Sukses


Mengenal Kaki Palsu Pebalap Sepeda M Fadli

Bola.com, Jakarta - Pebalap sepeda Indonesia, Muhammad Fadli, mampu bangkit dari keterpurukan setelah mengalami kecelakaan parah di ajang balap motor yang berujung kaki kirinya diamputasi. Kini, dengan menggunakan kaki prostetik alias kaki palsu, Fadli banting setir menjadi pebalap sepeda dan tampil di ajang Asian Paracycling Championships 2017 di Bahrain.

Dalam perbincangan dengan Bola.com, Kamis (23/2/2017), Fadli mengatakan kaki prostetik yang dipakainya disesuaikan dengan ukuran kaki yang diamputasi, yaitu dari lutut ke bawah. Berkat kaki tersebut, Fadli bisa kembali merajut masa depannya, dengan menjajal peruntungan di ajang balap sepeda.

"Banyak yang bertanya kepada saya lewat inbox akun media sosial saya. Mereka ingin tahu tentang kaki prostetik yang saya gunakan, soalnya lumayan jarang di Indonesia," kata Fadli yang mengalami kecelakaan tragis di Sirkuit Sentul sesaat setelah melewati garis finis pada balapan kedua kelas SuperSport 600 cc Asia Road Racing Championship (ARRC) pada 7 Juni 2015 tersebut. 

"Ada dua perusahaan besar di dunia yang saya kenal (memproduksi kaki prostetik), yaitu Otobox dari Jerman dan Endolite dari Inggris. Ada juga produk lokal, tapi soal teknologi kalah dengan produk luar. Contoh teknologinya, misal ada yang elektrik atau karbon fleksibel seperti milik saya. Kalau saya pakai kaki prostetik buatan Turki," imbuh mantan pebalap Astra Honda Racing Team tersebut.   

Fadli menuturkan untuk aktivitas balap sepeda dia menggunakan kaki palsu yang terbuat dari bahan titanium. Bahan lainnya antara lain besi dan karbon. Namun, untuk aktivitas berat seperti balap sepeda bahan karbon tak cocok.

"Mengapa titatium, karena saya butuh yang rigid karena ketika saya beri power, tak terbuang. Tapi kalau bahan karbon, dikasih power malah mleyot, jadinya tidak cocok," kata atlet berusia 33 tahun. 

Kaki Prostetik M Fadli (Bola.com/GRAFIS: Adreanus Titus/FOTO: Nicklas Hanoatubun)

Harga kaki palsu yang kini digunakan Fadli untuk beraktivitas balap sepeda mencapai Rp 35 juta. Namun, menurutnya harga tersebut tergolong murah lantaran jika memakai produk luar banderolnya mencapai lebih dari Rp 100 juta.

Namun, bagi mayoritas orang, harga Rp 35 juta pun sudah tergolong mahal. Apalagi, sambung Fadli, dokter ahli untuk kaki prostetik masih agak jarang di Indonesia. Fadli mengaku dibantu Dr. Anita yang berpraktik di sebuah klinik di Cempaka Putih, Jakarta, saat memasang kaki prostetik miliknya.

"Ternyata kesehatan memang sangat mahal. Dari situ saya sering memberi tahu teman-teman yang merasa dirinya tidak beruntung. Saya bilang punya tubuh komplet itu sudah sangat beruntung. Kalau dipreteli tubuh ini sangat mahal. Makanya tubuh komplet itu sesuatu yang sangat berharga," beber Muhammad Fadli.    

"Yang penting bersyukur. Setelah mengalami ini, saya menyadari tubuh yang komplet itu mahal harganya. Tapi, saya tetap bersyukur karena masih bisa beraktivitas menggunakan kaki palsu," imbuh dia. 

Setelah mengenakan kaki palsu, masalah tak lantas selesai begitu saja. Fadli mengatakan proses beradaptasi dengan kaki palsu membutuhkan waktu yang tak sebentar. Sampai sekarang pun, Fadli masih terus beradaptasi. "Sekarang jalan saya agak pincang, tapi saya lihat berbagai video di Youtube, lama-lama bisa berjalan normal," urai Fadli. 

Saat memakai kaki palsu apakah ada pantangan melakukan gerakan tertentu? Menurut Fadli tak ada pantangan apapun. Namun, saat berenang atau mandi, Fadli biasanya mencopot kaki palsunya. 

"Tapi bukan berarti tidak boleh kena air sama sekali. Saya pernah bersepeda sambil hujan-hujanan. Sampai rumah langsung saya buka, bilas, terus dijemur. Ternyata cepat kering, karena bahannya lateks. Jadi tak masalah, kalau kena air sebenarnya," beber Muhammad Fadli.  

 

Video Populer

Foto Populer