Liverpool Batal Meminta Bantuan Pemerintah Bayarkan Gaji Karyawan

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 07 Apr 2020, 13:15 WIB
Logo dan ilustrasi Liverpool. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Setelah mendapatkan kritikan tajam dari berbagai pihak, Liverpool menarik permintaan kepada pemerintah untuk membayarkan gaji staf karyawannya.

Wabah virus corona memaksa pemerintah Inggris untuk mewajibkan semua bidang bisnis yang tak terlalu penting bagi kelangsungan hidup agar tak beroperasi sementara waktu. Kompetisi Premier League pun terkena imbasnya, dan kini dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Advertisement

Sebagai gantinya, pemerintah Inggris bersedia menalangi 80 persen dari jumlah gaji karyawan perusahaan yang terdampak, sedangkan 20 persen sisanya tetap dibayarkan perusahaan.

Liverpool pun pada Sabtu (4/4/2020) lalu mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk memakai skema ini, artinya para karyawan The Reds diliburkan dan tetap mendapat gaji dengan skema pembayaran di atas.

Sontak, keputusan ini mengundang kritikan dari berbagai pihak, termasuk dari para legenda Liverpool sendiri. Mereka menilai kebijakan tersebut tak seharusnya diambil oleh klub sebesar Liverpool yang bisa menggaji mahal para pemain mereka.

 

Video

2 dari 2 halaman

Batal

Suporter menyambut kedatangan pemain Liverpool saat parade juara Liga Champions di Liverpool, Inggris (2/6/2019). Ribuan suporter tumpah ruah di jalanan merayakan kemenangan tim kesayangannya meraih piala Liga Champions usai mengalahkan Tottenham di final dengan skor 2-0. (Richard Sellers/PA via AP)

Selasa (7/4/2020) dini hari WIB, Liverpool pun merilis surat yang ditulis oleh CEO mereka, Peter Moore. Surat yang ditujukan kepada para fans The Reds ini memuat tentang pembatalan kebijakan yang dikenal dengan sebutan furlough tersebut.

"Ini merupakan hasil dari konsultasi lanjutan dan pertimbangan internal di berbagai level di klub bahwa kami memilih untuk mencari solusi alternatif terlepas dari hak kami untuk menggunakan skema Coronavirus Job Retention [furlough],"

"Kami percaya bahwa kami keliru pekan lalu dengan mengumumkan bahwa kami akan menggunakan skema coronavirus Retention dan meliburkan staf karena penghentian jadwal sepak bola Premier League, dan kami sungguh meminta maaf atas hal tersebut,"

Skema ini sebelumnya juga dipakai olleh Tottenham dan Norwich City. Namun, beberapa klub lain seperti Manchester United dan Manchester City memilih untuk tak menggunakan skema 'merumahkan' karyawan ini.

"Niat kami adalah memastikan bahwa seluruh karyawan mendapat perlindungan sebanyak mungkin dari tidak dibutuhkan lagi atau kehilangan pendapatan selama periode yang belum pernah terjadi sebelumnya ini,"

"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mencari cara alternatif untuk beroperasi sementara tak ada pertandingan sepak bola yang dimainkan dan memastikan bahwa kami tak menggunakan skema bantuan pemerintah,"

Sumber asli: Liverpool FC

Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, published 7/4/2020)