Sukses


    Tangis Jenderal Jelang Timnas Indonesia U-22 Berlaga di SEA Games

    Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 bakal kampanye perjuangan meraih emas sepak bola SEAGames 2017 pada Selasa (15/8/2017). Tim Merah-Putih bakal menjajal juara bertahan Thailand di fase penyisihan Grup B. Legenda sepak bola Indonesia, Sudirman, memberi dukungan moral kepada EvanDimas dkk.

    Sudirman yang akrab disapa Jenderal, karena namanya sama dengan pahlawan nasional Soedirman, merupakan salah satu anggota skuat Timnas Indonesia saat memenangi SEA Games 1991. Prestasi ini sampai saat ini belum bisa diulangi.

    "Laga-laga penyisihan akan sangat krusial bagi timnas. Thailand dan Vietnam, jadi lawan terberat di Grup B. Filipina, Kamboja, dan Timor Leste akan menyulitkan," ungkap Sudirman.

    Melihat komposisi pemain yang ada di tim asuhan Luis Milla saat ini, Jenderal punya keyakinan Tim Garuda Muda mengulangi prestasi serupa yang ia capai di masa lalu.

    Pilar Timnas saat juara Sea Games 1991, Sudirman, saat mengisi acara diskusi Bincang Taktik di Gedung KMK Online, Jakarta, Kamis (10/8/2017). Diskusi mengangkat tema

    "Timnas SEA Games 1991 mayoritas dihuni pemain kisaran usia 19-21 tahun. Hanya ada tujuh pemain senior di tim. Pemain muda biasanya punya semangat yang menggebu-gebu. Saya melihat tim yang ada saat ini memiliki kemiripan dengan tim yang pernah saya bela," kata Sudirman.

    Mantan stoper kelahiran Pekanbaru, 24 April 1969 itu menyebut ketahanan stamina bakal jadi kunci sukses atau tidaknya Timnas Indonesia U-22. "Jadwal pertandingan penyisihan amat rapat. Waktu istirahat pemain tidak banyak. Pelatih harus pintar-pintar melakukan rotasi. Pemain juga harus disiplin, saatnya istirahat ya istirahat, jangan malah keluyuran," ungkap Sudirman.

    Sudirman bersama Rahmad Darmawan (pelatih Timnas SEA Games 2011 dan 2013) dan Rully Nere (pemain Timnas juara SEA Games 1987) jadi pembicara acara Bincang Taktik yang digelar Bola.com dan KickOff! Indonesia pada Kamis (10/8/2017). Tema yang diusung Mengembalikan Tradisi Emas Sepak Bola SEA Games.

    Momen mengharukan terjadi dalam acara tersebut saar Jendral bercerita soal pengalamannya mengeksekusi tendangan penalti di fase tos-tosan melawan Thailand.

    Pertandingan final SEA Games 1991 berakhir dengan drama adu penalti, setelah Indonesia dan Thailand berbagi skor imbang 1-1. Sudirman jadi eksekutor ke-6 Timnas Indonesia, yang memastikan kemenangan 4-3 Tim Merah-Putih.

    Timnas Indonesia akhirnya memenangi drama adu penalti setelah Eddy Harto menggagalkan eksekusi penalti pemain Thailand dalam sistem sudden death

    Sudirman menangis saat menceritakan dirinya berada di ruang ganti, tempat di mana Pelatih Timnas Indonesia, Anatoli Polosin, menunggu para pemainnya yang sedang melakoni adu penalti.

    Pelatih asal Uni Soviet itu menunggu di ruang ganti karena tak berani menyaksikan drama adu penalti melawan Tim Negeri Gajah Putih.

    "Saat itu, setelah pertandingan, dia bilang ke anak-anak, kalian luar biasa. Dia juga memeluk pemain satu per satu," ucap Sudirman sambil menahan haru.

    2 dari 2 halaman

    Tips Adu Penalti

    "Hal itu membuat saya pribadi bangga, (medali) emas itu hingga 26 tahun ini, belum kita raih lagi," ia melanjutkan sambil terbata-bata.

    Sudirman menyebut awalnya ia bukan sosok yang dipercaya sebagai eksekutor adu penalti.

    "Sebenarnya  saat itu Bang Danurwindo (asisten pelatih) menunjuk Robby Darwis. Tetapi karena dia menolak akhirnya saya yang mengajukan diri. Saya hanya refleks saja mengangkat tangan, setelah rekan-rekan lain terdiam dan bersyukur bisa mencetak gol," ucapnya.

    "Begitu saya hendak menendang penalti mendadak suasana hening. Jantung saya berdetak kencang. Saya fokus saja konsentrasi merealisasikan tendangan ke arah kiri gawang. Pilihan arah saya tepat, kiper Thailand bergerak ke arah sebaliknya," ujar Sudirman.

    Sudirman memberi tips kepada para pemain Timnas Indonesia U-22 jika nanti dihadapkan situasi adu penalti di babak semifinal atau final SEA Games.

    "Kalau mau menendang, putuskan arah terlebih dahulu. Jangan berubah, tendang sekencang-kencangnya. Reflek kiper pasti kalah cepat dibanding bola," ujar Jenderal.

    Video Populer

    Foto Populer