Sukses


    4 Pemain Timnas Indonesia U-22 Mesin Penghancur Filipina

    Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 bakal berjumpa Filipina dalam lanjutan penyisihan Grup B SEA Games 2017. Pertandingan yang dihelat di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (17/8/2017), amat krusial bagi Tim Merah-Putih.

    Tim asuhan Luis Milla yang bermain imbang 1-1 kontra Thailand, butuh asupan poin maksimal untuk memperbaiki posisi di klasemen. Filipina pada pertandingan perdana meraih kemenangan 2-0 atas Kamboja. Di sisi lain tim kuat Vietnam menang menyakinkan 4-0 atas Timor Leste.

    Filipina bukan tim yang punya tradisi bagus di SEA Games. Sejak 1977 kali pertama ikut ajang multivevent kawasan Asia Tenggara, The Azkals tidak pernah meraih gelar juara. Pencapaian maksimal mereka hanya menembus semifinal pada edisi 1991 silam.

    Pada SEA Games 2013 silam, Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Filipina dengan skor 2-0. Kala itu kedua gol timnas dicetak oleh Evan Dimas.

    Jangan heran, jika di atas kertas Timnas Indonesia U-22 lebih dijagokan saat bersua Filipina. Apalagi kalau melihat performa menyakinkanHansamuYama dkk. pada duel melawan Thailand.

    Tim Merah-Putih punya bekal amunisi mumpuni. Menurut analisis Bola.com, ada empat pemain yang punya potensi merepotkan Filipina. Pemain-pemain yang dimaksud ada di sektor tengah dan depan. Siapa-siapa saja mereka dan peran apa yang dijalankan saat pertandingan?

    Duel Timnas Indonesia U-22 vs Timnas Filipina U-22 dalam partai kedua penyisihan Grup B SEA Games 2017 digelar di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (17/8/2017), jam 19.45 WIB. Pembaca Bola.com bisa menyaksikan pertandingan melalui player berikut ini.

     

     

     

    2 dari 5 halaman

    Evan Dimas

    1. Evan Dimas

    Pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla, sadar betul begitu krusialnya memenangi pertarungan sektor tengah dalam sebuah laga.

    Jika ingin sukses mengarungi laga-laga berat di penyisihan Grup B SEA Games 2017 melawan Thailand, Vietnam, Filipina, Timor Leste, dan Kamboja, lini kedua Tim Merah-Putih butuh gelandang-gelandang  agresif yang menjalankan peran berbeda sesuai kebutuhan taktik.

    Mengusung skema dasar 4-3-3, di sektor tengah Tim Garuda Muda bakal  ada tiga gelandang yang jadi pengendali ruang mesin permainan.

    Seorang gelandang bakal bertindak sebagai playmaker. Ia  diharapkan jadi pengatur tempo permainan dan memperkuat daya gedor.

    Sepanjang pertandingan sang gelandang bakal banyak memegang bola dan  menyodorkan passing serta umpan terukur ke area depan.

    Evan Dimas jadi sosok yang paling pas menjalani ini. Ia pemain yang senang lama-lama bermain bola. Kemampuannya melayangkan passing dan crossing jempolan.

    Saat pertandingan perdana Grup B, Evan Dimas unjuk kapasitas sebagai jenderal lini kedua. Timnas Indonesia U-22 sempat unggul penguasaan bola 60-40 persen pada babak pertama, karena peran besar Evan.  

    Evan menjadi poros permainan pendek merapat Tim Merah-Putih. Saat menghadapi Filipina Evan diyakini bakal bermain lebih agresif membantu serangan.

    Pemain satu ini kerap menciptakan kengerian lewat pergerakan kejutan dari lini kedua. Pemain Bhayangkara FC tersebut banyak mencetak gol dengan muncul tiba-tiba di area kotak penalyi lawan.

    3 dari 5 halaman

    Muhammad Hargianto

    2. Muhammad Hargianto

    Dalam patron permainan 4-3-3 ada seorang gelandang yang bertindak sebagai jangkar. Ia bakal jadi penghalau pertama serangan lawan. Sang pemain yang diplot di posisi ini harus siap bermain keras.

    Gelandang bertahan  bakal jadi orang yang berduel satu lawan satu dengan penyerang lawan  yang mencari celah masuk ke area kotak penalti.

    Tugas satu ini dijalankan dengan sempurna oleh Muhammad Hargianto. Pemain asal Persija Jakarta itu jadi pemain paling menyebalkan bagi penyerang-penyerang Thailand.

    Saat Tim Gajah Putih mencoba masuk ke pertahanan Timnas Indonesia U-22, Hargianto kerap mengumbar tekel menghentikan laju bola.

    Risiko dari pemain yang bermain sebagai gelandang angkut air adalah hukuman kartu akibat pelanggaran yang ia lakukan. Hargianto agaknya sudah siap dengan konsekuensi tersebut.

    4 dari 5 halaman

    Osvaldo Haay

    3. Osvaldo Haay

    Osvaldo Haay dipercaya Luis Milla jadi penyerang sayap Timnas Indonesia U-22 saat menghadapi Thailand. Pemain asal Persipura Jayapura tersebut tampil apik di sisi melebar ofensif Tim Garuda Muda.

    Berbekal kemampuan lari cepat plus skill dribel mumpuni, Osvaldo yang namanya sama dengan legenda sepak bola Argentina, Osvaldo Ardilles, kerap melakukan tusukan mematikan ke area berbahaya pertahanan lawan.

    Gol penalti Timnas Indonesia U-22 berawal dari pergerakan lincah Osvaldo di kotak 12 Thailand. Akselerasinya yang berbahaya terpaksa dihentikan lewat tekel keras.

    Saat menjajal Filipina, permainan Osvaldo diyakini makin menggila. Ia bakal sering merepotkan lini pertahanan The Azkals. Catatan penting yang perlu diperhatikan, sang pemain kudu memperbaiki akurasi umpan lambung.

    Saat menghadapi Thailand umpan lambungnya kerap tidak efisien, karena bek-bek Thailand yang tinggi menjulang dengan mudah membaca arah bola.

    5 dari 5 halaman

    Ezra Walian

    4. Ezra Walian

    Striker naturalisasi Indonesia, Ezra Walian, kemungkinan besar akan turun sebagai starter tim nasional Indonesia U-22 saat menghadapi Filipina pada laga kedua SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (17/8/2017).

    Hal tersebut terlihat dalam latihan timnas Indonesia yang digelar Rabu (16/8/2017) siang. Ada dua hal yang mengindikasikan Ezra akan turun sebagai pemain inti saat menghadapi Filipina.

    Pertama, Marinus Mariyanto Wanewar hanya berlatih ringan secara individu ditemani staf Tim Garuda Mudaa. Kedua, Bola.com
    mencatat, Ezra memperlihatkan performa bagus dengan ketajaman melalui  sundulan kepala dan tembakan yang dilepaskannya pada sesi latihan.

    Pelatih Tim Merah-Putih, Luis Milla memang berencana untuk merotasi beberapa pemain. Ezra pun kemungkinan besar akan bermain guna mengatasi persoalan ketajaman di sektor depan.

    Saat Marinus Manewar dipasang sebagai target man, ia kerap mengalami kesulitan menembus pertahanan rapat Tim Gajah Putih. Ia miskin peluang emas.

    Ezra yang didikan Akademi Ajax Amsterdam diyakini bisa memberi pembeda saat duel melawan Filipina. Ia terbiasa menjalani pertandingan level atas di Belanda.

     

     

     

    Video Populer

    Foto Populer