Sukses


5 Pertandingan Terbesar Muhammad Ali

Bola.com, Jakarta - Dunia kehilangan legenda tinju bernama Muhammad Ali yang meninggal pada Sabtu (4/6/2016) dalam usia 74 tahun di Amerika Serikat. Ia adalah salah satu petinju terbesar sepanjang sejarah tinju kelas berat dunia. Ali merajai ring tinju profesional kelas berat pada era 60 hingga 70an. 

Pria yang bernama asli Cassius Clay itu tak cuma tampil sebagai petinju. Nama Ali menjadi layak dijual karena kisah hidup yang menarik dan kontroversi yang mengiringi karirnya.

Ia dikenal dengan julukan si Mulut Besar karena seringkali melontarkan kata-kata sesumbar yang bombastis, terkadang untuk mengejek lawannya. Ali juga pernah diskors selama tiga tahun dan gelarnya dicabut karena menolak ikut wajib militer di AS. Ia melakukan hal itu karena menentang kebijakan pemerintah AS yang ikut campur dalam perang Vietnam. 

Sebagai petinju legendaris, Ali pernah melakoni sejumlah pertarungan yang layak dilabeli sebagai yang terbesar dalam karirnya. Berikut adalah lima pertandingan terbesar yang pernah dilakoni Ali:

2 dari 6 halaman

2

1. Muhammad Ali vs Joe Frazier III

Pertarungan Muhammad Ali vs Joe Frazier ini menjadi edisi yang ketiga dari duel mereka. Laga ini digelar di Manila, Filipina, 1 Oktober 1975 dan diberi nama "Thrilla in Manila".

Pada dua pertarungan sebelumnya, Ali dan Frazier sama-sama memetik kemenangan dengan angka. Tak heran kalau laga ketiga ini seakan menjadi pembuktian siapa yang sebetulnya lebih hebat.

Pertarungan ini berlangsung dengan brutal. Frazier menghujani Ali dengan pukulan pada ronde ketiga, namun Ali bertahan dengan menggunakan teknik rope a dope (Bersandar di tali ring untuk meredam pukulan lawan).

Sepanjang duel hingga memasuki 14 ronde kedua petinju bertarung dengan hebat. Saat bel ronde 15 yang merupakan ronde pamungkas akan dibunyikan, Eddie Futch yang merupakan pelatih Frazier meminta pertarungan dihentikan.

Futch menilai Frazier sudah tak bisa melihat karena matanya bengkak parah terkena pukulan Ali. Pelatih legendaris itu tak ingin petinju asuhannya celaka jika laga diteruskan meski Frazier sempat bersikeras ingin melanjutkan duel.

Duel tersebut akhirnya dihentikan dengan hasil kemenangan TKO buat Ali dan si Mulut Besar langsung ambruk di atas ring karena kelelahan. Hingga akhir hayatnya Frazier yang meninggal pada 2011 masih menyebut bahwa ia sebetulnya masih sanggup melanjutkan duel di ronde 15 lawan Ali.

3 dari 6 halaman

3

2. Muhammad Ali vs George Foreman

Duel Muhammad Ali vs George Foreman digelar pada 29 Oktober 1974 di Kinshasa, Zaire, Afrika. Sama seperti laga akbar dalam dunia tinju, partai ini diberi gelar, yaitu "Rumble in the Jungle".

Ali yang saat itu berusia 32 tahun tampil sebagai underdog dalam duel ini. Rekor Foreman yang kala itu berusia 25 tahun memang menawan. Foreman 40 kali naik ring tanpa sekalipun kalah, 37 duel diselesaikan dengan KO.

Sebelum menantang Ali, Foreman lebih dulu mengalahkan George Foreman dan Ken Norton yang merupakan lawan berat Ali. Keduanya dipukul KO hanya dalam dua ronde.

Sejak ronde pertama, Foreman yang berusia lebih muda dan segar memperlihatkan keberingasan dengan melepaskan lebih banyak pukulan ke tubuh dan kepala Ali. Sang legenda seperti biasa memakai teknik rope a dope untuk meredam pukulan lawan.

Taktik itu berhasil. Tak hanya bisa bertahan, Ali juga membuat Foreman kelelahan karena terus melontarkan pukulan tanpa bisa menjatuhan lawan. Saat Foreman kelelahan, Ali giliran menghujani Foreman dengan pukulan dan membuat sang lawan terkapar KO di ronde delapan.

4 dari 6 halaman

4

3. Muhammad Ali vs Joe Frazier I

Laga ini dihelat di Madison Square Garden, New York, AS, pada 8 Maret 1971. Kedua petinju sama-sama belum terkalahkan sebelum berhadapan pada edisi pertama ini.

Ali datang dengan rekor 31-0, 25 KO. Sementara rekor Frazier 26-0, 23 KO. Tak heran kalau duel ini diberi label "Fight of the Century"

Pertandingan ini adalah ajang come back buat Ali. Ia sempat diskors tiga tahun dan kehilangan gelar juara karena menolak ikut wajib militer di AS. Selama Ali diskors, Frazier merajai ring tinju kelas berat.

Frazier tampil dominan dalam laga sepanjang 15 ronde itu. Ali dibuatnya mencium kanvas sebanyak dua kali, yaitu di ronde 11 dan 15. Ali dinyatakan kalah angka dan hasil ini menjadi kekalahan pertamanya.

5 dari 6 halaman

5

4. Cassius Clay vs Sonny Liston

Muhammad Ali masih memakai nama aslinya, Cassius Clay saat menantang Sonny Liston pada 24 Februari 1964 di Miami Beach, Florida, AS. Clay tampil sebagai underdog. Tak tanggung-tanggung, bursa taruhan hanya memberi angka 7-1 buat Clay saat menantang Liston.

Clay tak peduli dengan bursa taruhan. "Saya lebih suka dengan kondisi itu," kata Clay saat itu.

Pada laga inilah gaya bertinju "float like a butterfly, sting like a bee" pertama kali dikenal luas. Clay mengitari Liston seperti seekor capung sambil melepaskan pukulan layaknya lebah yang menyengat.

Usai ronde keenam, Liston berujar di sudut ring bahwa ia tak mampu lagi melanjutkan duel karena merasa kesakitan dihujani pukulan Clay. Duel berakhir dengan kemenangan TKO dan Clay menari di tengah ring sambil berteriak "Saya yang terbesar!".

Beberapa bulan sesudah pertandingan ini, Cassius Clay memutuskan memeluk Islam, mengganti namanya menjadi Cassius X, dan kemudian menggantinya lagi menjadi Muhammad Ali.

6 dari 6 halaman

6

5. Muhammad Ali vs Leon Spinks II

Muhammad Ali meraih kemenangan terakhir pada pertandingan yang digelar pada 15 September 1978 ini. Pada duel pertama yang dihelat tujuh bulan sebelumnya, Ali mengalami kekalahan angka yang mengejutkan.

Spinks baru tujuh kali bertanding di ajang tinju profesional sebelum menantang Ali. Bursa taruhan pun hanya menempatkan Spinks dengan skor 10-1.

Pada laga jilid dua, Ali tak mau mengulangi kesalahan. Ia tampil mendominasi dan meninggalkan gaya rope a dope. Ali kemudian menang mutlak dengan kemenangan angka. Hasil ini membuat Ali mencatat rekor sebagai petinju pertama yang menjuarai kelas berat sebanyak tiga kali.

Laga ini menjadi kemenangan terakhir buat Ali. Ia sempat naik ring lagi tapi kalah lawan Larry Holmes dan Trevor Berbick. Setelah itu, Muhammad Ali yang sempat beberapa kali pensiun menyatakan gantung sarung tinju, kali ini untuk selamanya.

 

 

Video Populer

Foto Populer