Sukses


Ironi Persib dan Euforia Pedagang di Grup A Piala Presiden 2018

Bola.com, Jakarta - Transparansi data dan keuangan yang diungkapkan Organizing Committe Piala Presiden 2018 selama penyisihan grup memperlihatkan bukti bahwa pelaksanaan Grup A di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, meraih angka yang luar biasa. Angka tersebut pun seakan menjadi ironi bagi Persib Bandung yang justru tidak berhasil lolos ke delapan besar Piala Presiden 2018 dan menjadi tim yang paling tidak produktif.

Dari data yang dirilis oleh panitia Piala Presiden 2018, Grup A yang digelar di Bandung merupakan grup yang paling banyak mendatangkan pendapatan. Grup A berhasil meraup Rp 4,3 miliar untuk penjualan tiket dengan rata-rata penjualan tiket mencapai Rp 1,4 miliar per hari pertandingan.

Angka tersebut tentu sangat besar, mencapai 43 persen dari penjualan total tiket lima grup Piala Presiden 2018 yang menghasilkan Rp 9,9 miliar rupiah dengan rata-rata penjualan tiket hanya Rp 708 juta. Hanya Grup C yang digelar di Surabaya yang bisa mendekati perolehan Grup A di Bandung, tapi itu pun hanya Rp 2,9 miliar rupiah untuk hasil penjualan tiket.

Hasil penjualan tiket itu pun berbanding lurus dengan jumlah penonton yang hadir selama Grup A berlangsung, yaitu 79.260 orang.

Data Penyisihan Grup A Piala Presiden 2018

Matchday kedua yang mempertemukan Sriwijaya FC kontra PSM Makassar dan Persib Bandung kontra PSMS Medan pada Minggu (21/1/2018) menjadi event yang menyedot penonton paling banyak di Grup A, yaitu 29.676 penonton.

Jumlah penonton kedua terbanyak secara keseluruhan setelah matchday ketiga di Grup C yang menyedot 50.000 penonton karena laga penentuan antara Persebaya Surabaya dan Madura United.

Namun, bukan berarti matchday antara Persib Bandung kontra PSMS Medan yang merupakan laga klasik kalah menarik dari Persebaya Surabaya kontra Madura United.

Secara rataan per pertandingan yang digelar di Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, jumlah penonton selalu berkisar di angka 23 hingga 29 ribuan, di mana kapasitas maksimal stadion 38 ribu.

Sementara di Surabaya, jumlah 50 ribu penonton di laga pamungkas dan penentu juara grup antara Persebaya kontra Surabaya memang menjadi satu-satunya laga yang paling menarik dan membuat seisi stadion penuh sesak, mengingat kapasitas stadion pun 50 ribu penonton. Namun, pada matchday pertama di Surabaya, tercatat hanya 13.200 penonton dan 10.325 di matchday kedua.

Tak hanya dari jumlah penonton dan penjualan tiket yang tinggi, jumlah pedagang yang berjualan di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api pun sangat besar. Total 3.636 pedagang ikut serta merasakan atmosfer sepak bola di Bandung, dengan detil 2.697 pedagang kaki lima dan 939 pedagang asongan.

Jumlah pedagang yang berdagang di Bandung pun hampir mencapai 48 persen dari total pedagang yang berhasil dihimpun dari kelima grup Piala Presiden 2018. Untuk catatan pedagang di grup lain yang lebih baik, hanya di Gelora Bung Tomo Surabaya tercatat ada 1.001 pedagang asongan, catatan yang sedikit lebih baik dari yang ada di Bandung.

2 dari 2 halaman

Kegagalan Persib Bandung

Pencapaian luar biasa yang terjadi selama pergelaran Grup A Piala Presiden 2018 di Bandung ternyata tak diikuti oleh prestasi yang sejalan oleh sang tuan rumah, Persib Bandung. Klub berjulukan Maung Bandung itu justru memiliki catatan buruk selama Grup A Piala Presiden 2018 berlangsung.

Awalnya Persib Bandung membuka Piala Presiden 2018 dengan cukup baik. Tim asuhan Mario Gomez itu berhasil meraih kemenangan 1-0 di pertandingan kontra Sriwijaya FC. Pemain asing asal Korea Selatan, Oh In-kyun, mematahkan pandangan banyak orang yang mengatakan Persib salah mendatangkan dirinya.

Namun, keberhasilan Maung Bandung meraih kemenangan di laga pertama tak berlanjut di dua laga berikutnya. PSMS Medan yang datang bersama mantan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, sukses membuat tim tuan rumah bertekuk lutut dengan dua gol tanpa balas.

Dalam keadaan hanya meraih tiga poin dari dua laga dan hanya mencetak satu gol, Persib perlu kemenangan di laga terakhir kontra PSM Makassar minimal dengan selisih lima gol jika ingin menjadi juara grup, atau menang dengan selisih tiga gol untuk bisa membuka peluang lolos sebagai satu dari antara tiga runner-up terbaik.

Namun, kondisi yang terjadi malah sebaliknya. Persib kembali terjungkal di hadapan PSM. Dalam keadaan unggul jumlah gol setelah kapten PSM, Zulkifli Syukur, mendapatkan kartu merah, Persib justru akhirnya kebobolan oleh gol yang dicetak Bruce Djite yang sukses menjebol gawang Persib dengan tembakan yang melewati kolong antara dua kaki Victor Igbonefo.

Persib pun harus mengubur asa lolos ke delapan besar Piala Presiden dan menyerahkan hak tersebut kepada Sriwijaya FC dan PSMS Medan yang berhasil lolos ke fase knockout.

Tim Pangeran Biru pun menjadi satu-satunya klub tuan rumah babak grup Piala Presiden 2018 yang gagal melangkah ke 8 besar dan juga tercatat menjadi klub dengan produktivitas gol paling sedikit sepanjang babak grup Piala Presiden 2018, dengan hanya satu gol yang diciptakan Oh In-kyun di pertandingan pembukaan.

Data Komdis Piala Presiden 2018. (Istimewa)

Tak hanya gagal melangkah ke fase selanjutnya, Persib Bandung mencatatkan angka yang cukup fantastis dalam masalah denda dari komisi disiplin.

Dari total denda sebesar Rp 70 juta yang ada dari Grup A hingga Grup B, 50 persen atau persis Rp 35 juta adalah denda yang harus dibayarkan oleh Persib Bandung.

Denda sebesar Rp 25 juta diberikan karena tingkah laku buruk penonton dalam laga kontra PSM Makassar. Sementara denda Rp 10 juta diberikan karena tingkah laku buruk penonton dalam laga kontra PSMS Medan.

Sebagai tim yang menjadi juara di Piala Presiden 2015 atau edisi pertama turnamen pramusim ini, dan juga tim yang berhasil melangkah hingga semifinal Piala Presiden 2017, tentu kegagalan lolos ke fase knock-out Piala Presiden 2018 tentu menjadi catatan yang paling buruk.

Video Populer

Foto Populer