Sukses


Semen Padang Berharap Format dan Regulasi Liga Tak Merugikan Klub

Bola.com, Padang - Semen Padang sejauh ini telah move on. Pasca gagal bertahan di Liga 1, saat ini manajemen mulai mempersiapkan tim untuk bermain di Liga 2 musim depan.

Meski begitu, Semen Padang menilai banyak hal yang harus dibenahi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam menjaga eksistensi kompetisi baik Liga 1 maupun Liga 2.

"Kalau kami tetap fair saja, karena kalau regulator dan operator Liga memang baik, tentu tata kelola kompetisi juga baik. Kami tidak bermasalah dengan hasil kompetisi dan harus bermain di Liga 2. Namun, sekarang kan banyak sekali protes dan kejanggalan. Hal ini perlu kejelasan, baik menyangkut aturan yang sejatinya harus ditegakkan yang ternyata tak sesuai dengan realita," tutur manajer Semen Padang, Win Bernadino.

Menurut Win, untuk menciptakan kompetisi dengan landasan tata kelola sepak bola yang baik, aturan wajib ditegakkan, disamaratakan sehingga tidak terjadi kecemburuan yang mengakibatkan ketidakpercayaan klub terhadap regulator maupun operator.

"Banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk menciptakan kompetisi yang sehat tahun depan. Kita tentu paham, kompetisi musim lalu merupakan liga resmi pertama seusai terbebas dari sanksi FIFA. PSSI tentunya akan melakukan banyak perbaikan dalam menggelar kompetisi tahun berikutnya," lanjut Win.

Meski tidak berharap banyak, manajemen Semen Padang menyarankan kepada PSSI agar kompetisi 2018 menggunakan format yang menguntungkan tim peserta dengan sistem dua wilayah.

"Bayangkan, berapa pengeluaran tim Sumatra maupun di Pulau Jawa ketika melakoni pertandingan di Papua, begitu pula sebaliknya. Selain pengeluaran besar, fisik pemain juga terkuras dengan perjalanan panjang. Untuk hal ini jelas membutuhkan recovery sehingga pemain benar-benar siap tampil dalam sebuah pertandingan," ulasnya.

"Yang jelas Semen Padang akan menunggu hasil evaluasi PT LIB dan PSSI. Kami yakin akan ada perbaikan dan keputusan penting yang tentunya menguntungkan klub peserta liga nantinya," pungkas Win Bernadino mengakhiri pembicaraan.

 

Video Populer

Foto Populer