Fan Ini Rela Datang dari Solo Demi Indonesia Masters 2018

Kisah Pencinta Bulu Tangkis dari Solo di Indonesia Masters 2018 — Kisah pencinta bulu tangkis yang datang dari Solo untuk menonton Indonesia Masters 2018.

Bola.com, Jakarta - Meski tak selevel dengan Indonesia Open, Daihatsu Indonesia Masters 2018 ternyata juga memiliki banyak peminat. Bahkan, penonton tak hanya datang dari jakarta, tapi juga dari daerah.

Satu di antaranya adalah Yanto, warga Solo yang menyempatkan diri hadir di Istora Senayan, Jakarta, untuk menyaksikan langsung para pemain bulutangkis dunia bertanding.

"Saya kemarin datang dari Solo ke Jakarta. Saya datang ke Jakarta khusus untuk menonton Indonesia Masters. Kebetulan, keluarga saya memang pencinta bulu tangkis sejak dulu," ujar Yanto sembari tersipu malu kepada Bola.com.

"Kemarin orang tua saya datang dari kampung di Solo untuk menonton. Kami datang sejak babak awal agar bisa menikmati pertandingan dengan leluasa," tutur timpal Ari, anak Yanto.

Berbeda dengan Yanto, Ari memang sudah menetap di Jakarta. "Saya sudah lama tinggal di Jakarta untuk bekerja. Alhasil, saya cukup sering menonton pertandingan bulu tangkis secara langsung karena menggemari olahraga ini

Ari mengaku tak hanya hobi menonton bulutangkis. "Saya rutin bermain bulu tangkis sebagai hobi. Selain itu, saya memberi nama anak saya seperti pebulu tangkis idola, Mohammad Ahsan. Saya berharap dia bisa menjadi atlet bulu tangkis pada masa depan,"katanya.

Indonesia Masters 2018 sempat absen pada 2017 karena berbagai alasan. Alhasil, masyarakat Indonesia menyambut baik ketika turnamen itu kembali hadir pada 2018.

2 dari 2 halaman

Istora Senayan Baru

Ari kemudian mengomentari penampakan baru Istora Senayan setelah direnovasi. Dia kagum dengan penampilan Istora yang kini dianggapnya lebih menawan.

"Apabila dibandingkan dengan dulu, Istora sekarang lebih bagus. Dulu kan bangkunya dari kayu, sekarang sudah memakai set. Selain itu, menurut saya tiket saat ini cukup terjangkau," imbuhnya.

Meski begitu, Ari tidak memungkiri Istora Senayan masih punya kekurangan. Sebagai Muslim yang taat, dia merasa tempat beribadah di Istora masih kurang luas.

"Menurut saya, Mushala yang ada di sini kurang luas. Selain itu untuk kantin sebenarnya sudah cukup bagus meski sedikit kurang lengkap," tutup Ari yang ingin menonton pertandingan.