Sukses


    Sriwijaya FC Dipastikan Absen pada Jendela Transfer TSC

    Bola.com, Palembang - Sriwijaya FC (SFC) mengambil keputusan yang tidak banyak dilakukan klub lain yang bermain di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Pada saat klub pesaing ramai-ramai mencoret atau mendatangkan pemain baru hingga merombak tim, SFC memilih absen pada jendela transfer.

    Laskar Wong Kito tidak akan melakukan pencoretan atau pun mendatangkan pemain baru untuk putaran kedua TSC 2016. Hal ini sesuai keputusan tim pelatih yang disetujui manajemen, bila skuat yang ada saat ini sudah cukup mumpuni untuk menjalani TSC 2016 hingga tuntas.

    "Tidak mudah membentuk sebuah tim dan diperlukan waktu yang cukup lama agar kekompakan dan soliditas terbangun. Sejauh ini berdasarkan evaluasi, skuat kami cukup mampu bersaing dan jika mampu memperbaiki kekurangan di putaran pertama, SFC bisa terus bersaing memperebutkan gelar juara," ujar Achmad Haris, sekretaris SFC.

    Berdasarkan evaluasi, penampilan Hilton Moreira dkk. sudah dianggap baik kendati untuk sementara berada di posisi kelima klasemen. Namun, SFC jadi tim paling agresif dalam mencetak gol di TSC 2016 dan jadi nomor dua tim yang paling sedikit kebobolan.

    Sejauh ini Laskar Wong Kito sudah mencetak 30 gol dan kebobolan 14 gol sehingga surplus 16 gol. Jumlah itu jadi yang paling tinggi karena hanya mampu disaingi Arema Cronus, dengan selisih gol 14.

    Dengan kepastian itu, fokus manajemen kini beralih pada administrasi empat pemain asing pluis Keith Kayamba sebagai pelatih fisik. Sriwijaya FC memastikan pihaknya menaati aturan dengan mengurus Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) bagi para pemain dan pelatih asingnya itu. Bila tidak ada kendala, urusan itu akan selesai pada Jumat (9/9/2016).

    Achmad Haris sedikit flashback dengan berujar bila saat sepak bola Indonesia disanksi, terkesan ada sedikit kelonggaran bagi pemain maupun pelatih asing yang bekerja sama dengan klub Indonesia semisal dengan hanya menggunakan visa kunjungan.

    "Tapi, tak perlu melihat ke belakang lagi. Kami menyambut baik adanya penertiban administrasi ini. Bahkan saat diundang oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI terkait masalah ini di Jakarta (6/9/2016), kami turut hadir," ungkap Achmad.

     

     

    Video Populer

    Foto Populer