3 Fasilitas Mewah Buat Pelatih Muda Indonesia di Klub China

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Mar 2017, 13:45 WIB
Muhamad Yusup Prasetiyo saat melatih tim Lijiang U-15 di komplek latihan Lijiang FC, Yunnan, China. (Bola.com/Dokpribadi)

Bola.com, Lijiang - Pelatih muda asal Indonesia, Muhamad Yusup Prasetiyo, mulai melatih tim U-15 Lijiang FC, Provinsi Yunnan, China. Mantan pemain Timnas Indonesia U-17 itu dikontrak dua tahun untuk melatih tim U-15 yang tampil di Liga China U-15.

Kepada Bola.com, pelatih berusia 26 tahun itu menceritakan pengalaman menangani pesepak bola China. Di Lijiang FC, walau hanya klub Divisi 2 atau level ketiga Liga China, fasilitas dan tempat latihan sangat bagus. 

Advertisement

Dari pembicaraan dengan Yoyo, sapaan sang pelatih, Bola.com merangkum tiga fasilitas mewah yang diberikan klub China itu kepadanya. 

1. Apartemen dan kantor

Begitu tiba di Lijiang, Yoyo merasa tersanjung karena pemilik klub memberikan fasilitas yang sangat bagus, tentunya bila dibandingkan dengan Indonesia. Yoyo mendapat apartemen minimalis dengan bahan utama kayu yang letaknya sekitar 3 kilometer dari pusat latihan Lijiang FC. Apartemen tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas seperti laundry dan tempat makan. 

Selain di apartemen, Yoyo juga berkantor di markas klub yang berada satu kompleks dengan tempat latihan. Fasilitas dalam kompleks tersebut sangat bagus, dilengkapi dengan lapangan sintetis dan rumput asli. Kompleks latihan berada di dekat Lijiang Stadium yang jadi kandang tim Lijiang FC senior.

Ruang makan para pemain di Lijiang FC U-15. (Bola.com/Dok.Muhamad Yusup Prasetiyo)

Bangunan markas tim juga didesain minimalis tapi mewah, mulai tempat makan pemain, kamar mandi, hingga dapur. Klub juga memiliki asrama pemain yang letaknya berdekatan dengan tempat latihan. Walau tidak mewah, tetapi asrama bersih dan rapi.

 

2 dari 2 halaman

Sopir Pribadi

Ruangan yang digunakan untuk briefing atau sesi latihan dalam kelas pemain U-15 Lijiang FC. (Bola.com/Dok.Muhamad Yusup Prasetiyo)

2. Sopir pribadi

Sebagai pelatih asing, Yoyo sebenarnya mendapat mobil pribadi yang digunakan untuk menuju tempat latihan atau keperluan pribadi lainnya. Namun, pemilik klub juga memberikan sopir pribadi karena mengetahui perbedaan jalur mobil di Lijiang dan Indonesia.

"Untuk ukuran tim U-15 saya pikir fasilitas yang mereka berikan sangat bagus. Mereka memang sangat fokus pada pembinaan usia muda jadi fasilitas untuk pemain dan pelatih dinomorsatukan," ucap Yoyo kepada Bola.com melalui aplikasi WhatsApp.

3. Koki

Pemilik klub mengetahui Yoyo beragama Islam dan tentunya tidak memakan daging babi. Padahal, menurut Yoyo, hampir semua masakan di China, terutama yang dikonsumsi pemain dan karyawan klub, semuanya menggunakan minyak babi.

"Saya terkejut karena mereka sudah sangat paham dan memberikan saya menu makanan berbeda. Jadi, ada koki yang memasak tanpa menggunakan minyak babi," imbuhnya.

Yoyo mengakui harus beradaptasi dan bekerja keras dalam melatih pemain China. Apalagi para pemain masih belum bisa berbahasa Inggris. Yoyo pun sedikit demi sedikit mulai belajar Bahasa China.

"Tim ini mengikuti Liga China U-16 dan saya ditarget untuk memperbaiki peringkat musim lalu," katanya.