Bob Hasan, Detak Jantung dan Bapak Atletik Indonesia

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 31 Mar 2020, 15:55 WIB
Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan memberikan arahan kepada atlet atletik di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018). Pelatnas Asian Games 2018 PB PASI kembali dipusatkan di Stadion Madya Senayan. (Bola.com/Asprilla Dwi Adha)

Bola.com, Jakarta - Sosok Mohammad Hasan atau Bob Hasan tak bisa dipisahkan dari dunia atletik Indonesia. Bagi pengusaha kawakan Indonesia itu, dunia atletik bagaikan detak jantungnya. 

Dunia atletik berduka mendalam ketika pria berusia 89 tahun yang berstatus Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) tersebut tutup usia pada Selasa (31/3/2020) di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Bob Hasan sudah sejak beberapa waktu lalu harus berjuang melawan penyakit kanker. 

Advertisement

Para pengurus PASI berduka, begitu juga atlet-atlet atletik Indonesia. Kepergian Bob Hasan meninggalkan lubang kehilangan besar di dunia olahraga Indonesia, bukan hanya atletik. 

Kecintaan dan kegilaan Bob Hasan terhadap atletik tak perlu diragukan lagi. Sudah lebih dari 40 tahun dia berkecimpung di atletik. 

Pria kelahiran Semarang pada 1931 tersebut kali pertama menjabat ketua umum PASI pada 1976 menggantikan Sayidiman Suryohadiprojo, alias empat tahun lalu. Sejak itu, sosoknya tak tergantikan di asosiasi tersebut hingga dirinya tutup usia.

Saat pertama kali menceburkan diri ke PASI, Bob Hasan dibebani target berat. Presiden Indonesia saat itu, Soeharto, menugasi Bob Hasan untuk mengangkat prestasi atletik Indonesia.  

Berbagai cara dilakukan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada kabinet Pembangunan VII itu untuk membuat dunia atletik Indonesia menggeliat, bangkit, dan berbicara banyak di level internasional. Dia rela melakukan apa pun, termasuk merogoh kocek dari kantong pribadinya untuk memenuhi kebutuhan atlet Indonesia. Muara yang ingin dicapai tentu saja prestasi demi prestasi di level bergengsi. 

Bukan hanya bermodal dana pribadi, Bob Hasan juga rela mengorbankan waktunya. Dia menjelajah ke berbagai sudut Indonesia untuk berburu bibit-bibit atlet yang mumpuni. Mereka kemudian ditempa dengan harapan mengukir prestasi untuk Tim Merah Putih. 

Seperti dilansir Antara, dalam sebuah wawancara, Bob Hasan pernah mengatakan minimal mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp 10 miliar per tahun untuk mendanai PASI.

Sebegitu besarnya sumbangsih Bob kepada dunia atletik Indonesia, sampai-sampai  Kongres PASI memilihnya lagi sebagai ketua umum pada 2016.  Para peserta kongres itu bahkan sepakat menetapkan Bob sebagai Bapak Atletik Indonesia.

Kontribusi Bob Hasan untuk atletik tak ada duanya. Bahkan sebuah rumah mewah miliknya dengan fasilitas kelas satu di kawasan elite Permata Hijau di Jakarta Selatan, dia persembahkan untuk kemajuan atletik nasional yang dia jadikan pemusatan latihan untuk para atlet muda.

Di tempat itu, puluhan atlet muda berbagai daerah, hasil pantauan PASI, berlatih dan belajar setiap hari, agar bisa mengikuti kompetisi-kompetisi atletik di seluruh dunia.

 

 

2 dari 3 halaman

Lahirkan Atlet-atlet Berprestasi

Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan (baju hijau) saat memberikan keterangan pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Liputan6.com/Cakrayuri Nuralam)

Berkat keuletan dan dukungan total dari Bob Hasan, lahir atlet-atlet berprestasi Indonesia yang mampu mengukir prestasi di level inernasional. Di masanya, Indonesia menghasilkan sprinter-sprinter ternama yang merajai Asia Tenggara, mulai dari Mardi Lestari, Purnomo Muhammad Yudhi, Suryo Agung Wibowo, sampai yang teranyar Lalu Muhammad Zohri.

Ada juga atlet lain seperti Triyaningsih, Maria Londa (lompat jauh), hingga Emilia Nova (lari gawang). Mereka silih berganti mengantar sang Merah Putih berkibar di berbagai ajang. Lalu Mohammad Zohri bahkan telah menggenggam tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. 

Bob Hasan bukan hanya memimpin PASI dengan melihat dari jauh. Dia benar-benar terjun dan meleburkan diri. Contohnya, demi mengangkat prestasi Zohri, dia rela membiayai semua kebutuhan Zohri dari kocek pribadinya. Hasilnya tak sia-sia. Zohri menebusnya dengan menjadi juara lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia U-20 di Finlandia. 

Peran besar Bob Hasan untuk dunia atletik akan sangat sulit tergantikan. Bob Hasan dianugerahi Anggota Kehormatan Federasi Atletik Internasional atau Honorary Life Council Member International Associations of Athletic Federation.

Bagi para atlet, sosok Bob Hasan bukan sekadar ketua PASI. Pria asal Semarang itu juga dianggap ayah, bahkan pahlawan, seperti yang disampaikan Triyaningsih. 

Ratu lari jarak jauh Indonesia itu sangat berduka dengan kepergian Bob Hasan. Lewat akun Instagram-nya, Triyaningsih, menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian Bob Hasan. 

Pelari mungil asal Semarang itu tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas jasa mendiang selama memimpin PASI. Triyangsih bahkan menyebut Bob sebagai pahlawan olahraga. 

"Inna lillahi wa Inna illaihi roji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah Bpk M. Hasan (Bob Hasan), Ketua Umum PB. PASI. Semoga husnul khatimah dan Amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT."

"Terima kasih atas loyalitas dan dedikasi Bapak untuk olahraga Indonesia, khususnya cabang olahraga Atletik. Selamat jalan Pahlawan Olahraga. Jasamu akan selalu kami kenang.Al-fatihah..," tulis Triyaningsih, yang mengoleksi 11 medali emas di ajang SEA Games dari era 2007 hingga 2017. 

Mantan sprinter nasional, Suryo Agung Wibowo, menyebut kehilangan Bob Hasan menjadi ujian berat bagi dunia atletik Indonesia. Dia mengatakan dedikasi Bob Hasan sulit digambarkan dengan kata-kata.  

Sayang, pada dua pesta olahraga terakhir yang diikuti Indonesia, para atlet atletik tak berhasil mempersembahkan hasil terbaik.

Pada Asian Games 2018, Indonesia menempati peringkat ke-13 dengan total tiga medali, yang terdiri dari dua medali perak dan satu medali perunggu. Sedangkan pada SEA Games 2019, atletik Indonesia menduduki peringkat kelima dengan lima medali emas, enam medali perak, dan lima medali perunggu.

 

 

3 dari 3 halaman

Cara Terbaik Mengenang Bob Hasan

Prestasi atletik Indonesia memang mengalami fase pasang surut. Namun, saat mengalami kesurutan pun, dunia atletik Indonesia tak bisa menepikan peran besar Bob Hasan. 

Sosoknya akan selalu dirindukan oleh para atlet, pelatih atletik, dan dunia olahraga Indonesia secara umum. Entah kapan Indonesia akan kembali menemukan sosok yang begitu berdedikasi terhadap dunia olahraga yang kerap dianggap kurang populer itu. 

Atletik mungkin kurang populer, tapi merupakan cabang bergengsi di turnamen multievent, termasuk Olimpiade. Kini, tantangan besar dihadapi dunia atletik Indonesia. 

Para atlet, pelatih, dan segenap masyarakat Indonesia kini punya tugas besar di depan mata. Mereka harus terus menjaga semangat, kecintaan, dan gairah besar Bob Hasan di kancah atletik. Prestasi bergengsi yang berkelanjutan akan menjadi cara terbaik mengenang Bob Hasan. 

Selamat jalan Bob Hasan, bapak atletik Indonesia. 

Sumber: Berbagai sumber, Antara