PSIS Usulkan Home Tournament Sebagai Solusi Penghentian Kompetisi

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 28 Mei 2020, 14:45 WIB
PSIS Semarang Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Semarang - Klub peserta Shopee Liga 1 2020 telah menggelar rapat virtual bersama PSSI untuk membahas nasib lanjutan kompetisi. Klub menyampaikan beragam usulan mengenai nasib Liga 1.

PSIS Semarang ingin kompetisi musim ini disetop. Mahesa Jenar diwakili oleh GM klub, Wahyu Winarto menyampaikan bahwa kompetisi lebih baik dihentikan dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

Advertisement

"PSIS mengusulkan bahwa Liga 1 2020 sebaiknya dihentikan saja. Banyak faktor, pertama soal kesehatan, siapa yang mau menjamin soal kesehatan pemain dan pelatih. Apabila nanti dipaksa lanjut tapi di tengah jalan ada komponen tim yang terkena COVID-19, justru jadi masalah lagi di tengah jalan," kata Wahyu Winarto, Kamis (28/5/2020).

PSIS mengusulan turnamen pengganti apabila situasi sudah memungkinkan dari ancaman dari wabah virus corona. Menurut PSIS, turnamen tersebut idealnya digelar dalam format home tournament.

Tuan rumah turnamen pun tidak bisa sembarangan. Selain stadion yang representatif, tingkat pelayanan kesehatan dan sarana transportasi juga menjadi pertimbangan.

"Kasus virus corona di Indonesia mencapai angka lebih dari 20 ribu. Siapa yang bisa menjamin angka ini bisa turun dengan cepat. Di Semarang contohnya, banyak akses jalan yang masih ditutup dan pedagang kaki lima belum boleh beraktivitas," ungkapnya.

"Kemudian hampir seluruh penerbangan dibatasi. Padahal Indonesia ini besar, klub-klub tersebar dari Aceh hingga Jayapura. Kalau klub-klub sulit dapat penerbangan bagaimana?," kata pria yang akrab disapa Liluk itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Serahkan ke Federasi

Gelandang PSIS Semarang, Bayu Nugroho, berebut bola atas dengan kiper Tira Persikabo pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (22/11). PSIS menang 2-1 atas Tira Persikabo. (Bola.com/Yoppy Renato)

Meski demikian, manajemen PSIS tetap menyerahkan keputusan mengenai kelanjutan kompetisi kepada federasi. Pihaknya berharap PSSI memiliki formula atau solusi yang tepat agar menggerakkan sepak bola yang aman dari pandemi COVID-19.

"Home tournament kami rasa menjadi solusi. Setidaknya roda perekonomian tetap berjalan bagi para pelaku sepak bola. Pemain, pelatih, ofisial tim, dan pihak-pihak yang menggantungkan hidupnya pada sepak bola," jelas Liluk.

Berita Terkait