Sukses


NBA: Gara-gara Kanter, Turki Cekal New York Knicks

Ankara - Turki tidak menayangkan seluruh laga NBA yang melibatkanNew York Knicks. Ini dikarenakan Knicks memainkan Ernest Kanter di dalam tim mereka.

Masyarakat Turki tak bisa menonton aksi Knicks karena Kanter berlawanan dengan pemerintah Turki. Dia beberapa kali kerap mengkritik pemerintahan Erdogan.

Kanter tampil gemilang di NBA 2017-2018. Dia rajin membuat double-double bersama Knicks. Baru di musim ini Kanter bermain untuk Knicks.

Knicks mendapatkan Kanter dari Oklahoma City Thunder lewat trade musim panas lalu. Kanter dilepas Thunder demi mendapatkan bintang Knicks Carmelo Anthony.

Walau Kanter mampu mengharumkan nama negaranya di kancah NBA, ternyata rakyat Turki tidak bisa menyaksikan pertandingan Knicks di layar kaca.

Pemerintah Turki dibawah kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan melarang stasiun tv lokal yang menyiarkan NBA untuk menayangkan pertandingan yang melibatkan Knicks.

 

2 dari 3 halaman

Dilarang Pemerintah Turki

Sudah dua tahun berturut-turut pemerintah Turki mengharamkan rakyatnya melihat penampilan Kanter. Musim lalu pertandingan Thunder yang terlarang di Turki.

"Tahun lalu, 29 tim NBA lain ditayangkan di Turki, tapi tidak ada pertandingan Thunder karena politik. Sekarang, mereka menyiarkan semua pertandingan lain tapi tidak Knicks," ujar Kanter seperti dilansir Yahoo Sports.

"Presiden Recep Tayyip Erdogan gila. Sangat menyedihkan semua orang tidak hanya tidak bisa melihat saya - di media sosial [mereka berkicau], 'Kami ingin menonton Russ [Westbrook],' dan mereka tidak dapat menonton karena saya. Sekarang mereka tidak bisa melihat Kristaps [Porzingis] karena saya. Mereka harus pergi ke web yang aneh,"

3 dari 3 halaman

Kanter Pernah Pulang Lebih Awal dari Indonesia

Kanter jadi musuh pemerintah Turki saat ini karena dikenal vokal menyuarakan dukungan kepada ulama Fetullah Gulen yang merupakan oposisi. Gulen yang bermukim di Amerika bahkan dimasukkan dalam daftar teroris oleh pemerintah Turki.

Pada musim panas lalu, Kanter terpaksa mempercepat kunjungannya ke Indonesia karena khawatir akan dideportasi. Pagi buta, Kanter langsung kabur ke Singapura.

Video Populer

Foto Populer