Sukses


Casemiro, Sosok Penyebab Degradasi Performa Real Madrid

Bola.com - Real Madrid menuai sorotan tajam terkait degradasi performa pada awal musim 2017-2018. Setelah meraih empat kemenangan beruntun di berbagai kompetisi, anak asuh Zinedine Zidane menelan pil pahit karena dua laga terkini berakhir seri.

Levante adalah tim teranyar yang membuat Real Madrid kembali lesu. Perjudian Zinedine Zidane berakhir pilu karena kedua klub bermain 1-1 pada laga pekan ketiga La Liga, Sabtu (9/9/2017).

Zinedine Zidane melakukan rotasi dengan mengistirahatkan sejumlah pemain andalannya. Sang pelatih memasukkan sejumlah nama baru seperti Marcos Llorente dan Theo Hernandez untuk tampil sejak menit pertama. Namun, peran kedua figur itu kurang maksimal dan gagal membuat Real Madrid membusungkan dada.

Keputusan Zinedine Zidane yang enggan memasang pemain-pemain andalan cukup bisa dipahami. Faktor fisik yang belum sepenuhnya fit ditengarai menjadi alasan utama sang pelatih mengambil langkah berani.

Maklum saja, para penggawa utama seperti Isco, Casemiro, hingga Gareth Bale, baru kembali bergabung karena menjalani tugas internasional bersama negara masing-masing untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2018.

Berbagai pihak lantas mulai berspekulasi mengenai sebab merosotnya performa Real Madrid saat ini. Mereka menganggap Los Blancos mengalami krisis di lini serang, mengingat juru gedor utama Cristiano Ronaldo masih absen karena hukuman larangan bermain sebanyak lima pertandingan.

Akan tetapi, anjloknya performa Real Madrid bukan karena absennya Cristiano Ronaldo seorang. Anggapan itu berkaca dari dua kemenangan meyakinkan pasukan Zinedine Zidane tanpa CR7, yakni ketika bersua Barcelona dengan skor 2-0 pada 16 Agustus 2018, dan Deportivo La Coruna tiga tol tanpa balas, empat hari berselang.

Jika menilik data sejumlah laga musim ini, Casemiro seakan menjadi aktor di balik merosotnya konsistensi Real Madrid. Gelandang Brasil itu memiliki peranan besar mengawal lini tengah ketika tim menang dalam empat laga musim ini.

Real Madrid pun menuai hasil negatif ketika Casemiro absen atau tidak bermain di posisi terbaik. Contoh, misalnya ketika Los Blancos bermain 2-2 dengan Valencia, 27 Agustus 2018.

Dalam laga itu, Casemiro menghuni jantung pertahanan karena tim mengalami krisis bek. Raphael Varane masih berkutat dengan cedera dan Sergio Ramos terkena hukuman akumulasi kartu.

Peran Casemiro sebagai bek tengah sejatinya cukup krusial. Menurut catatan Whoscored, dia mendapat rataan nilai 7,11 karena melakukan total lima tekel bersih, serta masing-masing satu intersep, mencegah bola hasil tembakan ke arah gawang, dan menghalau peluang lawan.

Akan tetapi, usaha Casemiro seakan sia-sia karena kurang apiknya dukungan dari lini kedua. Toni Kroos yang berperan sebagai gelandang bermain tidak maksimal. Dia hanya mencatatkan satu intersep dan dua tekel bersih sepanjang laga melawan Valencia.

Kelemahan Real Madrid semakin terekspos ketika bermain imbang dengan Levante. Absennya Casemiro membuat sang lawan leluasa membangun serangan dan menciptakan total lima peluang yang satu di antaranya berujung gol.

Toni Kroos dan Marcos Llorente yang ditugaskan sebagai gelandang bertahan kurang mahir menyaring gempuran Levante. Whoscored mencatat, kedua penggawa Real Madrid itu hanya mendulang masing-masing satu tekel bersih tanpa sekalipun melakukan intersep sepanjang pertandingan bergulir.

2 dari 2 halaman

De Javu musim 2016-2017

Saat ini performa minor Real Madrid mirip dengan yang terjadi musim lalu. Skuat Zinedine Zidane melibas enam laga awal dengan kemenangan di berbagai kompetisi, dan lima pertandingan di antaranya karena kontribusi Casemiro sebagai gelandang bertahan.

Akan tetapi, Real Madrid mengalami petaka ketika Casemiro menderita cedera. Absennya sang pemain membuat tim langsung menelan empat hasil imbang secara beruntun di berbagai ajang.

Casemiro merupakan salah satu penggawa Real Madrid yang berperan maksimal mengawal pertahanan sepanjang musim lalu. Menurut statistik whoscored, sang pemain mendulang rataan 9,3 tekel bersih, 4,7 intersep, hingga 2,9 haluan bola per setiap pertandingan La Liga dan Liga Champions yang dilakoninya musim lalu.

Statistik Casemiro tidak mampu disaingi Toni Kroos dan Mateo Kovacic meskipun sering ditempatkan di posisi serupa. Maklum saja, Casemiro adalah sosok gelandang bertahan dengan tipe ball-winning ketimbang deep-lying playmaker seperti Kovacic dan Kroos.

Absennya Casemiro tak ayal membuat Real Madrid akan semakin merugi jika menilik sejumlah fakta yang dijabarkan. Zinedine Zidane pun harus menemukan formula yang tepat jika Casemiro mengalami cedera, terkena akumulasi, atau dimatikan perannya oleh lawan. Jika tidak segera menemukan solusi, bukan tidak mungkin Real Madrid akan nir gelar musim ini.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer