Juventus Disarankan untuk Tak Rekrut Pedro

oleh Rizki Hidayat diperbarui 03 Jun 2020, 18:00 WIB
4. Pedro Rodriguez - Merasa kemampuannya tak dimaksimalkan Conte musim lalu membuat performa Pedro menurun. Namun musim ini mantan pemain Barcelona tersebut kembali menemukan permainan terbaiknya dibawah arahan Sarri. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Turin - Juventus santer disebut tertarik merekrut Pedro pada bursa transfer musim panas tahun ini. Namun karena telah berusia 32 tahun, Juve disarankan untuk tak mendatangkan winger asal Spanyol tersebut.

Juventus ingin meningkatkan kekuatan skuatnya ketika bursa transfer musim panas kembali dibuka. Menurut laporan, juara Serie A itu tertarik merekrut Pedro.

Advertisement

Pelatih I Bianconeri, Maurizio Sarri, sudah tidak asing dengan kemampuan mantan pemain Barcelona tersebut. Sarri pernah melatih Pedro semasa masih duduk di kursi manajer Chelsea.

Selain itu, kontrak Pedro dengan Tim London Biru akan habis pada akhir musim ini. Dengan demikian, sang pemain bisa didapatkan Juventus secara gratis.

Namun, mantan bek Inter Milan, Antonio Paganin, tidak yakin kalau Pedro akan cocok dengan Sarri di Juventus. Dia menilai skuat Si Nyonya Tua harus mendatangkan pemain yang lebih muda ketimbang Pedro.

"Tidak (dia bukan profil yang tepat) karena dia tidak memiliki karakteristik", kata Paganin kepada Tutto Mercato ketika ditanya apakah Pedro cocok untuk Sarri.

"Dia sudah melewati masa jayanya. Juventus tidak boleh memikirkan (transfer) gratis, tetapi parameter yang tepat bagi seseorang adalah melihat ke masa depan," lanjutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Tidak Konsisten

Selebrasi gol Pedro Rodriguez pada laga lanjutan Premier League yang berlangsung di stadion Stamford Bridge, London, Kamis (28/2). Chelsea menang 2-0 atas Tottenham Hotspur. (AFP/Adrian Dennis)

Paganin melihat penampilan Pedro saat ini sudah tidak konsisten. Oleh karena itu, dia mendesak Juventus agar merekrut pemain lain, ketimbang Pedro.

"Juventus membutuhkan profil yang berbeda. Jika dia dianggap sebagai pemain skuat, itu bagus, tetapi sebagai investasi dia tidak sebanding dengan perjudiannya," tutur Paganin.

"Dia berasal dari periode Chelsea di mana dia terlalu tidak konsisten dan dia bukan orang yang kita lihat di Barcelona," lanjut pria yang pernah membela Inter Milan dari 1990 sampai 1995 tersebut.

Sumber: Inside Futbol

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Aga Deta/Published: 03/06/2020)

Berita Terkait