Shopee Liga 1 2020 Terhenti, Arema FC Mengaku Tak Ada Pemasukan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 31 Mar 2020, 06:30 WIB
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Terhentinya kompetisi Shopee Liga 1 karena pademi virus corona atau COVID-19 membuat semua klub merugi, termasuk Arema FC. Tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan itu mengaku tidak ada lagi pemasukan selama kompetisi dihentikan hingga 1 Juli mendatang.

Satu sumber pandapatan dari tiket pertandingan kandang tidak ada. Namun, yang lebih menyedihkan, untuk sementara sponsor juga menunda pemberian fresh money.

Advertisement

Sponsor yang menempel di jersey dan papan iklan melakukan pembayaran secara bertahap, dengan catatan ketika kompetisi berjalan normal. Tapi, sayangnya hingga saat ini baru tiga pertandingan yang berjalan.

Manajemen Arema FC memaklumi keputusan sponsor. Bahkan mereka bersyukur sponsor yang sudah menjalin kerjasama tidak langsung cabut atau melakukan revisi kontrak. Opsi itu bisa diambil sponsor mengingat kompetisi saat ini sedang ditunda karena force majeure.

“Kami bersyukur semua sponsor masih berkomitmen di Arema. Meskipun kondisi sekarang tidak normal,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Namun Arema FC tetap proaktif memberikan update terkait kepastian kompetisi dan kondisinya saat ini kepada sponsor. Sejak pekan keempat yang harusnya dimulai 14 April dipastikan mundur, divisi bisnis Arema sudah berkomunikasi langsung dengan sejumlah sponsor yang ada. Seperti sponsor utama yang menempel di jersey, MS Glow for Men, Indomie, Kratingdaeng dan Joseph Refo Inc.

Video

2 dari 2 halaman

Bayar Gaji dari Subsidi PT LIB

Arema FC Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Lantas darimana Arema FC mendapatkan dana untuk membayar gaji pemain, pelatih, ofisial hingga karyawan manejemen selama kompetisi tertunda beberapa bulan ke depan? Tentu mereka terpaksa merogoh dana cadangan.

Satu di antaranya subsidi dari operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru. Arema wajib membayar 25 persen gaji pemain, pelatih, dan ofisial selama kompetisi mandek sesuai dengan keputusan PSSI. 

Arema dan sejumlah tim sudah mengajukan usulan jika subsidi yang juga dikucurkan bertahan tetap bisa dicairkan sebagian pada Maret ini.

“Dalam kondisi seperti ini memang tidak ada pemasukan. Kondisi tidak normal karena COVID-19 ini tidak hanya mempengaruhi Arema. Tapi, masih banyak aktivitas bisnis lain yang justru mengalami masalah lebih berat dari kami. Jadi, harus tetap bersyukur,” tegasnya.

Sebenarnya Arema masih bisa dapat pemasukan dari official store. Meskipun store yang berdampingan dengan kantor manajemen di Jalan Mayjen Pandjaitan, Kota Malang sudah ditutup, mereka masih melayani penjualan secara online.

Hanya saja pemasukan yang didapatkan tidak banyak. Apalagi tidak banyak fans yang membeli merchandise dalam kondisi seperti ini. Mereka mengalokasikan dananya untuk kebutuhan pokok, sehingga pemasukan dari official store tentu masih jauh untuk menutup kebutuhan finansial klub.