Sukses


Bek Persib Menilai Liga Musim Ini Aneh

Bola.com, Bandung - Bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto, enggan mengomentari gelar juara Bhayangkara FC yang dianggap kontroversial. Sebaliknya, pemilik nomor punggung 6 di Persib ini memilih memberikan ucapan selamat atas keberhasilanĀ siapa pun yang nantinya jadi juara di akhir Liga 1 2017.

Sejauh ini, meski secara hitung-hitungan Bhayangkara FC sudah bisa dianggap juara, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi belum mengesahkan The Guardian jadi juara karena kompetisi masih menyisakan satu pertandingan lagi.

Mitra Kukar juga masih dinanti sikapnya apakah akan mengajukan banding terkait sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI atau tidak. Hal ini bakal memengaruhi penentuan gelar juara Liga 1 2017.

"Kami tak ingin mengurusi tim lain. Siapa pun yang juara, kami mengucapkan selamat atas prestasinya. Karena bukan wilayahnya kami sebagai pemain komentar hal ini. Kalau soal kontroversial atau tidak, biar orang lain saja yang menilai," kata Tony, Jumat (10/11/2017).

Tony hanya berharap di musim 2018, segala keputusan yang berbau kontroversial seperti saat ini bisa diminimalisasi atau dihilangkan. Sebab, ia juga merasa selama ini banyak keputusan yang bisa dibilang aneh.

Seperti yang terjadi pada Mitra Kukar. Tim berjulukan Naga Mekes tersebut dijatuhi sanksi karena memainkan Mohamed Sissoko saat melawan Bhayangkara FC (3/11/2017).

Ketika itu, Sissoko mendapat sanksi larangan bertanding di dua laga, termasuk saat melawan Bhayangkara FC. Hanya, manajemen dan tim pelatih Mitra Kukar tetap menurunkan Sissoko dengan dalih tidak ada nota larangan bermain (NLB) dari PT LIB selaku operator kompetisi.

Peristiwa ini juga terjadi pada Persib. Saat hendak berhadapan dengan Borneo FC di Stadion Mulawarman, Bontang (8/11/2017), tim Maung Bandung tidak boleh memainkan Dedi Kusnandar karena larangan bermain pada dua pertandingan seusai mengalami kartu merah langsung di laga melawan Madura United.

"Buat musim depan semoga tak seperti tahun ini. Karena sekarang banyak keputusan yang aneh. Seperti surat (larangan) datang pas mau bermain. Percuma pemain datang, tapi tidak dimainkan," sentilnya.

Gara-gara situasi tak nyaman yang terjadi di pengujung kompetisi ini, Tony jadi berpikir setelah kompetisi usai, ia ingin beristirahat tanpa memikirkan dunia sepak bola.

"Setelah Liga 1 berakhir, saya tak mau fokus di sepak bola dulu. Banyak dinamika di sepak bola Indonesia seperti itu," tuturnya.

Agar masa istirahatnya tenang, Tony lebih dulu bakal memaksimalkan laga terakhir bersama Persib pada musim ini melawan Perseru Serui. Kemenangan jadi buruan utama pada laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (12/11/2017). "Pertandingan terakhir, pasti kami mau happy ending meski dengan kondisi kami yang seperti ini," tegasnya.

Video Populer

Foto Populer