Sukses


Ini Pesan Pemain Legendaris Bali untuk Made Andhika di TC Timnas U-23

Bola.com, Gianyar - Bek Bali United, I Made Andhika Wijaya, untuk kali pertama mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia U-23 proyeksi Asian Games 2018. Meski saat ini masih fokus ke final Piala Presiden 2018, panggilan timnas membuat ayahnya yang tak lain legenda sepak bola Bali, I Made Pasek Wijaya, bangga.

Pemanggilan ke timnas jadi prestasi tersendiri bagi Made Andhika. Ia jadi penerus pemain asal Bali yang membela Tim Merah-Putih.

"Panggilan timnas ini yang pertama bagi Andhika. Sekarang dia memang fokus untuk final Piala Presiden. Di satu sisi, semoga dia punya semangat lebih untuk menunjukkan kalau memang pantas ke timnas," kata Pasek Wijaya, yang juga menjabat sebagai asisten pelatih Bali United.

Ada dua hal yang ditekankan Pasek kepada putranya ketika nanti gabung pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23, yaitu memperbaiki timing overlap dan crossing. Dua hal itu yang jadi catatan khusus Pasek. Sedangkan untuk hal stamina, kecepatan dan yang lain, sudah mumpuni untuk jadi bek kanan yang tangguh.

"Sebenarnya saya tidak enak mau komentar tentang kekurangan Andhika. Tapi, saya percaya Luis Milla dan tim pelatih di timnas bisa memperbaikinya," harapnya.

Penampilan Andhika sebenarnya sudah mencuat sejak musim lalu. Dia berhasil menyaingi dua bek kanan senior, Dias Angga dan Hasim Kipuw. Kecepatan dan stamina di atas rata-rata yang menjadi kelebihan utamanya.

Menjelang akhir musim 2017, Arema FC sempat meminatinya. Namun, Bali United langsung memagarinya dengan tambahan kontrak tiga musim ke depan.

Selama Piala Presiden 2018, dia selalu jadi andalan utama di sektor bek kanan. Kebetulan pelatih timnas Luis Milla beberapa kali memantau tim yang berlaga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Kini ekspektasi terhadap Andhika di timnas cukup tinggi karena sang ayah pernah jadi bagian timnas U-16 hingga timnas senior. Sedangkan Andhika kali pertama dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 dalam usia 21 tahun.

"Saya pikir tidak perlu membandingkan saya dengan Andhika karena saya sejak sekolah ada di Diklat Ragunan. Sedangkan Andhika main bola sendiri di Bali. Tapi, saya berharap suatu saat dia bisa ke timnas senior karena itu impian tertinggi pemain sepak bola," jelas Pasek.

Video Populer

Foto Populer