Sukses


Rekam Jejak Indra Sjafri bersama Timnas Indonesia U-19

Bola.com, Jakarta - Status pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, dinonaktifkan oleh PSSI. Keputusan itu diambil dalam pertemuan Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Mako Kostrad TNI Jakarta, Kamis (9/11/2017) malam. Padahal, belum sampai satu bulan pelatih asal Sumatra Barat itu mendapat janji perpanjangan kontrak dari PSSI.

PSSI memutuskan Indra Sjafri dinonaktifkan dan akan disekolahkan ke luar negeri. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Very Mulyadi. 

"Tidak ada pemecatan terhadap Indra Sjafri, yang ada Indra dinonaktifkan," kata Very Mulyadi perihal kabar pemecatan Indra Sjafri.

Anggota Exco PSSI asal Sumatra Barat itu mengungkapkan bila keputusan menonaktifkan Indra Sjafri lantaran dianggap gagal dalam dua ajang terakhir yang diikuti Timnas Indonesia U-19, yakni di Piala AFF U-18 2017 serta kualifikasi Piala Asia U-19 2018.

Pertama, Timnas Indonesia U-19 gagal menjadi juara di Piala AFF U-18 2017. sejak awal PSSI membidik target juara dalam turnamen sepak bola junior di kawasan Asia Tenggara itu. Namun, Timnas U-19 hanya meraih tempat ketiga dalam turnamen tersebut.

Kemudian, Timnas Indonesia U-19 hanya menempati posisi ketiga dalam Grup F kualifikasi Piala Asia U-19 2018, meski tetap lolos dengan status tuan rumah putaran final. Namun, kekalahan 1-4 dari Malaysia di laga terakhir tampaknya benar-benar menjadi ukuran kegagalan Indra Sjafri dalam menangani Tim Garuda Nusantara.

Very Mulyadi menambahkan jika Indra Sjafri tidak akan dilepas begitu saja oleh PSSI dalam masa penonaktifan. "Dia direncanakan akan disekolahkan ke luar negeri. Kemungkinan Spanyol atau Korea Selatan agar ilmu kepelatihannya semakin meningkat," lanjut Very.

Kabar lain yang muncul, keputusan final terhadap status Indra Sjafri baru akan diambil pada hari ini. Dikabarkan, PSSI masih akan menggelar rapat Exco PSSI pada Jumat (10/11/2017), namun hal ini masih belum bisa dikonfirmasi.

 

2 dari 2 halaman

Sosok yang Lekat dengan Timnas U-19

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, tepat satu bulan yang lalu, mengatakan akan memperpanjang kontrak Indra Sjafri. Pernyataan itu keluar usai pertemuan antara PSSI dan klub-klub Liga 1 di Hotel Sultan, Jakarta.

"Pasti akan segera diperpanjang. Tidak hanya Indra Sjafri, tapi juga Fakhri Husaini di Timnas U-16," kata Edy di Hotel Sultan pada 10 Oktober 2017.

Satu pekan setelah itu, Indra Sjafri terlihat optimistis dengan masa depannya bersama Timnas Indonesia U-19. "Nggak usah bertanya nilai dan berapa lama saya dikontrak. Ya, diperpanjang (kontrak) karena tinggal tanda tangan," ujar Indra ketika itu.

Satu hal yang tidak bisa terbantahkan dari Indra Sjafri adalah sosoknya yang begitu lekat dengan label Timnas Indonesia U-19. Nama Indra Sjafri dan Timnas Indonesia U-19 pertama kali berkibar pada 2013, di masa Evan Dimas Darmono, Hansamu Yama Pranata, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, Paulo Sitanggang, dan nama-nama pemain muda lain melesat menjadi perbincangan luas di Indonesia.

 

Masih teringat bagaimana Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2013. Evan Dimas Darmono dkk. berhasil menang di laga final melalui drama adu penalti kontra Vietnam di Sidoarjo. Indra Sjafri pun menangis terharu saat itu. Upayanya mencari pemain dengan terus melakukan blusukan ke daerah berbuah hasil yang menggemparkan persepakbolaan Indonesia.

Indonesia yang haus akan prestasi di dunia internasional seakan diberikan pelepas dahaga dengan keberhasilan itu. Pemain-pemain muda itu lantas menjadi bintang, terutama karena kualitas yang mereka perlihatkan di Piala AFF berlanjut ke Kualifikasi Piala Asia U-19 2014. Ketika itu, tim sebesar Korea Selatan pun tumbang lewat hattrick Evan Dimas.

Namun, kegagalan dialami Indra Sjafri saat membawa Timnas Indonesia U-19 berlaga di putaran final Piala Asia U-19 2014. Tak satu pun poin diraih Indonesia saat harus menghadapi tim-tim seperti Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Australia. Indra Sjafri langsung dipecat setelah kegagalan itu.

Membawa Euforia

Lalu siapa pelatih Timnas Indonesia U-19 sejak saat itu? Tidak banyak publik yang mengetahui tim yang diasuh penerus Indra Sjafri hingga akhirnya pelatih asal Sumatra Barat itu kembali menangani Timnas Indonesia U-19.

Fakhri Husaini menjadi penerus Indra Sjafri dengan merangkap menjadi pelatih Timnas U-16. Namun, Fakhri Husaini belum bisa berbuat banyak karena setelah itu PSSI dibekukan FIFA.

Indra Sjafri Memimpin Latihan Timnas U-19 Indonesia Jelang Lawan Korsel (Dok PSSI/Bandung Saputra)

Pencabutan pembekuan itu membuat PSSI tak bisa berbuat banyak untuk mempersiapkan Timnas U-19 yang sempat diasuh oleh Rudi Keltjes dan kemudian Eduard Tjong yang membawa Timnas U-19 berlaga di Piala AFF U-19 2016.

Pertanyaannya, masihkah ada yang mengingat kiprah Timnas Indonesia U-19 di bawah ketiga pelatih tersebut? Karena lagi-lagi masyarakat Indonesia baru merasakan euforia lagi ketika Timnas Indonesia U-19, yang memiliki Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, bentukan Indra Sjafri pada awal 2017.

Sejak ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19 di awal 2017, bersamaan dengan ditunjuknya Fakhri Husaini menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16, Indra Sjafri membentuk tim yang mendapatkan sorotan dan perhatian besar dari masyarakat.

Permainan atraktif para pemainnya membuat banyak pecinta sepak bola terhibur, termasuk saat tampil di Turnamen Toulon di Prancis pada akhir Mei-awal Juni 2017.

Namun, penampilan pada dua turnamen, Piala AFF U-18 2017 dan kualifikasi Piala Asia U-19 2018, membuat Indra Sjafri harus pasrah karena dianggap gagal. Timnas Indonesia U-19 dinilai tak berkembang di bawah asuhannya sejauh ini.

Video Populer

Foto Populer