Sukses


Rheza Danica Ahrens, Pengidola Rossi yang Kejutkan Asia

Bola.com, Buriram - Pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT), Gerry Salim, menjadi juara balapan pertama Asia Road Racing Championship kelas Asia production 250 di Sirkuit Buriram, Thailand, Jumat (14/4/2017). Namun, perhatian justru tertuju kepada rekan tim Gerry Salim, Rheza Danica Ahrens.

Pebalap asal Yogyakarta ini finis ketiga pada balapan itu. Dia mengungguli pebalap Jepang, Takehiro Yamamoto, yang dikenal sebagai pebalap sepesialis balap motor kelas 250cc.

Rheza menyentuh garis finis dengan catatan waktu 19 menit 11,219 detik, unggul 0,002 detik atas Yamamoto. Selisih waktu ini menunjukkan betapa sengitnya Rheza bersaing dengan pebalap Sidrap Honda Ikazuchi Racing Team tersebut.

"Saya berterima kasih kepada tim dan seluruh kru atas keberhasilan ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada keluarga saya," tutur Rheza setelah balapan.

Rheza sudah memiliki darah balap dalam dirinya. Sang ayah, Dendhit Wibowo, merupakan seorang mekanik yang sangat menyukai dunia otomotif. Sang ayah juga yang mengenalkan dunia otomotif kepada Rheza kecil.

Pada usia tujuh tahun, Rheza sudah "diceburkan" ke dunia balap dengan mengikuti kejuaraan minicross. "Ayah saya seorang mekanik dan juga mantan pebalap, jadi sudah tahu dunia balap dari kecil. Kalau pertama kali ikut balap itu mulai kelas satu sekolah dasar," cerita Rheza kepada Bola.com.

Sejak itu, dia kian fokus menekuni profesi sebagai pebalap. Beberapa kejuaraan dia ikuti, tak hanya nasional, tapi juga internasional. Namun, pebalap kelahiran 16 Mei 1998 ini mengaku lupa berapa banyak gelar yang sudah diraih sejak pertama kali turun sebagai pebalap.

"Lupa kalau gelar apa saja. Kalau yang tahun lalu saya masih ingat," seloroh Rheza tiga kali merasakan podium pada balapan Indospeed Race Series (IRS) 2016 tersebut.

Namun, yang paling diingat Rheza adalah kesuksean meraih gelar juara Suzuka Endurance 4 Hours 2016. Pada balapan yang berlangsung pada 30 Juli 2016 itu, pebalap yang pernah membela Yamaha Yamalube TDR KYT FDR Trijaya ini meraih gelar juara bersama Irfan Ardiansyah.

"Itu pertama kalinya saya merasakan gelar juara pada ajang internasional di luar Indonesia," tutur pebalap yang baru pertama kali turun bersama AHRT pada ajang ARRC musim ini.

2 dari 3 halaman

Dukungan Orang Tua

Berkat Dukungan Orang Tua

Pebalap Astra Honda Racing Team, Rheza Danica Ahrens. (AHRT)

Rheza mengaku profesi pebalap memang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil, bukan karena tuntutan sang ayah atau mengikuti jejak siapa pun. "Iya memang ingin jadi pebalap, memang cita-cita," kata Rheza yang mengaku mengidolakan pebalap Italia, Valentino Rossi.

Kini, Rheza sudah mewujudkan cita-citanya itu. Dia menjadi pebalap yang jadi andalan baru Astra Honda Racing Team. Gaya balapnya yang smooth dinilai mirip Rossi.

Namun, dia tak berpikir demikian. "Orang yang bisa menilai gaya balap saya, tentu penilaian orang akan berbeda-beda," ucap pria yang dikenal kalem ini.

Yang pasti, kemampuan membalap Rheza saat ini tak lepas dari peran sang ayah. Hingga saat ini, dia mengaku terus mendapatkan arahan dari sang ayah terkait dunia balap.

"Kedua orang tua adalah sosok yang paling berperan dalam karier balap saya," kata anak dari pasangan Dendhit Wibowo dan Avi Niriyanti tersebut.

3 dari 3 halaman

Karier di Honda

Pebalap AHRT, Gerry Salim, menjuarai balapan pertama ARRC kelas AP 250 di Sirkuit Buriram, Thailand, Jumat (14/4/2017). (Bola.com/Muhammad Wirawan Kusuma)

Astra Honda Racing Team tentunya punya peranan penting dalam karier Rheza. Tim yang dipimpin Anggono Iriawan inilah yang melihat dan memoles talenta Rheza.

Tak seperti kebanyakan pebalap Astra Honda Racing Team, Rheza tak mengawali kariernya di tim "Satu Hati" dari jenjang Astra Honda Racing School. Dia direkrut dari tim kompetitor, Yamaha. Adalah Anggono yang melihat potensi Rheza. 

"Rheza tahun lalu baru pindah ke Honda dari tim kompetitor. Saya dari dulu memang melihat Rheza sudah punya potensi dari kelas pemula. Saya juga tidak tahu kenapa tim kompetitor tak menarik Rheza," ungkap Anggono.

"Saya melihat anak ini punya talenta, jadi saya memberikan dia kesempatan. Makanya tahun lalu saya langsung mengarahkan dia ke sport karena usia juga," tambahnya.

Manager Motorsport and Safety Riding AHM itu mengatakan masih banyak yang masih bisa dikembangkan dari Rheza. "Dia pebalap yang bagus, banyak hal yang bisa dikembangkan. Anaknya juga telaten dan selama latihan juga dia fokus. Dia hanya perlu disiplin, kemauan itu ada," tutur bos AHRT tersebut.

Video Populer

Foto Populer