Awal Mula Lahirnya Rivalitas Spesial di Bulutangkis: Lin Dan Vs Lee Chong Wei

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 25 Mei 2020, 09:00 WIB
Salah satu momen berkesan dalam karier Lee Chong Wei adalah saat mengalahkan Lin Dan di semifinal Olimpiade Rio 2016 lalu. (AFP/Goh Cai Hin)

Bola.com, Jakarta - Rivalitas Lin Dan (China) versus Lee Chong Wei (Malaysia) disebut-sebut sebagai persaingan spesial bahkan satu di antara yang terhebat di arena bulutangkis dunia. Persaingan itu diyakini membuat bulutangkis makin populer di dunia. 

Bagaimana awal mula rivalitas mereka? 

Advertisement

Perjumpaan pertama Lin Dan kontra Lee Chong Wei tersaji pada final Thomas Cup Asia Preliminaries 2004. Partai tersebut dimenangi Lin Dan. 

Namun, bisa dibilang rivalitas legendaris itu dimulai 15 tahun silam di Kuala Lumpur pada ajang Malaysia Terbuka 2005. Saat itu, Lee Chong Wei dan Lin Dan yang berstatus rising star bertemu untuk kali pertama di laga final untuk gelar individu. Partai itulah yang diyakini jadi momen lahirnya rivalitas terhebat di kancah bulutangkis. 

Saat itu, Chong Wei yang berusia 22 tahun, langsung menjatuhkan diri ke lantai lapangan, mengepalkan tangan ke udara dan mengirimkan ciuman jarak jauh kepada para penonton setelah mengalahkan Lin Dan dalam pertarungan yang ketat. 

Duel berlangsung selama 88 menit Chong Wei memenangi pertandingan dengan skor  17-15, 9-15, 15-9. Pada gim pertama dan ketiga, Chong Wei lebih dulu tertinggal, tapi akhirnya mampu bangkit. 

"Setiap orang melihat bagaimana Lin Dan bermain. Dia luar biasa dalam menyerang dan smes overhead-nya serta pukulan forehand crosscourt-nya berbahaya. Jadi sangat memuaskan mengalahkan dirinya," kata Chong Wei, seperti dilansir Today Online, Sabtu (23/5/2020). 

 

2 dari 3 halaman

Bikin Bulutangkis Makin Populer

Rivalitas antara Lin Dan dengan Lee Chong Wei dianggap salah satu yang terhebat dalam sejarah bulutangkis dunia. Lin Dan masih unggul 22-9 atas Lee Chong Wei. (AFP/Stringer)

Pertandingan tersebut menyuguhkan intensitas tinggi. Setelah laga itu, perlahan fans baru bulutangkis bermunculan. Mereka tertarik menyaksikan rivalitas Lee Chong Wei vs Lin Dan. 

Laga di Kuala Lumpur itu akan selalu diingat sebagai momen terbaik Lee Chong Wei atas Lin Dan. Setelah itu, Lin Dan menjelma jadi lawan yang menjegal ambisi Chong Wei meraih dua gelar paling bergengsi di kancah bulutangkis. 

Lee Chong Wei takluk dari Lin Dan pada final Olimpiade 2008 di Beijing dan Olimpiade London 2012. Chong Wei mampu membalas dengan mengalahkan Lin Dan pada semifinal Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sayangnya, di final Chong Wei takluk dari pemain China lainnya, Chen Long. 

Lin Dan juga yang memupuskan ambisi Lee Chong Wei dalam dua kali final Kejuaraan Dunia, yaitu pada 2011 dan 2013.

"Rivalitas mereka hadir di periode ketika bulutangkis membutuhkan inspirasi," kata jurnalis olahraga veteran Malaysia, K.M. Boopathy, yang menyaksikan pertandingaan pada 2005, kepada AFP.

"Mereka membuat olahraga bulutangkis menjadi kian populer," sambung dia. 

 

3 dari 3 halaman

Saling Respek

Lee Chong Wei pernah menyatakan bahwa dunia bulutangkis butuh waktu 20 hingga 30 tahun untuk bisa mencetak Famous Boys (F4) tunggal putra bulutangkis yang melegenda. (AFP/Emmanuel Dunand)

Lee Chong Wei dan Lin Dan total berduel di lapangan sebanyak 40 kali. Lin Dan lebih mendominasi, dengan memenangi 28 laga di antaranya. 

Lin dan Lee punya karaketer yang sangat berbeda. Meskipun jadi rival sengit di lapangan, mereka juga bersabat hangat serta saling respek. 

Super Dan, julukan Lin Dan, dikenal sebagai pebulutangkis bengal. Bahkan, dia memiliki reputasi sebagai pemain yang sulit diatur, tapi konsisten mengukir prestasi. Sebaliknya, Lee Chong Wei dikenal sebagai pebulutangkis yang kalem dan ramah. 

Saat ini, Lee Chong Wei sudah gantung raket. Saat Chong Wei mengumumkan pensiun pada tahun lalu, tak lama setelah sembuh dari kanker hidung, Lin Dan memberikan komentar yang menyentuh. 

"Saya akan sendirian di lapangan dan tak ada yang akan menemani saya," tulis Lin Dan di media sosial Weibo. 

Di sisi lain, Lee Chong menunjukkan rasa hormatnya terhadap Lin Dan dengan melabelinya sebagai legenda. 

"Raihan titelnya menunjukkan siapa dirinya. Kita harus memberi hormat kepadanya," ujar Lee Chong Wei.