, saat ini aktif bermain di PSBL Langsa, Aceh. Sama seperti Egy, Yusrizal juga bermain sebagai gelandang serang. Hanya saja, sang abang belum pernah merasakan membela Timnas Indonesia, baik di level senior atau junior.

4 dari 7 halaman

Bakat Ditemukan Indra Sjafri

3. Bakat Ditemukan Indra Sjafri

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, pada tahun 2012 menemukan bakat Egy di ajang Festival FIFA Grassroots. Indra selama ini dikenal sebagai sosok yang doyan blusukan mencari pesepak bola muda di berbagai daerah.

Egy sempat foto bareng dengan Indra yang kemudian diunggah di Twitter pribadinya. Semenjak itu keduanya hilang kontak. Seorang pencari bakat Subagja Suhian menemukan Egy di Medan kemudian memberitahu Indra Sjafri.

Subagja yang kemudian membawa Egy Maulana ke Jakarta. Sang pemain dimasukkan Diklat Sepak Bola Ragunan sebelum akhirnya mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19.

5 dari 7 halaman

Sempat Diminta Pensiun

4. Sempat Diminta Pensiun Dini

Ayah Egy, Syariffudin, sempat melarang sang putra bermain sepak bola karena berulangkali ditipu pemandu bakat.

Orangtua Egy didatangi sejumlah pemandu bakat yang menjanjikan akan membawa sang pesepak bola belia ke Jakarta. Ujung-ujungnya Syariffudin dimintai uang.

Bahkan, Egy sempat ditawari masuk Timnas Indonesia, tetapi juga dengan permintaan sejumlah uang dengan nominal besar.

Kesal ditipu berulangkali Syariffudin meminta Egy berhenti bermain bola. Namun, dasar Egy begitu cinta pada sepak bola ia tetap ngeyel bermain.

6 dari 7 halaman

Top Scorer di Swedia

5. Top Scorer di Swedia

Naluri mencetak gol yang tinggi Egy Maulana sudah terasah sejak usia muda. Sebelum jadi top scorer di Piala AFF U-18 2017, Egy juga sempat jadi pencetak gol terbanyak di ajang Gothia Cup 2016 Swedia.

Saat itu Egy membawa ASIOP Apacinti jadi juara. Egy mencetak 28 gol sepanjang pelaksanaan festival. Menariknya Egy bukan bermain sebagai penyerang murni, ia diplot sebagai gelandang sayap atau gelandang serang. Di dua posisi ini Egy tetap terlihat produktif menjebol gawang lawan.

7 dari 7 halaman

Penghargaan Layaknya Ronaldo

6. Penghargaan Layaknya Ronaldo

Egy Maulana Vikri unjuk gigi di turnamen usia muda legendaris Toulon 2017 yang digelar di Prancis. Di turnamen tersebut ia dianugerahi penghargaan Ouer Revelation Trophee Toulon Turnament 201.

Tiap tahun, hanya satu pemain yang menerima Piala ini. Biasanya, penghargaan ini sebenarnya diberikan di akhir turnamen. Berhubung Timnas Indonesia U-19 kandas di penyisihan penghargaan diberikan usai pertandingan terakhir penyisihan.

Egy mengikuti jejak Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane yang pernah meraih penghargaan yang sama. Meski Indonesia tak mampu lolos ke fase knock-out, Egy dinilai tampil impresif. Ia dipandang sebagai pemain yang punya pengaruh besar di Tim Garuda Nusantara.

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer