Mahmoud Eid Tidak Berniat Provokasi Persija

oleh Aditya Wany diperbarui 20 Feb 2020, 23:20 WIB
Gelandang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Sidoarjo - Pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Persija Jakarta melahirkan satu momen kontroversi di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020). Ini melibatkan gelandang Persebaya, Mahmoud Eid, dalam duel final Piala Gubernur Jatim 2020.

Mahmoud Eid mencetak gol keempat yang lahir pada menit ke-80 dan membuat skor pertandingan menjadi 4-1. Selesai membobol gawang Shahar Ginanjar, dia berlari ke arah bangku cadangan Persija dan di sinilah momen kontroversial itu terjadi.

Advertisement

Pemain berpaspor Palestina itu memperlihatkan gesture meremehkan tim lawannya. Mulanya dia menunjuk ke bawah, lalu menyilangkan tangan di depan, dan merentangkan kedua tangannya. Seolah dia ingin menyampaikan bahwa permainan Persija telah selesai.

Sontak, semua orang yang ada di bangku cadangan Persija berdiri dan merespons bahasa tubuh Mahmoud itu dengan amarah. Para wasit berusaha menenangkan kedua pihak. Mahmoud lantas diminta menjauh oleh para pemain Persebaya lainnya.

Pemain berusia 26 tahun itu mengaku tidak memiliki maksud tertentu saat melakukan selebrasi itu.

“Saya tidak berniat menyinggung siapapun. Maksud saya, permainan sudah selesai, tidak lebih dari itu. Saya tidak bermaksud buruk. Inilah sepak bola dan ada banyak kebahagiaan di sini,” kata Mahmoud kepada Bola.com setelah pertandingan.

Setelah laga itu, Mahmoud Eid mengunggah permintaan maafnya lewat akun instagram. Ucapannya kira-kira hampir sama dengan saat diwawancari oleh Bola.com.

 

Video

2 dari 2 halaman

Langsung Meminta Maaf

Gelandang Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid. (Bola.com/Aditya Wany)

Sebelum mengunggahnya, pemain kelahiran Swedia itu sudah meminta maaf secara langsung kepada Persija. Mulanya, Mamhoud Eid menghampiri striker Persija, Marko Simic, dan menjelaskan tidak ada niat buruk dalam selebrasi itu.

Mahmoud juga mendatangkan semua pihak di Persija untuk meminta maaf. Dia menjadi pemain paling terakhir bersiap-siap ke podium untuk menerima medali dan trofi juara turnamen pramusim ini.

“Untuk rasa hormat terhadap tim lawan dan para pemain, saya minta maaf. Permintaan maaf ini saya tujukan oleh pemain, pelatih, dan fans juga. Saya tadi hanya spontan merasakan bahagia setelah mencetak gol,” imbuh pemain Timnas Palestina tersebut.

Terlepas dari itu, pertandingan ini menjadi catatan penting buat Mahmoud dalam mengawali karier di Indonesia. Baru sekitar satu setengah bulan bergabung Persebaya, dia sudah mencatatkan prestasi gelar juara, meski berstatus turnamen pramusim.

 

Berita Terkait