Manchester City Tawarkan Etihad Stadium Jadi Markas Tenaga Medis untuk Perangi COVID-19

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Mar 2020, 18:30 WIB
Kiper Bournemouth, Asmir Begovic, berebut bola dengan gelandang Manchester City, Leroy Sane, pada laga Premier League di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (1/12). City menang 3-1 atas Bournemouth. (AFP/Oli Scarff)

Jakarta Manchester City telah menawarkan bantuan kepada National Health Service (NHS) atau Layanan Kesehatan Nasional Inggris untuk memerangi pandemi virus Corona Covid-19. Manchester City akan menyediakan Stadion Etihad untuk kepentingan tenaga medis.

Mulai minggu depan, dokter dan perawat dapat menggunakan Etihad Stadium untuk tujuan perencanaan dan pelatihan. Mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan pandemi.

Advertisement

Namun, tidak ada pasien yang akan dirawat di markas Manchester City itu. Saat ini sedang dibangun rumah sakit sementara dengan jarak dua mil di Manchester Central Convention Complex (GMEX).

Manchester City telah menghubungi petinggi kesehatan untuk membuat ruang pertemuan bagi staf NHS untuk berkumpul dan bersiap menghadapi krisis yang sedang berlangsung.

Video

2 dari 3 halaman

Tempat Aman

Etihad saat ini tidak digunakan untuk kegiatan sepak bola, karena Liga Ingris ditunda hingga akhir April. Manchester City dan Manchester United sebelumnya telah menyumbangkan 100.000 pounds kepada bank lokal yang sedang berjuang karena wabah Corona Covid-19.

Pada 2017, Etihad pernah menjadi tempat yang aman bagi keluarga untuk berkumpul setelah pemboman di Manchester Arena.

3 dari 3 halaman

Langkah Bijaksana

Manchester City sebelumnya sudah mengambil langkah bijaksana dengan terus meningkatnya pandemi virus corona. Mereka akan mengembalikan tiket fans yang batal hadir ke stadion saat City bertanding.

Wabah virus corona memang semakin menyebar saat ini. Bahkan beberapa elemen sepak bola seperti pemain, ofisial, hingga pemilik klub sudah terinfeksi virus tersebut.

Sumber: dari berbagai sumber

Disadur dari: Liputan6.com (Achmad Yani Yustiawan/Jonathan Pandapotan Purba, published 29/3/2020)