Sukses


Pengamat Nilai Timnas Indonesia Masih Lemah dalam Transisi

Bola.com, Surabaya - Kekalahan 1-4 yang diderita oleh Timnas Indonesia melawan Islandia, Minggu malam (14/1/2018), melahirkan pekerjaan rumah bagi jajaran pelatih. Sebab, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games pada Agustus 2018. 

Pengamat sepak bola asal Jawa Timur, Hanafing, pun punya penilaian terhadap pertandingan yang terselenggara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tersebut. Dia memuji kemampuan Fachrudin Aryanto dkk dalam sentuhan-sentuhan bola. 

“Sudah ada sentuhan bagus. Pemain juga berani untuk menguasai bola sehingga kita bisa cetak gol lebih dulu. Tapi, setelah itu kita malah kebobolan empat gol dan tidak bisa melahirkan gol lagi,” kata Hanafing kepada Bola.com, Minggu malam. 

Di laga tersebut, Indonesia memang unggul terlebih dahulu melalui Ilham Udin pada menit ke-29. Bahkan, skuat Garuda unggul penguasaan bola dengan catatan 61 persen. 

Namun, Hanafing menilai ada kekurangan patut menjadi bahan evaluasi. Lini tengah Timnas Indonesia masih belum mampu melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Hal itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Islandia untuk mencetak gol. Empat mereka lahir dari Arnor Smarason (60’) dan hattrick Albert Gudmundsson (45+2’, 66’, dan 72’). 

“Pemain masih lemah dalam bertahan. Saat mengantisipasi lawan yang sedang membangun serangan sudah bagus. Tapi, ketika transisi menghadapi serangan balik lawan yang cepat pemain kita masih belum mampu,” imbuh mantan pemain Niac Mitra itu. 

Selain itu, lanjut Hanafing, tidak adanya sosok target man di lini depan juga menjadi persoalan. Pada laga ini, Osvado Haay dimainkan sebagai false nine. Kehadiran Boaz Solossa yang masuk sebagai pengganti Ilham Udin di menit ke-67 tidak banyak memberikan pengaruh.

Pada laga ini, anak asuh Luis Milla mampu membukukan 12 tembakan. Sayangnya, hanya satu yang berbuah gol. Bandingkan saja dengan Islandia yang mencatatkan 18 tembakan dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang.

“Kita masih belum punya striker yang jadi target di depan. Tapi, seharusnya pertandingan tadi sudah cukup. Untuk masa depan kita punya pekerjaan rumah itu apalagi nanti ada Asian Games,” ujar pria yang memegang lisensi instruksi A AFC dan A FIFA tersebut. 

Kendati demikian, Hanafing memberikan apresiasi kepada penampilan para pemain timnas malam ini. Pria yang menjadi bagian integral timnas kala meraih medali emas SEA Games 1991 itu menilai pemain timnas sudah percaya diri dalam duel dan memberikan perlawanan.

“Ini awal yang cukup bagi Timnas Indonesia. Saya rasa sudah ada peningkatan dengan adanya keberanian dalam berduel. Melawan Islandia itu bukan yang mudah karena mereka kontestan Piala Dunia 2018. Setidaknya ini akan menjadi pelajaran dan pengalam untuk pemain,” tandas pria berusia 54 tahun itu.

Video Populer

Foto Populer