Harapan Tinggi Publik Bikin Kevin Sanjaya Sukamuljo Tertekan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 25 Mei 2020, 07:30 WIB
Ganda putra Indonesia, Marcus Gideon / Kevin Sanjaya, mengembalikan kok saat melawan Ou Xuan Yi / Zhang Nan pada Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jumat (19/7). Marcus / Kevin menang 21-12 dan 21-16. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis spesialis ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, mengaku tertekan dengan harapan tinggi publik terhadap dirinya setiap bermain di berbagai turnamen bulutangkis dunia. Meski begitu, Kevin berusaha tetap fokus dan memberikan penampilan terbaik.  

“Tertekan batin, jiwa, raga dan semuanya,” kata Kevin dalam wawancara virtual di Instagram live bersama PB PBSI, seperti dilansir Antara.  

Advertisement

Kevin yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon saat ini menduduki peringkat pertama ganda putra. Ekspektasi masyarakat yang mengharapkan dirinya bisa menjadi juara pada setiap turnamen pun kerap membebani pikirannya.

Pebulutangkis berusia 23 tahun berusaha lepas memberikan penampilan yang terbaik saat menghadapi lawan-lawannya di lapangan.

“Tapi kalau lagi main enggak memikirkan ekspektasi masyarakat. Fokus bermain saja,” tuturnya.

Selama lima tahun berkarier sebagai pebulutangkis profesional, Kevin Sanjaya sudah menorehkan sederet prestasi dan telah mengumpulkan lebih dari 30 gelar.

Sayang, pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang menjadi salah satu target utamanya tahun lalu, Kevin/Marcus harus angkat kaki di babak kedua setelah gagal membendung perlawanan Choi Solgyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan).

Kegagalan meraih podium juara juga dirasakan Kevin/Marcus saat harus menelan kekalahan dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) di semifinal BWF World Tour Finals 2019.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Tidak Mau Kalah

Pasangan Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, saat melawan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, pada Indonesia Open 2019 di Istora, Jakarta, Selasa (16/7). Pasangan Indonesia menang 20-22, 21-16, 21-14. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ketidakberuntungan itu berlanjut di All England 2020.  Kevin/Marcus dikalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

“Memang sepanjang karier lebih banyak gagalnya,” ucap Kevin.

Lantas, Kevin mengingatkan kepada para penggemar untuk selalu mendukung atlet bulutangkis, baik saat mereka menang maupun kalah.

“Tetap dukung atlet bulutangkis Indonesia. Menang kalah tetap didukung karena kita juga akan selalu memberikan penampilan terbaik. Kita juga sebenarnya enggak mau kalah,” pungkasnya.

Setelah gagal meraih juara di Kejuaraan Dunia 2019, Kevin/Marcus ditargetkan untuk meraih medali pada Olimpiade Tokyo yang bakal digelar 23 Juli- 9 Agustus 2021.