Sukses


3 Komentar Pedas Jorge Lorenzo untuk Yamaha

Bola.com, Jakarta - Kepindahan Jorge Lorenzo ke Ducati membuat pebalap asal Spanyol tersebut lebih berani blak-blakan mengomentari tim yang pernah dibelanya selama sembilan musim, Movistar Yamaha.

Lorenzo sepertinya sengaja mengeluarkan unek-unek yang tak tersampaikan saat masih memperkuat Yamaha. Salah satu contohnya, belum lama dia secara tidak langsung menyindir kepala teknik Movistar Yamaha, Lin Jarvis, yang terlalu memihak Valentino Rossi dan kerap mengasingkan dirinya.

Menurut Rider berjuluk X-Fuera tersebut, bos Ducati, Gigi Dall'Igna, memberinya lebih banyak perhatian kepada para pebalapnya. Lorenzo mengklaim perhatian seperti itu tak didapatnya di Yamaha. Secara tak langsung ini merupakan sindirin untuk Jarvis.

Ketidakharmonisan hubungan Lorenzo dengan Movistar Yamaha sudah tercium sejak dirinya terlibat konflik dengan Valentino Rossi pada akhir musim 2015.  Puncak dari seluruh konflik tersebut adalah kepindahan Lorenzo ke Ducati.

Berikut ini tiga komentar pedas yang dilontarkan Jorge Lorenzo untuk Yamaha yang dirangkum Bola.com:

2 dari 4 halaman

1

Merasa Terasing di Yamaha (22 Maret 2017)

Lorenzo melontarkan komentar tentang bagaimana bos Ducati, Gigi Dall'Igna, dan seluruh kru yang menyambutnya dengan ramah. Dia mengklaim hal tersebut tak dirasakannya di Yamaha. Bahkan, Lorenzo mengaku merasa terasing di paddock Yamaha. 

"Di Yamaha mekanik dengan jabatan tinggi biasanya tak terlalu banyak komunikasi dengan pebalap di garasi. Hal itu berbeda dengan Gigi Dall'Igna (bos Ducati) yang lebih ramah dan membuat permasalahan selesai lebih cepat."

3 dari 4 halaman

2

Remehkan Motor Yamaha (21 Maret 2017)

Tak hanya mengungkapkan kekesalan tentang sikap kru Yamaha terhadapnya, Lorenzo juga secara tidak langsung meremehkan motor YZR-M1 milik tim Garpu Tala. Pebalap berusia 29 tahun tersebut mengatakan motor Yamaha lebih mudah ditaklukkan dan tidak ada tantangan dalam mengendarainya.

"Motor Ducati sulit dimengerti. Ini kebalikan dari Yamaha, motor yang lebih mudah dikendalikan ketimbang Moto2 atau mesin 250cc. Motor ini memiliki lebih banyak elektronika. Saya sedang berusaha untuk secepat mungkin mengendalikan Ducati seperti yang saya lakukan bersama Yamaha."

4 dari 4 halaman

3

Yamaha Menganakemaskan Rossi  (9 Februari 2016)

Lorenzo menyatakan Yamaha lebih menganakemaskan Valentino Rossi dan berharap pebalap Italia itu lebih sukses, meskipun gelar juara dunia 2015 menjadi milik dirinya. 

Menurut dia, Yamaha lebih memihak dan menganakemaskan Rossi karena sang pebalap punya kontribusi besar dalam penjualan motor di pabrikan asal Jepang tersebut.

"Saya menyadari mereka harus menjaga berlian mereka dalam penjualan motor. Suka atau tidak, meskipun dia (Rossi) sudah lama tak memenangi titel, dia masih sangat kuat. Media juga terus melakukan banyak hal untuk membantu," kata Lorenzo.

"Jadi, tak mungkin dua pebalap (Rossi dan dirinya) mendapatkan perlakuan yang sama. Dalam situasi konfrontasi yang ekstrem dan perasaan negatif saat perebutan titel, saya selalu bilang bahwa saya paham (dengan sikap Yamaha)," sambung pebalap berjuluk X-Fuera tersebut.

Video Populer

Foto Populer