Sukses


Rivalitas Panas 4 Klub Berebut Gelar Juara Liga 1 2017

Bola.com, Jakarta - Menyisakan tiga hingga empat pertandingan lagi, kompetisi kasta elite Liga 1 2017 menjadi pentas persaingan bagi empat tim memperebutkan gelar juara. Hanya PSM Makassar, Bhayangkara FC, Bali United, serta Persipura Jayapura, yang masih berpeluang menjadi tim terbaik musim ini.

Sejak awal musim, posisi puncak klasemen Liga 1 2017 kerap silih berganti. Tak ada satu pun klub yang bisa nyaman bertahan lama di posisi nomor satu.

Pada awal putaran kedua, Bhayangkara FC dan Bali United sempat bergantian ada di posisi puncak. Namun, belakangan hegemoni mereka diganggu PSM.

PSM Makassar merupakan klub yang menghuni posisi teratas paruh pertama kompetisi. Tim Juku Eja terseok-seok di awal putaran kedua, namun belakangan bangkit dan kini menguasai singgasana.

PSM saat ini mengoleksi 61 poin dari 31 pertandingan. Posisi mereka diintai Bhayangkara FC dan Bali United yang mendulang 59 angka.

Persipura Jayapura yang ada di posisi empat besar dengan raihan 56 poin (bermain 31 pertandingan), masih punya kans menyodok jika tiga klub di atasnya menuai rentetan hasil jelek di laga-laga akhir kompetisi.

Berikut ini simak analisis Bola.com mengurai tantangan masing-masing klub dan juga mengukur seberapa besar peluang mereka jadi yang terbaik di garis finis nanti.

 

2 dari 5 halaman

PSM Makassar

Daya tahan PSM Makassar mengarungi persaingan atas Liga 1 2017 pantas diberi respek. Sejak awal musim mereka langsung tancap gas dan stabil ada di jajaran papan atas. Sempat terseok di awal putaran kedua, sekarang tim Juku Eja kembali mempertebal peluang menjadi kampiun.

Modal PSM menjadi jawara cukup kuat. Materi pemain yang mereka miliki, terhitung salah satu yang paling wah musim ini. Ferdinand Sinaga, Hamka Hamzah, Titus Bonai, Zulkfli Syukur, Rizky Pellu, Zulham Zamrun, adalah pesepak bola lokal top pelanggan Timnas Indonesia. Mereka pernah mencicipi gelar juara di klub-klub yang dibela sebelumnya.

Pembelian legiun asing tim Ayam Jantan dari Timur cukup cermat. Wiljan Pluim (Gelandang serang/Belanda), Marc Klok (gelandang/Belanda), Steven Paulle (bek/Prancis), serta terakhir Pavel Purishkin (Uzbekistan), jadi nadi permainan PSM sepanjang musim ini.

PSM dilatih arsitek asal Belanda, Robert Rene Alberts, yang sempat membawa Arema juara Indonesia Super League 2009-2010 dengan materi pemain cenderung biasa-biasa saja.

 

"Musim ini amat luar biasa bagi kami. Harus diakui, tuntutan suporter yang berharap PSM juara sangat besar. Sebaliknya, para pesaing berlomba mengalahkan kami. Jadi wajar kalau kami merasakan tekanan itu," ujar Hamka Hamzah, kapten PSM.

 

Jika melihat performa PSM beberapa pekan belakangan, mereka punya kans kuat mempertahankan posisi hingga pengujung musim. Hamka Hamzah dkk. mencatat tiga kemenangan beruntun atas Persib Bandung (2-1), Bhayangkara FC (2-0), serta Persiba Balikpapan (3-1).

Torehan positif atas Bhayangkara bisa dibilang amat krusial, mengingat pertandingan digelar di kandang lawan. Bhayangkara juga jadi rival di papan atas.

Robert mengingatkan anak-asuhnya fokus di tiga pertandingan sisa. PSM agak diuntungkan, dari tiga laga terakhir yang mereka jalani, dua di antaranya digelar di Makassar. Bermain di hadapan pendukung sendiri, tentu peluang Syamsul Chaeruddin cs. meraih hasil maksimal amat besar.

Dari 15 kali pertandingan kandang yang telah dijalani, PSM hanya sekali saja ditahan imbang lawan, sisanya mereka menyapu bersih kemenangan. Satu-satunya hasil draw didapat saat mereka menjamu Barito Putera dengan skor akhir 1-1.

Tantangan terberat PSM adalah saat berjumpa dua tim papan atas Bali United dan Madura United.

"Saya berharap para pemain fokus. Pertandingan melawan mereka menjadi hidup dan mati bagi tim. Tidak ada cerita tim kalah," tutur Robert.

Pertandingan Sisa PSM:

Minggu (29/10/2017): Barito Putera Vs PSM Makassar

Senin (6/10/2017): PSM Makassar Vs Bali United

Minggu (12/11/2017): PSM Makassar Vs Madura United

3 dari 5 halaman

Bhayangkara FC

Tak ada yang pernah membayangkan Bhayangkara FC jadi salah satu klub yang bisa eksis di persaingan musim ini. Maklum, berstatus klub baru dan tak memiliki akar fanatisme suporter yang kuat, Bhayangkara FC diprediksi bakal kesulitan mengarungi laga-laga sarat tekanan di pentas Liga 1 2017.

Pertandingan kandang Bhayangkara FC dimainkan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, selalu minim penonton. Mereka seringkali menghadapi situasi di mana suporter tim tamu jumlahnya lebih banyak dibanding pendukungnya.

 

"Di situ tantangannya. Sebagai pelatih saya harus bisa memotivasi para pemain untuk tetap bersemangat berlaga di lapangan walau dukungan fans amat minim," ujar Simon McMenemy, pelatih Bhayangkara FC asal Skotlandia.

Terlepas dari jumlah suporter yang minimalis, Bhayangkara FC punya komposisi skuat megah. Mereka punya pemain-pemain muda yang matang jam terbang bersama timnas level junior macam Evan Dimas, Ilham Udin Arymain, Putu Gede, Alfin Tuasalamony.

Bhayangkara FC juga punya pemain-pemain lokal matang pengalaman layaknya Firman Utina, Jajang Mulyana, Firly Afriansyah.

Klub tersebut jadi kekuatan menakutkan dengan kombinasi pemain impor berkelas macam Ilija Spasojevic (striker/Montenegro, kini sudah jadi WNI), Ovio Dutra (bek/Brasil), Paulo Sergio (striker/Portugal), dan Lee Yoo-joon (gelandang/Korea Selatan).

Kunci Bhayangkara FC bisa eksis adalah kolektivitas permainan. Tim satu ini terlihat tak pernah goyah ditinggal pilar-pilar utamanya.

Performa mereka terlihat menanjak saat paruh kedua kompetisi. Bhayangkara FC mendominasi posisi teratas. Namun belakangan, Evan Dimas cs. terlihat limbung. Performa klub terlihat tak stabil di laga-laga krusial akhir musim.

Simon McMenemy kini fokus menumbuhkan kembali mental menang dan juara. Sebab, Bhayangkara FC kehilangan enam poin berharga dalam dua laga sebelumnya. Selain dipermalukan PSM 0-2, mereka juga kalah 0-1 melawan Barito Putera.

"Fokus kami kini memenangi pertandingan melawan Persela. Itu harus kami lakukan agar mental bertanding pemain kembali terangkat. Akan menjadi pekerjaan cukup sulit memang, tapi bagaimana ceritanya kami tidak boleh kehilangan poin lagi jika ingin masih menjadi juara," tutur Simon.

Banyak pemain muda The Guardians yang belum pernah punya pengalaman mengarungi ketatnya tekanan persaingan kompetisi kasta elite Tanah Air, jadi tantangan tersendiri bagi Simon.

Dari empat laga sisa yang akan diarungi Bhayangkara FC dua di antaranya berlangsung di kandang mereka. Belum ditambah pertandingan kontra Madura United yang dihelat di luar kandang kubu lawan karena kasus pemukulan wasit.

Kesuksesan Bhayangkara FC ditentukan bagaimana Firman Utina dkk. bisa memaksimalkan tiga pertandingan itu.

Beruntungnya mereka tidak harus berjumpa tiga klub pesaing di papan atas. Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persija Jakarta, dan Madura United, bisa dibilang mengarungi akhir musim tanpa mengejar target lagi.

Pertandingan Sisa Bhayangkara FC:

(Tunda) Madura United Vs Bhayangkara FC

Jumat (27/10/2017): Bhayangkara FC Vs Persela Lamongan

Jumat (3/11/2017): Mitra Kukar Vs Bhayangkara FC

Jumat (10/11/2017): Bhayangkara FC Vs Persija Jakarta

4 dari 5 halaman

Bali United

Dengan bermodal finansial berlimpah, tak sulit bagi Bali United memboyong banyak pemain berstatus bintang musim ini. Serdadu Tridatu yang di pentas Torabika Soccer Championship 2016 banyak dihuni pemain belia, pada Liga 1 2017 ini menjelma menjadi The Dream Team.

Tak tanggung-tanggung, Bali United mendatangkan duo naturalisasi asal Belanda, Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly, yang sebelumnya berkiprah di luar negeri.

Selain itu, mereka juga memboyong pemain-pemain asal Negeri Kincir Angin lain yang matang jam terbang di kompetisi Eropa, Sylvano Comvalius dan Nick van der Velden (marquee player).

Skuat Bali United makin sesak dengan pemain 'impor' dengan tambahan Marcos Flores (Australia) serta Ahn Byung-gun (Korea Selatan).

Bali United beruntung mendapat limpahan pemain eks Persib Bandung layaknya M. Taufiq, Diaz Angga, serta Abdul Rahman, yang secara kemampuan masih oke. Mereka berkolaborasi dengan pemain-pemain muda yang mulai intens membela Timnas Indonesia: Yabes Roni atau Ricky Fajrin. 

Keputusan krisial manajemen Bali United di awal musim mencopot Hans Peter Schaller dan menggantikannya dengan Widodo Cahyono Putro menjadi titik balik prestasi klub.

Di tangan Widodo, Bali United yang di dua laga awal musim Liga 1 2017 sempat jadi juru kunci, berbalik menjadi tim super yang stabil di jajaran papan atas.

Hingga pekan ke-31 Bali United menunjukkan prestasi yang sensasional menjadi tim paling produktif di papan atas.

Pertandingan Sisa Bali United:

Senin (30/10/2017): Bali United Vs Sriwijaya FC

Senin (6/11/2017): PSM Makassar Vs Bali United

Minggu (12/11/2017): Bali United Vs Persegres Gresik United

5 dari 5 halaman

Persipura Jayapura

Berstatus juara Torabika Soccer Championship 2016, Persipura Jayapura memulai Liga 1 2017 dengan langkah gontai.

Pergantian pelatih dari sosok Alfredo Vera ke tangan Liestiadi berpengaruh pada keseimbangan permainan Tim Mutiara Hitam. Pemain, seperti diklaim bek senior Persipura, Ricardo Salampessy, tidak cocok dengan style yang diusung Liestiadi.

"Perubahan yang ia bawa membuat para pemain tidak nyaman. Kenyamanan jadi kekuatan utama Persipura menjuarai lima kali kompetisi kasta elite (2005, 2008-2009, 2010-2011, 2013, dan 2016). Asal pemain senang, prestasi akan datang dengan sendirinya," ujar Ricardo.

Liestiadi akhirnya dipecat seusai kekalahan memalukan dari PSM Makassar (1-5). Ia kemudian digantikan arsitek asal Brasil, Wanderley Junior. Di tangan sang mentor, grafik permainan Persipura terlihat menanjak.

Persipura memasuki putaran kedua mulai stabil meramaikan jajaran papan atas. "Cuma karena terlambat start, pekerjaan kami lebih berat mengejar keunggulan tim-tim papan atas lainnya," imbuh Ricardo.

Stabilitas jadi kelemahan Persipura musim ini. Memasuki akhir musim grafik penampilan mereka kembali turun naik.

Sempat mengantongi dua kemenangan besar di laga pekan ke 29 dan 30 atas Mitra Kukar (5-0) dan Persija Jakarta (3-0), secara tak terduga Boaz Solossa dkk. tumbang dari tim papan bawah, Perseru Serui, dengan skor 1-2.

Kekalahan ini membuat Persipura terlempar dari persaingan tiga besar. Mengoleksi 56 poin dari 31 pertandingan, Marinus Wanewar cs. tertinggal lima poin dari PSM Makassar yang ada di posisi nomor satu.

Menyisakan tiga pertandingan lagi, Persipura tidak punya banyak kesempatan untuk merapatkan jarak dengan pesaing utamanya itu. Walau, memang mereka hanya menghadapi tiga tim yang tidak mempertaruhkan nasib apa-apa lagi.

Pertandingan Sisa Persipura:

Minggu (29/10/2017): Persipura Jayapura Vs Arema FC

Sabtu (4/11/2017): PS TNI Vs Persipura Jayapura

Minggu (12/11/2017): Persipura Jayapura Vs Sriwijaya FC

 

Video Populer

Foto Populer