Dampak Pandemi COVID-19, Omzet Penjualan Jersey PSS Turun 30 Persen

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 27 Mar 2020, 13:15 WIB
PSS Sleman Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Sleman - Penjualan jersey tim PSS Sleman pada awal musim Shopee Liga 1 2020 mengalami penurunan cukup signifikan. Hal itu tak lepas dari dampak yang ditimbulkan akibat wabah virus Corona.

PSSI telah menghentikan kompetisi sepak bola profesional di Indonesia hingga batas waktu yang masih belum bisa ditentukan. Ditambah seluruh tim peserta sudah meliburkan skuatnya, dan para pemain kembali pulang kampung.

Advertisement

Manajer bisnis apparel Sembada, Hasbi Sirajudin, mengatakan tingkat penjualan jersey PSS Sleman hingga medio Maret, mengalami penurunan cukup signifikan. Penurunan omzet itu berkisar 30 persen dari kondisi normal.

Menurutnya, faktor utama yang menjadi penyebab adalah tidak adanya aktivitas pertandingan. Kemudian pandemi COVID-19 yang merebak, membuat social distancing harus dilakukan oleh masyarakat, termasuk para pendukung PSS.

"Maret turun di kisaran 30 persen, karena masih ada tiga pertandingan pada awal bulan yang sangat membantu. April nanti pasti penurunan lebih besar," beber Hasbi saat dihubungi Bola.com, Jumat (27/3/2020).

"Melihat perbandingan musim lalu, jersey baru bisa rilis 50-60 paket habis terjual setiap harinya. Sekarang sekitar belasan saja. Angka itu sebenarnya masih wajar, tapi mesti berpikir lagi harus bagaimana jika situasi masih seperti ini," ungkapnya.

Sebenarnya bukan hanya PSS Sleman saja, bisa dipastikan pandemi COVID-19 telah membuat lesu penjualan merchandise klub-klub peserta Shopee Liga 1 2020 lainnya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Penjualan Online

Gelandang PSS Sleman, Jepri Kurniawan (kiri) saat berduel dengan pemain Persib Bandung dalam sebuah uji coba. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Langkah strategis yang dapat dilakukan divisi bisnis merchandise PSS Sleman adalah memaksimalkan potensi penjualan via online. Upaya yang tepat mengingat imbauan dari pemerintah untuk sementara tidak membuat kerumunan masyarakat.

Tidak hanya itu, store resmi PSS juga memberlakukan bentuk pencegahan meluasnya virus Corona, dengan penyemprotan disinfektan dan hand sanitizer.

"Toko memang buka, tapi ada pembatasan jumlah pengunjung yang masuk sebagai bentuk social distancing. Makanya kami stimulus via online, agar tidak harus datang ke store kami," tegas Hasbi Sirajudin.

Berita Terkait